VOKASI UNAIR

PAKAR PARIWISATA BICARA: Waspada Perjalanan ‘Balas Dendam’ Wisatawan Pasca Pandemi COVID-19

Ilustrasi pariwisata/pakar pariwisata bicara

VOKASI Pakar pariwisata bicara soal perjalanan balas dendam yang mungkin akan terjadi di kalangan wisatawan pasca terjadinya Pandemi COVID-19.

Pakar pariwisata bicara mengenai kondisi sektor pariwisata di Indonesia pasca ‘tumbang’ akibat badai pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu.

Salah satu pakar pariwisata yang menyampaikan pendapatnya ialah Dr. Sri Endah Nurhidayati, Dosen Pariwisata Fakultas Vokasi Universitas Airlanga.

Dr. Sri Endah Nurhidayati menyatakan bahwa ada beberapa kabar baik dalam konteks kepariwisataan tanah air.

 

Geliat Sektor Pariwisata Tanah Air

Pertama, berdasarkan data yang dirilis The Daily Telegraph , Indonesia menjadi salah satu dari 20 negara dengan pertumbuhan sektor pariwisata tercepat di dunia saat ini.

Bahkan menjadi ujung tombak kebangkitan ekonomi pascapandemi COVID-19.

Kedua, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 5,47 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Artinya telah terjadi peningkatan sebesar 252,28% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai angkai 1,56 juta kunjungan.

Ketiga, Bali menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan khususnya yang berasal dari mancanegara.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, pada Desember 2022 tercatat ada 377.276 kunjungan wisatawan ke Bali

Menurut Dr. Sri Endah Nurhidayati, ketiga kabar baik tentang dunia pariwisata Indonesia tersebut perlu disikapi dengan bijak.

 

Antisipasi Perjalanan Balas Dendam (Revenge Tourism)

Pakar pariwisata dari Fakultas Vokasi Universitas Airlangga tersebut menyebutkan bahwa lonjakan jumlah wisatawan akibat adanya perjalanan balas dendam (revenge tourism) perlu disikapi dengan bijak.

Dosen yang memiliki kepakaran dalam bidang community based tourism approach tersebut mengimbau masyarakat dan pemangku kebijakanuntuk menyiapkan langkah terbaik dalam menyambut adanya perjalanan balas dendam (Revenge Tourism).

Dr. Sri Endah Nurhidayati mengingatkan kepada pemangku kebijakan pariwisata dan wisatawan untuk mencegah adanya kecelakaan di tempat wisata.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan di tempat wisata ialah memastikan aspek keselamatan (safety) dan keamanan (security).

Dua aspek itu dapat dilihat dari stabilitas politik, resiko terorisme, tingkat kejahatan, keselamatan transportasi, dan korupsi layanan administrasi.

Perlu diperhatikan juga terkait kualitas sanitasi, prevalensi wabah penyakit, kualitas layanan medis, dan ketersediaan obat-obatan.

Sayangnya, aspek keselamatan, keamanan, kesehatan dan kebersihan yang disediakan oleh pariwisata Indonesia terbilang masih kurang mencukupi.

Maka dari itu, Dr. Sri Endah Nurhidayati mengimbau agar tidak mengabaikan aspek-aspek tersebut.

Gunanya agar peningkatan jumlah wisatawan di Indonesia bisa dimanfaatkan dengan lebih optimal.

 

 

Penulis: Tim Branding Fakultas Vokasi Universitas Airlangga 2023

Sumber: Opini Dr. Sri Endah Nurhidayati/kolokium.id

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!