VOKASI NEWS – Mengetahui pentingnya tindakan penolongan pertama hipoglikemia bagi penderita diabetes mellitus.
Diabetes Melitus (DM) adalah kondisi kronis yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. DM terjadi ketika tubuh tidak dapat mengatur kadar glukosa darah dengan efektif yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu keadaan mendesak yang sering dihadapi oleh penderita DM adalah hipoglikemia. Keadaan tersebut terjadi jika kadar glukosa darah turun di bawah level yang aman. Hipoglikemia bisa terjadi tiba-tiba dan memerlukan tindakan cepat untuk mencegah konsekuensi yang lebih buruk.
Faktor Risiko dan Penyebab Hipoglikemia pada Pasien DM
Hipoglikemia pada pasien DM biasanya terjadi ketika terlalu banyak insulin atau obat-obatan hipoglikemik lainnya diambil dibandingkan dengan asupan makanan atau tingkat aktivitas fisik. Faktor risiko lainnya termasuk kurangnya kesadaran atau kurangnya pengetahuan tentang gejala hipoglikemia, terutama di kalangan keluarga dan pengasuh pasien. Adapun penyebab umum hipoglikemia yang kerap dialami penderita diabetes mellitus yaitu sebagai berikut:
- Terlalu banyak obat hipoglikemik: Seperti dosis insulin yang terlalu tinggi atau konsumsi obat hipoglikemik oral yang berlebihan.
- Polanya makan yang tidak teratur: Terlambat atau melewatkan makan, atau tidak mengonsumsi cukup karbohidrat untuk aktivitas fisik yang dilakukan.
- Aktivitas fisik yang berlebihan: Tanpa penyesuaian dosis insulin atau asupan karbohidrat yang cukup.
- Konsumsi alkohol: Yang dapat mengganggu mekanisme tubuh untuk mengatur kadar gula darah.
- Perubahan dalam kebutuhan insulin: Seperti selama masa penyakit atau stres fisik atau emosional.
BACA JUGA: Meninjau Pentingnya Ekualisasi Pajak Sesuai Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia
Kenali Gejala-Gejala Hipoglikemia
Penting bagi keluarga pasien DM untuk mengenali gejala hipoglikemia karena dapat terjadi secara tiba-tiba dan memerlukan penanganan segera. Gejala hipoglikemia dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan dapat mencakup:
- Gemetar atau gemetaran tangan
- Berkeringat secara berlebihan
- Pusing atau pingsan
- Perubahan perilaku atau kebingungan
- Nadi cepat atau detak jantung tidak teratur
- Kelaparan yang ekstrim
- Bibir yang pucat
- Mati rasa atau kesemutan di bibir atau sekitar mulut
Tindakan Pertolongan Pertama oleh Keluarga
Keluarga memainkan peran yang sangat penting dalam menangani kegawatdaruratan hipoglikemia pada pasien DM. Langkah-langkah pertama yang dilakukan oleh keluarga termasuk:
- Memberikan Sumber Glukosa Cepat
- Gula atau permen: Memberikan gula atau permen keras (seperti permen peppermint) yang dapat cepat diserap untuk meningkatkan kadar glukosa darah.
- Jus atau minuman manis: Memberikan jus buah atau minuman manis lainnya jika pasien tidak dapat menelan permen atau gula.
- Memastikan Makanan Pasien
- Makanan dengan karbohidrat: Setelah memberikan sumber glukosa cepat, penting untuk memastikan bahwa pasien mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks (seperti roti, sereal, atau buah-buahan) untuk mencegah penurunan kembali kadar glukosa darah.
- Memantau Gejala dan Respons
- Pantau gejala: Setelah memberikan glukosa, keluarga harus memantau gejala hipoglikemia untuk memastikan bahwa kondisi pasien membaik.
- Hubungi profesional medis: Jika gejala berlanjut atau memburuk, atau jika pasien tidak dapat makan atau minum.
- Pemantauan Jangka Panjang dan Edukasi
- Pemantauan kadar glukosa darah: Keluarga harus belajar untuk menggunakan alat pemantau glukosa darah dan memahami bagaimana menginterpretasikan hasilnya.
- Edukasi tentang pola makan yang sehat: Menghindari makanan yang dapat memicu penurunan tajam glukosa dan pentingnya makan secara teratur.
- Komunikasi dengan tim medis: Untuk mengatur dosis obat yang sesuai dengan kondisi spesifik pasien dan memperbaharui pengetahuan keluarga tentang perawatan DM.
Pencegahan Hipoglikemia pada Pasien DM
Pencegahan hipoglikemia adalah kunci dalam manajemen jangka panjang DM. Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh keluarga termasuk:
- Pemantauan rutin kadar glukosa darah: Untuk mengatur dosis obat secara tepat.
- Polanya makan yang teratur: Termasuk menghindari makanan yang mengandung gula berlebihan dan alkohol.
- Pengaturan aktivitas fisik: Untuk memastikan bahwa pasien makan cukup karbohidrat sebelum dan sesudah aktivitas fisik.
Peran Keluarga dalam Manajemen Jangka Panjang
Keluarga adalah pilar utama dalam manajemen jangka panjang pasien DM. Peran mereka tidak hanya terbatas pada respons cepat terhadap hipoglikemia tetapi juga dalam mendukung perawatan sehari-hari pasien. Beberapa hal yang dapat dilakukan keluarga untuk membantu manajemen jangka panjang termasuk:
- Mempromosikan pola makan sehat: Dengan membeli dan memasak makanan yang rendah gula.
- Mengelola stres: Dengan membantu pasien untuk mengembangkan strategi untuk mengatasi stres, yang dapat mempengaruhi kadar gula darah.
- Edukasi tentang pengelolaan obat: Termasuk belajar tentang jenis obat dan cara mereka bekerja.
- Komunikasi terbuka dengan tim perawatan medis: Untuk memastikan bahwa perawatan pasien selalu mutakhir dan sesuai dengan perubahan dalam kondisi kesehatan.
Hipoglikemia adalah keadaan darurat yang dapat mempengaruhi pasien DM secara tiba-tiba dan sering memerlukan respons cepat dari keluarga atau pengasuh. Pengetahuan yang baik tentang gejala, tindakan pertolongan pertama, dan pencegahan hipoglikemia adalah kunci dalam memberikan perawatan yang efektif dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang. Dengan edukasi yang tepat dan dukungan yang kuat dari keluarga, pasien DM dapat mengelola kondisinya dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
***
Penulis: Yolla Alshiva Agistantia
Editor: Puspa Anggun Pertiwi