3 Menit Yang Mengubah: Video Animasi Dongkrak Pengetahuan Remaja Tentang X-Ray Thorax

3 Menit Yang Mengubah: Video Animasi Dongkrak Pengetahuan Remaja Tentang X-Ray Thorax_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Penelitian pada RSUD Salatiga membuktikan video animasi 3 menit efektif tingkatkan pengetahuan remaja tentang prosedur X-ray thorax dan kurangi kecemasan.

Sebuah penelitian yang dilakukan di RSUD Salatiga membuktikan bahwa media video aimasi dapat meningkatkan pengetahuan pasien pediatrik. Khususnya remaja terhadap prosedur pemeriksaan X-ray thorax. Pemerikaan X-ray thorax merupakan Tindakan diagnostik non-invasif yang umum dilakukan untuk menilai kondisi paru-paru dan jantung. Meskipun prosedur pemeriksaan ini tergolong singkat, pasien pediatrik seringkali menunjukkan kecemasan akibat minimnya informasi yang dimiliki mengenai tahapan pemeriksaan.

Penelitian yang dilakukan pada Juni hingga Juli 2025 melibatkan 40 responden berusia 12-16 tahun. Responden terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok eksperimen yang menerima edukasi melalui video animasi. Sedangkan kelompok kontrol yang hanya mendapatkan penjelasan secara lisan.

Peningkatan Pengetahuan Terbukti Signifikan

Hasil uji statistik Wilcoxon menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan dalam kelompok eksperimen sebelum dan sesudah menonton video animasi, dengan p-value = 0,000. Sedangkan kelompok kontrol tidak menunjukkan peningkatan signifikan setelah diberikan edukasi lisan.

Menurut hasil penelitian, sebanyak 95% responden dari kelompok eksperimen mencapai kategori pengetahuan “baik” setelah menonton video. Sebaliknya, hanya 40% yang berada dalam kategori “kurang” setelah mendapatkan edukasi animasi.

Data dalam laporan penelitian menjelaskan bahwa video animasi membantu pasien memahami alur pemeriksaan sekaligus mempersiapkan mental mereka sebelum menjalani prosedur X-ray thorax.

Penyampaian Visual Dinilai Lebih Efektif

Tidak hanya meningkatkan pengetahuan, video animasi juga diyakini mampu menurunkan kecemasan dan meningkatkan kerja sama pasien pediatrik saat berada di ruang radiologi. Edukasi yang disampaikan melalui format visual terbukti lebih menarik perhatian dan mudah dipahami dibandingkan metode lisan atau tertulis. Latar belakang penelitian menerangkan bahwa remaja memiliki kemampuan kognitif untuk menerima informasi kompleks, dan pendekatan visual dinilai lebih sesuai untuk menyampaikan informasi prosedural.

Selain itu, penelitian mengacu pada temuan dari studi sebelumnya yang menujukkan bahwa media audiovisual dapat meningkatkan retensi informasi hingga 50% dibandingkan edukasi konvemsional.

[BACA JUGA: Menggabungkan Teknologi dan Keramahan: Masa Depan Manajemen Hotel]

Implementasi di Layanan Medis

Hasil penelitian ini diharapkan membuka peluang baru bagi rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dalam memberikan edukasi pra-pemeriksaan yang lebih interaktif. Dengan penggunaan media yang sederhana seperti video berdurasi 3 menit, edukasi dapat dilakukan di ruang tunggu. 

Video animasi dapat menjadi solusi praktis dan hemat biaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya pada kelompok usia pediatrik. Edukasi yang efektif diharapkan tidak hanya meningkatkan pemahaman, namun juga mempercepat proses pemeriksaan dan mengurangi potensi kecemasan berlebih.

***

Nama Penulis: Nazihah Nuha Putri Deanda