VOKASI – Kepercayaan tinggi masyarakat pada media sosial apakah sebuah berkah atau musibah.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia bersama Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 lalu melakukan survey bertajuk “Status Literasi Digital di Indonesia 2022”.
Survey ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran seberapa jauh masyarakat Indonesia mendapatkan sumber informasi serta media apa saja yang menjadi pilihan masyarakat untuk mendapatkan sumber informasi.
Hasil lengkap survey tersebut bisa akses pada link https://survei.literasidigital.id/
Ternyata, hasilnya sangat mencengangkan. Sebab masyarakat Indonesia ternyata lebih cenderung memiliki tingkat kepercayaan tinggi pada media sosial, mengalahkan sumber informasi berupa televisi, media cetak, situs media online maupun situs media pemerintah. Media sosial menjadi pilihan bagi 72,6% responden.
Sedangkan televisi menjadi pilihan 60% responden, dan situs berita online 27,5% responden. (https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/05/30/media-sosial-sumber-informasi-utama-masyarakat-indonesia)
Berdasarkan data tersebut, maka media sosial memiliki peran yang sangat penting bagi sumber informasi masyarakat.
Berbagai media sosial seperti facebook, youtube, twitter, TikTok, instagram dan media sosial lainnya,
menjadi pilihan bisa jadi karena mudah diakses, memiliki kecepatan informasi, serta siapapun bisa menjadi “penulis dan wartawan”.
Bahkan untuk mengaksesnya, hanya dibutuhkan telepon genggam dan aplikasi media sosial tersebut.
Informasinya singkat, jelas dan mudah dipahami, serta dapat diakses di mana saja dan kapan saja.
Sementara media televisi, dapat diakses pada waktu tertentu, dan harus memiliki media khusus berupa televisi.
Jika kita tidak melihat televisi saat suatu sumber informasi diberitakan, maka kita ketinggalan beritanya, dan sulit mengakses kembali.
Sedangkan situs media online akan membutuhkan waktu membaca yang relatif lama.
Bahkan situs media online penuh dengan iklan, membuat masyarakat mulai “malas” untuk mengaksesnya.
Berkah atau Musibah Kepercayaan Tinggi Terhadap Medsos?
Tingginya tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia pada media sosial sebagai sumber informasi, memiliki dua sisi yang sangat bertolak belakang.
Media sosial bisa menjadi berkah bagi pengakses sumber informasi, karena informasinya cepat, padat dan mudah dipahami.
Bahkan sumber informasi ini tidak hanya sekedar teks atau tulisan, tetapi juga bisa berupa suara dan gambar.
Perpaduan yang sangat lengkap antara tevisi, radio dan koran. Hal ini menjadi berkah bagi para pengaksesnya.
Bahkan media sosial bisa menjadi sarana untuk mengajak masyarakat agar peduli pada lingkungannya, atau peduli pada anggota masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Seperti korban bencana alam banyak mendapatkan bantuan dan empati dari masyarakat setelah diunggah ke media sosial.
Demikian juga pelaku kejahatan akan segera ditangani pihak berwenang setelah diunggah di media sosial.
Bahkan dalam kasus terakhir yang banyak menyita perhatian masyarakat, adalah kasus anak pegawai dirjen pajak Kementerian Keuangan RI yang menganiaya seorang remaja, akhirnya ditangkap.
Bahkan sampai merembet pada kasus korupsi dan pencucian uang dari pegawai tersebut. Itu pun bermula dari unggahan di media sosial.
Meskipun demikian, di sisi lain, kepercayaan masyarakat pada media sosial juga ada unsur bahaya.
Sebab berbagai kasus yang muncul, banyak diantara pengunggah suatu informasi di media sosial yang tidak disertai dengan bukti dan fakta, sehingga muncul suatu sumber informasi “Hoax”.
Jika masyarakat terjebak pada sumber informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau hoax, maka akan menjadi masalah sosial yang sangat berbahaya.
Masyarakat akan diadu domba hanya karena akan memilih pemimpin negeri.
Masyarakat akan saling memfitnah meski belum tentu kebenarannya.
Karena itu, posisi media sosial yang menguasai sumber informasi yang dipercaya masyarakat, harus mendapatkan perhatian serius.
Masyarakat juga harus bijak dalam menanggapi dan memahami berbagai sumber informasi di media sosial.
Jika tidak bijak, bukan berkah yang didapat, tetapi bahaya yang mendekat. Salam sumber informasi.
***
Penulis: Luthfi Firmansyah
Editor: Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR 2023