VOKASI UNAIR

Metode Pengobatan Suspek Penyakit Pink Eye Pada Domba Texel di UD. Peternakan Kambing Burja

Potret penerapan metode pengobatan suspek penyakit Pink Eye pada Domba Texel di UD. Peternakan Kambing Burja/dokumen istimewa

VOKASI NEWS – Pink eye merupakan salah satu penyakit yang memerlukan metode pengobatan khusus.

Domba diklasifikasikan sebagai hewan herbivora (pemakan tumbuhan) karena pakan utamanya adalah tanaman atau tumbuhan. Meski demikian domba lebih menyukai rumput dibandingkan dengan jenis pakan yang lainnya.

Domba Texel dikenal mengunakan nama Dombos (Domba Texel Wonosobo). Domba Texel ialah tipe pedaging selain itu pula diambil bulunya/ wol. Bobot badan Dombos lokal dewasa dapat mencapai 108 kg. Sementara itu, untuk Dombos betina sebesar 82 kg. Domba Texel di Indonesia telah mengalami perkawinan silang dengan domba lokal, seperti Domba Ekor Gemuk (DEG) maupun Domba Ekor Tipis (DET). Dari perkawinan silang itu menghasilkan keturunan yang biasa disebut dengan Domba Wonosobo atau Dombos.

PINK EYE PADA DOMBA TEXEL

Pink Eye pada domba, juga dikenal sebagai Infectious Ovine Keratoconjunctivitis (IOK), adalah penyakit yang umum terjadi pada domba. Penyakit itu berupa kondisi peradangan pada mata yang disebabkan oleh infeksi bakteri Moraxella ovis. Jasad renik penyebab penyakit tersebut dapat digolongkan ke dalam Gram negatif coccus dan basil coccus, yang terdiri dari famili Neisseriaceae. Terdapat empat generasi diantaranya bersifat pathogen yaitu Neisseria, Branhaemella dan Moraxella.

Infeksi bakteri Moraxella ovis biasanya ditularkan melalui kontak langsung antara mata yang terinfeksi dengan mata yang sehat, atau melalui vektor seperti lalat. Bakteri tersebut dapat bertahan hidup di lingkungan yang terkontaminasi seperti air minum, jerami, atau tempat peristirahatan.

[BACA JUGA: Sebagai Bahan Publikasi, Mahasiswa D-III Perpustakaan Merancang Guidebook Bangunan Cagar Budaya Bergaya Eropa di Surabaya]

Metode Pengambilan Data

Metode yang digunakan adalah observasi dengan melakukan pengumpulan data primer melalui pemantauan, melihat, serta menganalisa secara langsung objek yang diamati agar lebih jelas setiap hari. Melakukan pengamatan secara langsung dengan ikut serta dalam pemeliharaan rutin. Parameter yang diamati dalam tugas akhir ini yaitu kejadian penyakit Pink Eye pada domba dengan metode yang diterapkan di UD. Peternakan Kambing Burja, diataranya yaitu : persentase kejadian penyakit Pink Eye, serta penanganan dan pengobatan penyakit Pink Eye di UD. Peternakan Kambing Burja.

Pembahasan

Persentase kesembuhan domba dalam pengobatan adalah 42,1% dari 19 ekor yang terinfeksi dan 9 ekor sembuh. Dengan pengobatan menggunakan VetOxy LA, B-Compleks, dan Terramycin spray, dapat mengurangi suspek yang terjangkit Pink Eye. Tindakan pencegahan serta penanganan yang lebih optimal dapat diambil supaya penyakit Pink Eye ini tidak terulang kembali. Domba yang dinyatakan sembuh memiliki ciri diantaranya, kembali normalnya warna dan keadaan conjungtiva.

Presentase keberhasilan metode yang diterapkan/dokumen istimewa

Masa inkubasi dari penyakit ini biasanya berkisar 2-3 hari. Gejala klinis awal menunjukkan mata lembab hingga keluar air mata, adanya konstriksi pada pupil, serta photophobi atau sensitif terhadap cahaya, dan kekeruhan pada kornea.

Berdasarkan hasil pengamatan pada kejadian penyakit Pink eye di UD. Peternakan Kambing Burja, Penanganan dan pengobatan penyakit Pink Eye di UD. Peternakan Kambing Burja dengan pemberian Terramycin spray tepat pada bola mata, injeksi VetOxy LA dan vitamin B-Compleks. Persentase kesembuhan domba dalam pengobatan adalah 47,3% dari 19 ekor yang terinfeksi dan 9 ekor dinyatakan sembuh.

***

Penulis: Sulthonul Hakim (D-III Paramedik Veteriner)

Pembimbing: Siti Eliana Rochmi

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!