VOKASI NEWS – Terapi akupuntur oleh mahasiswa D-IV Pengobatan Tradisional pada beberapa titik ini dapat mengubah skala insomnia pada penderita hipertensi.
Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling umum terjadi dan merupakan hal yang tidak normal. Insomnia ini memiliki gejala yaitu sulit untuk memulai tidur atau mempertahankan tidur dan tidur yang terganggu karena mimpi. Selain itu adanya gangguan dengan kualitas dan kuantitas tidur. Seseorang yang mengalami gangguan tidur tidak hanya disebabkan oleh faktor tunggal, melainkan beberapa faktor. Misalnya seseorang memiliki suatu penyakit yang menimbulkan rasa nyeri. Penderita akan mengalami gangguan ketika tidur karena merasakan ketidaknyamanan fisik sehingga mengakibatkan berkurangnya jumlah jam untuk tidur (Alsaadi et al., 2014). Prevalensi insomnia pada penderita hipertensi di Indonesia sekitar 10,3%. Artinya kurang lebih 29 juta dari total 258 juta penduduk Indonesia menderita hipertensi dengan insomnia. Prevalensi gangguan tidur di dunia diperkirakan antara 5-15% dan berkembang menjadi masalah insomnia kronis sekitar 31-75%. Insomnia sangat lazim terjadi pada orang dewasa yang lebih tua (Patel et al., 2018).
Penanganan insomnia pada penderita hipertensi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan pengobatan farmakologi dan non farmakologi. Secara garis besar pengobatan farmakologi ini tersedia, namun dalam penggunaan klinis pada jangka panjang dibatasi karena efek samping yang muncul seperti reaksi alergi, pusing, dan reaksi gastrointestinal (Rohayati et al., 2021). Pengobatan terapi akupunktur merupakan modalitas nonfarmakologi dengan sedikit efek samping (Julianto, 2020). Akupunktur dapat meregulasi Yin Yang sehingga dapat memperkuat kesehatan dan menghilangkan patogen, serta meningkatkan kualitas tidur (Amalia, et al., 2023). Efek terapi akupunktur pada pasien insomnia akan merangsang nukleus raphe untuk mengeluarkan serotonin. Serotonin ini akan merelaksasikan otot sehingga akan memudahkan pasien masuk siklus tidur (Widyastari et al., 2022). Penusukan titik akupunktur juga dapat merangsang hipofisis anterior yang melepaskan endorfin, enkefalin yang akan menimbulkan efek sedasi (Guo et al., 2019).
Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 4 minggu untuk mengetahui pengaruh terapi akupunktur pada titik beberapa titik. Titik ini yakni LR3 Taichong, LI4 Hegu, LI11 Quchi, GB20 Fengchi, HT7 Shenmen terhadap perubahan skala insomnia pada penderita hipertensi di Puskesmas Kedurus, Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan true eksperimental dengan rancangan pre-test dan post-test kontrol group design.
Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik Simple Random Sampling sebanyak 54 subjek terdiri dari 27 kelompok perlakuan dan 27 kelompok kontrol. Kelompok perlakuan diberikan terapi akupunktur tubuh Shenmen selama 4 minggu dengan durasi 30 menit sebanyak 12x terapi menggunakan stimulasi rotasi dan mengkonsumsi obat amlodipine 5mg. Kelompok kontrol mengkonsumsi obat amlodipine 5mg tanpa adanya perlakuan. Subjek penelitian dilakukan pre-test sebelum memulai penelitian, kemudian dilakukan pos-test pada minggu ke-4 setelah perlakuan ke-12
Hasil Penelitian
Analisis data menggunakan uji Paired sample t-test dan Independent sample t-test dengan nilai p<0,05. Hasil analisis Paired sample t-test menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi akupunktur tubuh pada skala insomnia dengan nilai p sebesar 0,00 (p<0,05). Nilai p pada kelompok perlakuan adalah 0,00 terdapat penurunan efek yang signifikan terhadap skala insomnia dan kelompok kontrol 0,00 terdapat kenaikan signifikan pada skala insomnia. Uji Independent sample t-test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata–rata sampel yang tidak berpasangan. Pada uji ini menunjukan nilai p sebesar 0,00 (p<0,05 yang bermakna ada perbedaan signifikan pada kedua kelompok tersebut dalam menurunkan skala insomnia. Dapat disimpulkan dari hasil penelitian dan analisis tersebut, pemberian terapi akupunktur tubuh efektif berpengaruh terhadap skala insomnia pada penderita hipertensi secara signifikan.
***
Penulis : Dieni Nur Wahyuni
Pembimbing : Ario Imandiri, dr., Sp. Ak dan Dwi Setiani Sumardiko S. Kep., Ns.,M.Si
Editor : Maulidatus Solihah