Mengatasi Tantangan dan Stres Bagi Mahasiswa Rantau: Dukungan Keluarga dan Lingkungan Sebagai Kunci Sukses

VOKASI NEWS – Tantangan untuk beradaptasi di lingkungan baru dan beban tugas akademik merupakan hal yang biasa dirasakan mahasiswa rantau ketika menempuh pendidikan. Pendidikan tinggi adalah tonggak penting dalam kehidupan setiap individu, namun bagi mahasiswa yang memilih merantau untuk mengejar cita-cita akademisnya, perjalanan ini seringkali diiringi dengan berbagai tantangan yang menguji ketahanan dan adaptasi mereka.

Mengapa Mahasiswa Memilih Merantau?

Banyak mahasiswa yang berasal dari luar pulau atau daerah asalnya memilih untuk merantau guna mengejar pendidikan yang lebih tinggi. Alasan mereka bervariasi, mulai dari keinginan untuk melanjutkan studi, meningkatkan pengetahuan, mencari pengalaman baru, hingga kurangnya kesempatan pendidikan di daerah asal. Hal ini tercermin dari sebaran generasi muda di Indonesia, dimana sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa, menunjukkan kecenderungan banyaknya yang merantau untuk melanjutkan pendidikan di kota-kota besar seperti Surabaya.

BACA JUGA: Penyelesaian SP2DK Atas Kesalahan Perhitungan PPh 21 Non Karyawan/Bukan Pegawai

Tantangan yang Dihadapi Mahasiswa Rantau

Mahasiswa rantau menghadapi beberapa tantangan signifikan:

  1. Adaptasi Sosial: Pindah ke lingkungan baru, dengan budaya dan orang-orang yang berbeda, sering kali menimbulkan kecemasan sosial. Mahasiswa mungkin merasa sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan baru setelah meninggalkan kampung halaman mereka.
  2. Perubahan Gaya Hidup: Mengelola perawatan diri, manajemen waktu, dan keuangan yang baru adalah tantangan lain yang dihadapi oleh mahasiswa rantau. 
  3. Kerinduan dengan Keluarga: Rasa rindu dan kehilangan terhadap keluarga dan teman di kampung halaman sering kali menyebabkan perasaan kesepian. Jarak yang jauh mempersulit mahasiswa dalam menjaga koneksi emosional dengan keluarga.
  4. Masalah Keuangan: Biaya hidup di kota besar seperti Surabaya bisa menjadi beban tersendiri bagi mahasiswa rantau. Keterbatasan finansial dapat menambah tingkat stres mereka.

Stres di Kalangan Mahasiswa Rantau

Studi menunjukkan bahwa stres adalah masalah umum di kalangan mahasiswa, terutama yang merantau. Tuntutan akademik yang tinggi, seperti penyelesaian tugas kuliah dan ujian, dapat menjadi pemicu utama stres. Hal ini terbukti dengan tingginya prevalensi stres di antara mahasiswa Indonesia, yang bahkan meningkat selama periode pembelajaran jarak jauh.

Peran Penting Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga memainkan peran krusial dalam membantu mahasiswa mengatasi stres dan tantangan lainnya. Dukungan ini tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dukungan emosional dan motivasional yang diberikan oleh keluarga dapat meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa. Meskipun demikian, tidak semua mahasiswa rantau mendapatkan dukungan yang cukup dari keluarga karena faktor jarak dan keterbatasan ekonomi.

Dukungan dari Teman dan Dosen Pembimbing

Di samping keluarga, teman sebaya dan dosen pembimbing juga memegang peran penting dalam memberikan dukungan kepada mahasiswa rantau. Teman-teman di lingkungan kampus bisa menjadi teman curhat yang penting dalam mengurangi tekanan psikologis. Sementara itu, dosen pembimbing tidak hanya memberikan bimbingan akademis tetapi juga menjadi sosok yang memberikan motivasi dan arahan dalam menghadapi tantangan studi.

Strategi Mengatasi Stres Mahasiswa Rantau

Untuk mahasiswa rantau, menghadapi stres adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman kuliah mereka. Berikut beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi stres bagi mahasiswa rantau:

  1. Mencari Dukungan Sosial
  • Teman Sebaya: Berbagi cerita dan pengalaman dengan teman-teman sebaya dapat membantu mengurangi beban emosional dan memberikan dukungan moral.
  • Komunitas Mahasiswa: Bergabung dalam komunitas atau organisasi mahasiswa di kampus dapat memperluas jaringan sosial dan memberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan orang-orang yang memiliki latar belakang serupa.
  • Dosen Pembimbing: Mencari bimbingan dan saran dari dosen pembimbing tidak hanya membantu dalam hal akademis tetapi juga dalam mengatasi masalah pribadi dan emosional.
  1. Menerapkan Teknik Manajemen Stres
  • Meluangkan waktu untuk melakukan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.
  • Membuat jadwal yang terstruktur untuk kuliah, belajar, dan istirahat akan membantu mengurangi tekanan waktu dan meningkatkan efisiensi belajar.
  1. Merawat Kesehatan Fisik dan Mental
  • Aktivitas Fisik: Berolahraga secara teratur 
  • Polanya Makan dan Tidur: Memastikan pola makan yang sehat dan tidur yang cukup 
  1. Berhubungan dengan Keluarga
  • Berkomunikasi secara teratur dengan keluarga di kampung halaman dapat membantu mengurangi rasa rindu dan kesepian, serta mendapatkan dukungan moral dari mereka.
  • Menggunakan teknologi seperti telepon atau video call untuk tetap terhubung dengan keluarga bisa menjadi solusi untuk mengatasi jarak fisik.

Meskipun menuntut ilmu yang lebih tinggi di kota besar seperti Surabaya membawa berbagai tantangan bagi mahasiswa rantau, hal ini seharusnya disambut dengan riang gembira karena kesempatan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Dukungan dari keluarga, teman, dan dosen pembimbing sangatlah penting dalam membantu mahasiswa menghadapi stres dan mengoptimalkan pengalaman belajar mereka. Dengan dukungan yang tepat, mahasiswa rantau dapat mengatasi berbagai tantangan dengan lebih baik dan bersiap untuk masa depan yang cerah dalam profesi keperawatan.

***

Penulis: Inca Wahyu Mustika Sari