VOKASI NEWS – Himpunan Mahasiswa (Hima) Pengobat Tradisional Fakultas Vokasi UNAIR baru saja menyelesaikan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Internasional. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari pada tanggal 23-24 Juli 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan memberdayakan masyarakat melalui pelatihan dan workshop yang menggabungkan pengetahuan tradisional dengan pendekatan modern.
Hari pertama kegiatan, 23 Juli 2024, diisi dengan workshop pembuatan jamu sinom yang bekerja sama dengan komunitas ALIT Surabaya. Workshop ini mengusung tema “Jamu 4.0: Building a Tradition-Based Health Future.” Kesempatan ini menghadirkan pembicara dari kalangan akademisi, yaitu Myrna Adianti S.Si., M.Kes., Ph.D. selaku dosen prodi pengobat tradisional. Dalam sesi ini, peserta tidak hanya diajarkan cara membuat jamu sinom, tetapi juga diberi wawasan mengenai pentingnya mengintegrasikan tradisi kesehatan dengan teknologi modern untuk mencapai kesehatan yang optimal. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan serta semangat mereka dalam mencoba membuat jamu sinom sendiri.
Rangkaian Kegiatan Pengmas BATTRA Internasional
Pada hari kedua, 24 Juli 2024, kegiatan Pengmas dilanjutkan dengan kolaborasi bersama prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR. Lokasi kegiatan dipusatkan di Desa Pelang, Lamongan. Hari kedua ini difokuskan pada dua workshop utama. Workshop pertama adalah pembuatan param dari kencur dan bahan alami lainnya, yang bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan penggunaan bahan-bahan alami dalam pengobatan tradisional. Peserta diajarkan cara meracik param yang berkhasiat untuk kesehatan tubuh.
Workshop kedua membahas akupresur pada penderita gangguan muskuloskeletal. Akupresur, sebagai salah satu metode pengobatan tradisional, dikombinasikan dengan pengetahuan modern untuk memberikan solusi praktis dalam mengatasi masalah otot dan sendi. Para peserta, yang terdiri dari masyarakat setempat dan mahasiswa, diajari teknik-teknik dasar akupresur yang dapat diaplikasikan sehari-hari.
BACA JUGA: Larangan Makan Ikan Lele Bagi Orang Asli Lamongan, Antara Mitos dan Kandungan Gizi Pada Lele
Kegiatan Pengmas Internasional ini mendapatkan respon positif dari masyarakat dan peserta. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk memperkenalkan dan mengembangkan pengobatan tradisional yang dikombinasikan dengan pendekatan modern. Ketua HIMA Pengobat Tradisional Fakultas Vokasi UNAIR menyatakan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal untuk membangun masa depan kesehatan yang berbasis tradisi. Selain itu juga mengintegrasikan pengetahuan lokal dengan teknologi dan ilmu pengetahuan global.
***
Penulis: Ahmad Ivan Setyono
Editor: Puspa Anggun Pertiwi