VOKASI NEWS – Penggunaan tas punggung yang berat memiliki dampak buruk bagi kesehatan siswa, sebuah penelitian Mahasiswa Vokasi UNAIR.
Penggunaan tas punggung telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari siswa. Namun, peningkatan jumlah mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler membuat banyak siswa harus membawa beban yang berat setiap harinya. Kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan, terutama nyeri bahu. Menurut American Physical Therapy Association (APTA), berat tas punggung yang aman adalah 10-15% dari berat badan siswa. Namun, kenyataannya, banyak siswa membawa beban yang jauh melebihi batas ini. Penelitian di Iran bahkan menunjukkan bahwa siswa yang membawa tas dengan berat lebih dari 15% dari berat badan mereka berisiko mengalami kelemahan otot dan masalah postur tubuh.
Masalah ini diperburuk oleh cara siswa memanggul tas yang salah serta durasi waktu yang lama dalam membawa beban tersebut. Berdasarkan penelitian, sekitar 38,1% siswa mengeluhkan nyeri bahu, dengan penyebab utama berupa tekanan berlebih pada otot-otot bahu yang diakibatkan oleh tas yang tidak ergonomis. Lama waktu membawa tas yang berat juga mempengaruhi cepatnya otot bahu menjadi lelah, meningkatkan risiko nyeri yang lebih parah.
Penelitian di SMK Yadika Bangil dan Hasil Mahasiswa Vokasi UNAIR
Penelitian yang dilakukan di SMK Yadika Bangil menunjukkan bahwa dari 45 siswi yang terlibat, rata-rata membawa tas seberat 5,40 kg, dengan lebih dari separuh di antaranya mengalami nyeri bahu. Adapun penelitian serupa oleh Mahasiswa Vokasi UNAIR juga menunjukkan adanya hubungan signifikan antara berat tas dan keluhan nyeri bahu. Semakin berat tas yang dibawa siswa, semakin tinggi tingkat nyeri yang dirasakan, mendukung temuan bahwa siswa yang membawa tas lebih dari 10% dari berat badan mereka berisiko lebih tinggi mengalami masalah muskuloskeletal.
Pentingnya Edukasi dan Solusi
Temuan ini menggarisbawahi pentingnya edukasi mengenai penggunaan tas punggung yang tepat. Siswa perlu diajarkan cara memanggul tas dengan postur yang benar, serta meminimalkan barang bawaan yang tidak diperlukan. Pemanfaatan loker di sekolah untuk menyimpan buku dan perlengkapan yang tidak digunakan setiap hari juga dapat menjadi solusi yang efektif. Pihak sekolah harus memberikan fasilitas yang memadai serta mendidik siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik. Orang tua pun dapat membantu dengan memastikan anak-anak mereka tidak membawa barang-barang yang tidak diperlukan.
BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital
Dalam lingkungan pendidikan yang semakin kompetitif, perhatian terhadap kesehatan fisik siswa sangat penting. Dengan edukasi dan perubahan perilaku yang tepat, risiko nyeri bahu akibat penggunaan tas punggung yang berat dapat diminimalkan, sehingga siswa dapat bersekolah dengan nyaman dan tetap sehat.
***
Nama Penulis : Meilysan Sintikhe Rut Permatasari
Nama Pembimbing : Rr. Indrayuni Lukitra Wardhani, Melya Rosa
Program Studi : D4 Fisioterapi
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR