VOKASI NEWS – Negosiasi adalah bagian yang paling penting dalam dunia bisnis, terutama dalam industri maritim yang kompetitif seperti di PT PAL Indonesia.
PT PAL Indonesia, perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memainkan peran penting dalam industri maritim dengan memproduksi alat utama sistem pertahanan untuk matra laut. Salah satu unit penting dalam PT PAL adalah Departemen Penjualan Pemeliharaan dan Perbaikan (Harkan). Departemen tersebut bertanggung jawab untuk mengatur proses negosiasi dengan klien guna mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Penerapan teknik negosiasi yang diterapkan oleh Departemen Penjualan Harkan di PT PAL Indonesia. PT PAL Indonesia adalah perusahaan yang berdedikasi dalam memproduksi kapal dan struktur terkait, baik untuk pasar lokal maupun global. Dengan tenaga kerja yang berpengalaman dan teknologi yang mutakhir, PT PAL menawarkan layanan perbaikan dan pemeliharaan yang kompetitif.
Negosiasi menjadi proses penting untuk menjalin kerjasama yang efektif antara PT PAL dan kliennya, baik dari sektor domestik maupun off-shore. Tujuan penerapan ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis penerapan teknik negosiasi yang dilakukan oleh Departemen Penjualan Harkan di PT PAL Indonesia. bertujuan untuk memberikan rekomendasi berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan.
Indikator Keberhasilan Teknik Negosiasi di PT PAL Indonesia
1. Perencanaan Negosiasi
Tahap pertama dalam penerapan teknik ini adalah perencanaan. Sebelum melakukan negosiasi dengan klien, tim dari Departemen Penjualan Harkan mengadakan rapat internal untuk membahas strategi dan tanggung jawab masing-masing anggota tim. Rapat ini juga melibatkan departemen lain seperti Departemen QA, Departemen Produksi, dan Departemen Supply Chain. Tujuan rapat adalah untuk menyusun strategi yang mencakup harga, scope pekerjaan, durasi waktu pengerjaan, dan kebutuhan material serta tenaga kerja.
2. Pelaksanaan Negosiasi
Pada tahap ini, Departemen Penjualan Harkan mengadakan rapat eksternal bersama klien untuk membahas detail proyek atau daftar perbaikan yang akan dilakukan. Negosiator dari PT PAL harus mempersiapkan semua dokumen pendukung yang diperlukan oleh klien. Pertemuan ini bisa dilakukan secara langsung di tempat yang profesional atau melalui platform online. Setelah rapat, hasil pembahasan didokumentasikan dan disetujui oleh kedua belah pihak.
BACA JUGA: Pengetahuan dan Sikap Pekerja Kunci Sukses Penerapan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin)
3. Penerapan Kesepakatan
Setelah mencapai kesepakatan, tahap selanjutnya adalah penerapan kesepakatan tersebut ke dalam kontrak. Semua kesepakatan yang dicapai selama negosiasi harus dicatat dengan jelas dalam kontrak akhir. Proses ini memastikan adanya transparansi dan kepastian hukum antara PT PAL dan klien. Kontrak yang jelas juga membantu dalam menjaga hubungan bisnis yang baik dan mengurangi potensi konflik di masa depan.
4. Evaluasi dan Penyesuaian
Departemen Penjualan Harkan secara rutin mengevaluasi proses negosiasi yang telah dilakukan. Evaluasi ini mencakup penilaian terhadap efektivitas strategi negosiasi yang diterapkan dan hasil kesepakatan yang dicapai. Berdasarkan evaluasi ini, departemen dapat melakukan penyesuaian strategi di masa mendatang guna meningkatkan keberhasilan negosiasi.
Penerapan teknik negosiasi yang efektif sangat penting bagi Departemen Penjualan Harkan di PT PAL Indonesia. Melalui perencanaan yang matang, pelaksanaan yang terstruktur, dan penerapan kesepakatan yang transparan, PT PAL dapat mencapai hasil yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Evaluasi rutin dan penyesuaian strategi juga menjadi kunci dalam menjaga dan meningkatkan efektivitas negosiasi di masa mendatang.
Dengan menerapkan teknik negosiasi yang baik, PT PAL Indonesia dapat terus meningkatkan kinerja dan kualitas layanannya dalam industri maritim.
***
Penulis: Raihan Rahmatullah Insani
Editor: Puspa Anggun Pertiwi
