Hubungan Karakteristik Individu dan Iklim Kerja Dengan Status Hidrasi Pekerja

VOKASI NEWS – Status hidrasi merupakan sebuah gambaran kondisi proporsi cairan tubuh (Rasyid, 2017). Jika tubuh kekurangan cairan tubuh maka kondisi tersebut dinamakan dehidrasi. Gejala yang dialami saat dehidrasi yaitu munculnya rasa haus, nafsu makan hilang, berkurangnya urinasi, pusing, dan tubuh melemah. Di Indonesia, para pekerja di sektor formal pada tahun 2022 sebanyak 40,69%.

Pada saat tubuh mengalami dehidrasi, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut. Faktor tersebut adalah jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh (IMT), aklimatisasi, volume konsumsi air, dan iklim kerja (Amaliya, 2018; Wahyuni, dkk., 2020). Diketahui bahwa 42,1% dari 38 pekerja tahun 2020 mengalami dehidrasi. Kemudian, pada penelitian yang dilakukan oleh Nurfrida & Lestari (2023) 36 dari 49 pekerja kurang mengkonsumsi asupan cairan. Dari kasus-kasus tersebut dapat diketahui bahwa banyak pekerja mengalami dehidrasi.

Desain Penelitian Karakteristik Individu dan Iklim Kerja 

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik yang menggunakan jenis pendekatan cross-sectional untuk mencari apakah terdapat hubungan antar variabel penelitian. Pengambilan data ini dilakukan sepanjang bulan Juli 2024 pada jam kerja di perusahaan produsen plastik yang terletak di Kabupaten Sidoarjo. Populasi yang digunakan pada penelitian adalah pekerja area produksi dengan jumlah sebanyak 28 pekerja. Kemudian diambil sampel sebanyak 74 pekerja. 

BACA JUGA: 3D Printing Menggunakan Digital Light Processing Menjadi Alternatif Model Kerja Gigi Tiruan Kerangka Logam

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu alat heat stress meter untuk mendapatkan variabel iklim kerja dan kuesioner untuk mendapatkan variabel karakteristik individu dan status hidrasi pekerja. Pada variabel karakteristik individu, terdapat lima jenis yang diteliti yaitu jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh (IMT), aklimatisasi, dan volume konsumsi air minum.

Hasil Penelitian Mengenai Status Hidrasi Pekerja 

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pekerja sebagian besar berjenis kelamin laki-laki dengan usia rata-rata kurang dari 40 tahun. Kemudian sebanyak 47,3% pekerja memiliki tubuh yang normal. Selain itu juga diketahui bahwa sebagian besar pekerja telah teraklimatisasi dengan baik. Setelah dilakukan wawancara sebanyak 40 pekerja telah mengonsumsi air lebih dari 8 gelas, namun sebanyak 60,8% pekerja mengalami kasus kurang terhidrasi. 

Pada area produksi, diketahui bahwa sebanyak 65 pekerja melakukan aktivitas di area yang melebihi nilai ambang batas yang telah ditentukan. Setelah dilakukan uji spearman dapat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara karakteristik individu dan iklim kerja dengan status hidrasi. Untuk menentukan apakah variabel independen dan dependen berhubungan, jika hasil uji tersebut mendapatkan p-value kurang dari 0,05 maka terdapat hubungan bermakna. 

Pada uji karakteristik individu dengan status hidrasi didapatkan p-value >0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna. Kemudian pada uji hubungan iklim kerja dengan status hidrasi didapatkan p-value 0,728, hal tersebut berarti bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna. 

***

Penulis: Danti Dewinta Wardhani 

Editor: Puspa Anggun Pertiwi