VOKASI NEWS – Rumah kelahiran Bung Karno di Surabaya menjadi saksi sejarah perjuangan proklamator dan pahlawan kemerdekaan Indonesia.
Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan terutama dalam peristiwa pertempuran 10 November 1945. Sehingga, terdapat banyak bangunan bersejarah yang menggambarkan perjuangan tokoh pahlawan bangsa Indonesia. Soekarno adalah salah satu tokoh yang berperan penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Soekarno lahir dengan nama Koesno Sosrodihardjo pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya dan kemudian lebih dikenal sebagai anak dari Ida Ayu Nyoman Rai dan Raden Soekeni Sosrodihardjo. Kedua orang tua Soekarno pindah dari Singaraja Bali ke Peneleh Surabaya dengan membawa Soekarmini atau saudara perempuan Soekarno pada tahun 1898.
Salah satu cara untuk mengenang jasa Ir. Soekarno sebagai tokoh proklamator adalah dengan menjaga kediaman Soekarno. Rumah Kelahiran Bung Karno yang ada di Surabaya saat ini berfungsi sebagai museum atau wisata sejarah Surabaya dan bahan literasi. Pengunjung dapat memahami bagaimana rumah tersebut menjadi saksi perjalanan hidup seorang pemimpin besar dari bangunan arsitektur rumah. Selain itu juga interaksi Bung Karno dengan keluarga dan masyarakat sekitarnya melalui gambar yang tertera di dalamnya.
Sejarah Bangunan Rumah Kelahiran Bung Karno
Pemerintah Kota Surabaya telah menetapkan Rumah Kelahiran Bung Karno sebagai salah satu cagar budaya di kota Surabaya yang terletak di Jl. Pandean IV No.40, Surabaya. Bangunan cagar budaya adalah bangunan yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan arsitektur yang penting, serta dilindungi oleh undang-undang bangsa. Rumah tersebut memiliki nilai penting karena merupakan tempat lahirnya Soekarno.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Surabaya merenovasi dan melestarikan rumah ini serta menjadikannya sebagai museum dan tempat edukasi masyarakat belajar sejarah mengenai kehidupan awal Soekarno dan kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan. Museum ini sebagai penghargaan bagi para pahlawan nasional yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Melalui sumber informasi tentang tokoh pahlawan, museum tersebut sebagai bentuk untuk menghargai jasa-jasa dan mengenang kontribusi pahlawan dalam sejarah bangsa.
Keberadaan Rumah masa kecil presiden pertama RI tersebut menjadi salah satu destinasi wisata sejarah sebagai daya tarik wisatawan. Upaya pelestarian bangunan rumah tersebut merupakan warisan budaya bangsa Indonesia. Kondisi rumah yang masih terawat dengan baik menunjukkan dedikasi pemerintah dan masyarakat dalam menjaga peninggalan bangunan bersejarah.
Kondisi Arsitektur Rumah Kelahiran Soekarno
Bangunan rumah tersebut memiliki luas sekitar sekitar 78 m² dengan ukuran 6×13 meter. Di dalam rumah tersebut terdapat satu ruang tamu, satu ruang tengah yang biasa digunakan untuk bersantai oleh keluarga, dan dua kamar tidur. Selain itu, terdapat tambahan tembok yang terbuat dari keramik yang tampak pada bagian depan rumah. Pintu masuknya bermodel seperti kupu tarung dan tiga buah jendela di samping pintu. Di bagian belakang terdapat dapur dan tangga kayu untuk naik ke lantai dua.
Rumah ini telah mengalami banyak perubahan, namun masih mempertahankan nuansa klasik, terutama pada susunan tembok yang terlihat kasar, seperti bangunan-bangunan klasik. Sejarah dibalik terbentuknya Rumah Kelahiran Bung Karno tersebut menggambarkan bahwa Soekarno lahir di Surabaya dan sebagai arek Suroboyo dengan peristiwa-peristiwa penting dari keluarga Soekarno yang pindah ke kota Surabaya. Sehingga bangunan tersebut memberikan wawasan yang mendalam dan menyeluruh tentang pentingnya memahami sejarah melalui wisata bersejarah seperti Rumah Kelahiran Bung Karno.
Dengan demikian, generasi muda dan masyarakat dapat belajar sejarah dan mengenang perjuangan serta kontribusi Bung Karno dalam meraih kemerdekaan Indonesia serta pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan bangsa.
BACA JUGA: Mengetahui Metode Fishbone Dalam Mengidentifikasi Faktor Risiko Kecelakaan Kerja
***
Penulis: Nur Jazilah
Editor: Puspa Anggun Pertiwi