Teknologi Terbaru untuk Evaluasi Kuantitatif dan Kualitatif Degenerasi Diskus dengan Modalitas MRI

VOKASI NEWS – Mengenal istilah degenerasi diskus, salah satu penyebab utama nyeri punggung yang diderita banyak orang. 

Nyeri tulang punggung belakang atau Low Back Pain (LBP) adalah kasus yang sering dialami 60-80% penduduk di dunia (Kapoor et al., 2023). Faktor penyebabnya sampai saat ini belum diketahui secara pasti namun degenerasi diskus dianggap sebagai faktor yang paling umum. Degenerasi diskus adalah penyakit yang menyerang diskus pada tulang belakang. Degenerasi diskus terjadi karena berkurangnya komposisi kolagen, air, dan proteoglikan pada diskus sehingga menyebabkan rasa nyeri pada penderitanya. Diskus adalah bantalan antara pada tulang belakang yang tersusun atas nucleus pulposus yang dikelilingi oleh annulus fibrosus. 

Evaluasi Kuantitatif Degenerasi Diskus dengan Nilai ADC pada Teknik DWI FOCUS

Gambar Penggabungan Teknik T2WI FR-FSE dan DWI FOCUS untuk menentukan nilai ADC pada (A) AAF, (B) NP, dan (C) PAF | Foto : Dokumentasi Pribadi

DWI FOCUS merupakan istilah teknik DWI dengan penggunaan small FOV yang memanfaatkan gradient slow dan fast “blipped”. Small FOV didapatkan dari pengurangan setengah phase FOV. Nilai ADC adalah parameter intrinsik dari DWI FOCUS. Nilai ADC yang akurat didapatkan dari pengaturan parameter yang optimal yaitu b-value yang tinggi mengakibatkan nilai ADC yang rendah. Selain itu kualitas citra MRI seperti SNR dan CNR juga mempengaruhi tingkat akurasi nilai ADC. Spasial resolusi juga berpengaruh karena parameter yang digunakan oleh DWI FOCUS yaitu penggunaan small FOV, slice thickness yang tipis, dan matrix sehingga akan mempengaruhi nilai keakuratan nilai ADC. 

Nilai ADC didapatkan dari peletakan ROI pada nucleus pulposus dan annulus fibrosus. Nucleus pulposus memiliki nilai ADC yang lebih tinggi karena kandungan air yang lebih banyak serta struktur kolagen dan proteoglikan yang tersusun secara acak sehingga memudahkan pergerakan bebas pada difusi molekul air. DWI FOCUS memiliki nilai ADC yang lebih rendah dibandingkan dengan DWI konvensional karena berdasarkan kualitas citra DWI FOCUS lebih baik sehingga DWI FOCUS memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan DWI Konvensional.

Evaluasi Kualitatif dengan Teknik T2WI FR-FSE 

Gambar Modified Pfirrman Grade irisan Axial dan Sagittal T2WI FR-FSE | Foto : Dokumentasi Pribadi

Evaluasi kualitatif degenerasi diskus dilakukan oleh dokter radiologi dengan menggunakan penilaian Modified Pfirrmann Grade I-VIII. Penilaian MPG berdasarkan intensitas sinyal pada nucleus pulposus dan serat dalam annulus fibrosus, perbedaan serat dalam dan luar pada posterior annulus fibrosus, dan ketinggian diskus. Grade I dapat dikatakan diskus normal sedangkan grade II-VIII diskus yang mengalami degenerasi. Hasil citra untuk penilaian MPG berasal dari irisan axial dan sagittal dari teknik T2WI fast recovery FSE. Fast recovery adalah modifikasi terbaru dari Fast Spin Echo (FSE). 

BACA JUGA: Pengelolaan Keuangan Sederhana dan Penyusunan Laba Rugi Melalui Aplikasi SIAPIK Bersama Hima D-III Akuntansi

Teknik ini dipilih karena memiliki waktu scanning yang lebih cepat serta memberikan hasil citra hyperintense pada sumsum tulang belakang. Nilai ADC yang menurun seiring dengan meningkatkan grade hal ini menunjukan semakin parah degenerasi diskus. Dengan adanya evaluasi kuantitatif dan kualitatif mampu memanfaatkan penggabungan teknik-teknik pada modalitas MRI secara fungsional dengan nilai ADC pada DWI FOCUS dan struktural anatomi dengan T2WI FR-FSE sehingga dapat memberikan interpretasi klinis dengan baik pada penderita degenerasi diskus. 

***

Penulis: Aldila Deselma Mubarrokah 

Editor: Puspa Anggun Pertiwi