Gambaran Unsafe Action Berdasarkan Faktor Internal dan Eksternal Bagian Produksi di PT X

VOKASI NEWS – Gambaran unsafe action (perilaku tidak aman) yang bisa terjadi berdasarkan faktor internal maupun eksternal.

Sektor industri manufaktur, salah satunya dibidang material building memiliki kebutuhan tenaga kerja yang tinggi dalam setiap tahapan produksi dan kegiatan kerja. Sehingga hal ini berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.

Penyebab dasar dari kecelakaan kerja adalah perilaku tidak aman (unsafe action) yang disebabkan oleh faktor internal. Penyebab suatu kejadian berasal dari diri manusia berupa karakteristik pekerja (usia, masa kerja, sikap pekerja, dan tingkat pengetahuan). Adapun faktor lingkungan atau faktor eksternal yang terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) melibatkan aspek pengawasan. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi dengan tujuan untuk mempelajari gambaran kejadian perilaku tidak aman (unsafe action) berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal bagian produksi di PT X dengan metode tabulasi silang (crosstab).

Tabulasi Silang (Crosstab) merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan mengenai keterkaitan hubungan antara faktor berpengaruh (variabel independen) dengan faktor yang mempengaruhi (variabel dependen). Penelitian ini memiliki subjek pekerja laki-laki pada unit produksi berjumlah 25 orang. Penelitian ini menggunakan metode obsevasional deskriptif dengan instrument pengumpulan data berupa lembar observasi dan kuesioner yang didapat dari penelitian terdahulu mengenai faktor internal (usia, masa kerja, sikap pekerja, dan tingkat pengetahuan) dan faktor eksternal yaitu pengawasan K3. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dengan observasi untuk menyebarkan kuisoner yang akan diisi oleh pekerja. Kemudian dilakukan pengkodean, perhitungan, dan tabulasi data dengan bantuan software SPSS 23.0.

[BACA JUGA: Relevansi Personal Factors dengan Unsafe Action Pekerja Stasiun Gilingan]

Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian terdapat kecenderungan paling banyak pekerja melakukan tindakan unsafe action berdasarkan usia 26-45 tahun (43,5%), masa kerja baru (50%), sikap positif (47,6%), pengetahuan buruk (55,6%) dan pengawasann baik (100%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat kecenderungan pekerja melakukan tindakan unsafe action berdasarkan faktor internal dan eksternal. Hasil dari penelitian memunculkan beberapa saran bagi perusahaan dan akan ditinjau kembali. Harapannya sebagai perbaikan terkait peningkatan efektivitas program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Di sisi lain juga sebagai upaya pengendalian agar kecelakaan kerja yang dapat merugikan perusahaan dapat terminimalisir. 

***

Penulis: Bunga Nirwana Gafy

Dosen Pembimbing: Ratih Damayanti, S.KM., M.Kes.

Program Studi: D3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Editor: Fatikah Rachmadianty