VOKASI NEWS – Obesitas menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang terus meningkat di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi obesitas nasional mencapai 21,8% pada orang dewasa. Lonjakan tertinggi terjadi pada kelompok usia 19–39 tahun. Angka prevalensinya naik dari 8,9% pada usia 19 tahun menjadi 27% pada usia 35–39 tahun.
Tren ini menunjukkan bahwa kelompok usia dewasa muda sangat rentan terhadap obesitas. Lemak abdominal yang umum terjadi pada kelompok ini meningkatkan risiko komplikasi seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan metabolik lainnya. Penanganan yang efektif dan aman menjadi sangat dibutuhkan untuk mengendalikan dampaknya secara jangka panjang.
Modifikasi Akupunktur Jin’s 3 Needle untuk Obesitas
Salah satu terapi komplementer yang semakin populer untuk mengelola obesitas adalah akupunktur. Teknik Jin’s 3 Needle, yang dikembangkan oleh Prof. Jin Rui pada tahun 1970, menggunakan tiga titik akupunktur dengan indikasi terapi yang mirip dan lokasi berdekatan. Pada versi klasik, titik yang digunakan adalah Zhongwan (CV12), Zusanli (ST36), dan Daimai (GB26).
Namun, dalam pendekatan modifikasi, titik Daimai diganti dengan Tianshu (ST25). Titik ini merupakan titik mu depan usus besar yang memiliki fungsi utama dalam mengatur pencernaan dan mengatasi kelembaban berlebih. Penggantian titik ini didasarkan pada prinsip Traditional Chinese Medicine (TCM) dan pemetaan sindrom yang umum muncul pada penderita obesitas.
Dasar Teori TCM dan Pemilihan Titik
Modifikasi dilakukan untuk menargetkan tiga pola sindrom utama yang sering muncul pada obesitas, yaitu panas lambung, defisiensi Qi limpa, dan defisiensi Qi ginjal. Zhongwan (CV12) menenangkan lambung dan menurunkan panas. Zusanli (ST36) memperkuat Qi dan sistem pencernaan. Tianshu (ST25) membantu mengatasi kelembaban dan melancarkan pergerakan usus besar.
Kombinasi ini dipercaya memberikan efek sinergis dalam menyeimbangkan sistem metabolik, memperbaiki pencernaan, dan mengurangi akumulasi lemak terutama di perut. Titik yang dipilih mencerminkan pendekatan yang lebih personal dan tepat sasaran sesuai dengan teori sindrom dalam TCM.
Rangkaian Terapi dan Desain Penelitian
Terapi dilakukan sebanyak 12 kali dalam waktu lima minggu, dengan frekuensi terapi setiap 3 hari sekali. Subjek penelitian merupakan individu dewasa muda dengan klasifikasi obesitas berdasarkan IMT. Seluruh peserta dibagi menjadi dua kelompok: kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
Kelompok perlakuan mendapatkan terapi akupunktur pada titik modifikasi Jin’s 3 Needle. Sementara itu, kelompok kontrol menerima sham akupunktur, yaitu penusukan ringan pada titik yang tidak memiliki indikasi terapeutik untuk obesitas. Kedua kelompok juga mendapatkan edukasi ringan tentang pola hidup sehat secara seimbang.
Hasil Terapi dan Efektivitas Modifikasi
Kelompok perlakuan menunjukkan hasil yang lebih signifikan. Terjadi penurunan berat badan dan IMT, penyempitan lingkar pinggang, serta perbaikan rasio pinggang-panggul secara bertahap selama sesi terapi. Perubahan ini juga disertai peningkatan rasa nyaman pada sistem pencernaan dan stamina harian.
Pada kelompok kontrol yang menerima sham akupunktur, perubahan yang terjadi jauh lebih minimal. Berat badan dan lingkar pinggang cenderung stagnan, meskipun edukasi gaya hidup tetap diberikan. Hal ini memperkuat bukti bahwa stimulasi pada titik terapeutik spesifik memiliki peran penting dalam efektivitas terapi.
Dibandingkan dengan Metode Klasik
Studi terdahulu yang menggunakan kombinasi CV12, ST36, dan GB26 menunjukkan hasil penurunan antropometri, namun dengan angka yang lebih rendah. Modifikasi yang mengganti titik GB26 dengan ST25 terbukti memberikan efek yang lebih kuat pada lemak abdominal. Pemilihan titik yang disesuaikan dengan pola sindrom tubuh, ditambah durasi terapi yang memadai, menjadi faktor utama dalam efektivitas metode ini. Kombinasi terapi akupunktur dan edukasi sederhana dapat memberikan hasil yang stabil dan berkelanjutan.
Akupunktur sebagai Solusi Komplementer Obesitas
Modifikasi metode Jin’s 3 Needle memberikan alternatif terapi komplementer yang terbukti efektif, aman, dan sesuai dengan prinsip TCM. Hasil yang diperoleh tidak hanya terlihat secara fisik, tetapi juga meningkatkan keseimbangan internal tubuh. Terapi ini dapat menjadi solusi tepat dalam manajemen obesitas dewasa muda, khususnya dalam menangani lemak abdominal yang sulit diatasi.
BACA JUGA: [Mengasah Kompetensi di Koperasi Peternakan Modern Ala Mahasiswa Paramedik Veteriner UNAIR]
**
Penulis: Putri Anggraeni
Editor: Oky Sapto Mugi Saputro