VOKASI NEWS – Hipertensi dikenal sebagai silent killer yang bisa dicegah dengan pola hidup sehat, olahraga rutin, dan pemeriksaan tekanan darah berkala.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan kronis yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh darah arteri. Keadaan tersebut mengakibatkan jantung bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat terdiagnosa apabila diukur pada dua hari yang berbeda dengan hasil tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg.
Penyakit hipertensi dapat menyebabkan penyakit degeneratif hingga kematian, oleh sebab itu hipertensi dijuluki sebagai silent killer atau bisa disebut juga sebagai pembunuh diam-diam yang dapat menyerang siapa saja serta tidak memiliki tanda yang spesifik.
Penyebab Hipertensi
Secara umum, penyebab hipertensi adalah sebagai berikut :
- Faktor genetik/keturunan
Salah satu penyebab hipertensi adalah faktor genetik atau keturunan, hal ini mungkin terjadi karena adanya mutasi gen atau kelainan genetik yang diawali orang tua sehingga membuat Anda secara genetik mengalami hipertensi.
- Perubahan fisik
Perubahan kondisi fisik yeng semakin menua juga bisa menjadi penyebab hipertensi. Jika anda mengalami penuaan, maka akan mengalami perubahan fungsi ginjal sehingga menyebabkan keseimbangan garam dan cairan alami dalam tubuh akan terganggu. Alhasil, tekanan darah pada tubuh meningkat.
- Pola hidup tidak sehat
Pola hidup tidak sehat merupakan penyebab hipertensi yang paling sering terjadi. Contohnya seperti kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol, terlalu banyak mengkonsumsi makanan asin, terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis, serta kurangnya aktivitas fisik.
- Adanya kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis tertentu bisa menjadi penyebab hipertensi muncul, yakni:
- Penyakit ginjal
- Obstructive sleep apnea
- Cacat jantung bawaan
- Masalah tiroid
- Efek samping konsumsi obat
- Penggunaan obat-obatan terlarang
- Penyalahgunaan alkohol
- Masalah kelenjar adrenal
- Tumor endokrin tertentu
Faktor Risiko dan Gejala Hipertensi
Secara umum, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko hipertensi, seperti :
- Terdapat anggota ke;uarga biologis yang mengidap hipertensi, penyakit kardiovaskular, atau diabetes.
- Berusia ≥ 55 tahun
- Memiliki berat badan berlehi (overweight) atau obesitas
- Jarang berolahraga
- Mengonsumsi makanan tinggi garam secara berlebihan
- Merokok atau menggunakan produk tembakau
- Berlebihan mengkonsumsi alkohol
[BACA JUGA: Bukan Ultraman Tapi Harus Bisa 3 Hal Ini: Begini Pengalaman Magang Mahasiswa Radiologi Unair!]
Sebagian besar penderita hipertensi tidak merasakan gejalanya walaupun hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah yang sangat tinggi. Jika muncul gejala, beberapa keluhan yang sering dirasakan penderita hipertensi adalah :
- Sakit kepala parah
- Sesak napas
- Mimisan
- Nyeri dada
- Pusing
- Mual
- Muntah
- Penglihatan kabur
- Kecemasan
- Kebingungan
- Telinga berdengung
- Irama jantung abnormal
Cara Mengobati dan Mencegah Hipertensi
Pada dasarnya pengobatan hipertensi yang direkomendasikan oleh dokter disesuaikan dengan usia, kondisi pasien, serta tingkat keparahan hipertensi.
Cara mengobati hipertensi yang umum direkomendasikan oleh dokter meliputui perubahan gaya hidup, mengkonsumsi obat penurun tekanan darah secara teratur, dan rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah.
Untuk mencegah hipertensi, penting untuk menjalani gaya hidup sehat. Beberapa langkah yang bisa dicoba antara lain :
- Menjaga berat badan ideal : menjaga berat badan ideal melalui pola makan sehat dan olahraga teratur dapat membantu mencegah hipertensi
- Mengurangi konsumsi garam : hindari makanan yang tinggi garam, seperti makanan cepat saji dan makanan olahan
- Mengurangi konsumsi lemak jenuh : pilih makanan yang rendah lemak jenuh dan kolestrol, seperti mengkonsumsi ikan, sayuran, dan buah-buahan
- Meningkatkan konsumsi buah dan sayur : buah dan sayur kaya akan serat, kalium, dan vitamin yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah
- Berolahraga secara teratur : olahraga teratur dapat membantu menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, dan menurunkan tekanan darah
- Menghindari rokok dan alkohol : merokok dan mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko hipertensi dan berbagai penyakit lainnya
- Mengelola stress : stress dapat memicu peningkatan tekanan darah, maka cari cara untuk mengelola stress seperti yoga, meditasi, atau aktivitas relaksasi lainnya
- Pemeriksaan tekanan darah : lakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur, terutama jika Anda memiliki faktor risiko hipertensi
Pencegahan hipertensi dapat dimulai dari diri Anda sendiri. Anda perlu memahami bahwa hipertensi bukanlah penyakit yang harus ditakuti melainkan yang harus diwaspadai. Dengan perubahan pola hidup dan rutin kontrol ke fasilitas kesehatan, hipertensi dapat dicegah dan dikendalikan.
***
Penulis: Mutiara Cahaya Ramadhani
Editor: Habibah Khaliyah