Optimalisasi Dosis Radiasi pada CT-Scan Kepala

Optimalisasi Dosis Radiasi pada CT-Scan Kepala_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Penelitian di rumah sakit militer Yogyakarta mengungkap dosis radiasi CT kepala trauma sering melebihi batas aman. Simak faktor penyebab, risiko, dan rekomendasi optimalisasinya.

Penggunaan teknologi Computed Tomography (CT) telah menjadi bagian penting dalam diagnosis trauma kepala. Meningkatnya penggunaan CT-Scan perlu diimbangi dengan perhatian terhadap keselamatan pasien, khususnya terkait paparan radiasi. Penelitian di salah satu rumah sakit militer di Yogyakarta mengevaluasi dosis radiasi yang diterima pasien pada pemeriksaan CT kepala non-kontras untuk kasus trauma.

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis besarnya dosis radiasi yang direpresentasikan melalui nilai Computed Tomography Dose Index Volume (CTDIvol) dan Dose Length Product (DLP), serta menilai faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan dosis, seperti usia, indeks massa tubuh (BMI), dan panjang pemindaian.

Metode dan Temuan Penelitian

Penelitian menggunakan pendekatan observasional retrospektif terhadap 30 data pasien dewasa yang menjalani CT kepala dengan protokol trauma. Hasilnya menunjukkan sebagian besar nilai CTDIvol dan DLP melebihi batas referensi nasional yang ditetapkan oleh BAPETEN. Hal ini mengindikasikan adanya potensi overexposure yang memerlukan perhatian dalam praktik radiologi diagnostik.

Peningkatan dosis radiasi tidak dipengaruhi oleh usia, tetapi lebih terkait dengan BMI dan luas area pemindaian. Pasien dengan BMI tinggi cenderung menerima dosis CTDIvol lebih besar karena memerlukan penyesuaian parameter teknis, seperti peningkatan mAs, demi mendapatkan kualitas gambar yang optimal. Sementara itu, panjang pemindaian dari vertex hingga vertebra cervical ke-7 secara signifikan meningkatkan nilai DLP.

Penggunaan protokol trauma yang mencakup area anatomi luas bertujuan memperoleh informasi diagnostik yang lebih lengkap, namun berdampak pada meningkatnya paparan radiasi. Selain itu, penggunaan slice thickness tipis di bawah standar umum turut menambah dosis karena diperlukan eksposur lebih tinggi untuk mengurangi noise pada citra.

Rekomendasi dan Implikasi Keselamatan

Hasil penelitian menegaskan pentingnya evaluasi berkala terhadap parameter protokol pemeriksaan CT. Prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable) perlu diterapkan agar paparan radiasi tetap di bawah ambang batas keselamatan.

Upaya optimalisasi dapat dilakukan dengan:

  • Menyesuaikan teknik pemindaian sesuai kebutuhan diagnostik.
  • Memanfaatkan teknologi perangkat lunak terkini untuk rekonstruksi citra.
  • Memberikan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga radiologi agar mampu menyesuaikan parameter teknis dengan kondisi pasien.

Peningkatan kesadaran akan keselamatan radiasi diharapkan mendorong fasilitas pelayanan kesehatan merancang protokol pemeriksaan yang aman, efektif, dan sesuai standar nasional maupun internasional.

[BACA JUGA: Deteksi Dini Stres dengan IoT dan Fuzzy Logic]

***

Penulis: Lambertus Vicky Putra

Editor: Fatikah Rachmadianty