VOKASI NEWS – Pengaruh stres kerja, reward system, dan jenjang karir terhadap produktivitas pegawai Bank Jatim cabang Nganjuk dengan hasil signifikan.
Sumber daya manusia memegang peran sentral dalam keberhasilan organisasi, terutama di sektor perbankan yang menuntut ketepatan, kecepatan, dan pelayanan prima. Pegawai bank harus mampu menjaga kualitas layanan meskipun dihadapkan pada target tinggi, beban kerja besar, dan perubahan sistem menuju digitalisasi. Tekanan ini dapat memicu stres kerja yang jika tidak dikelola dapat menurunkan motivasi dan produktivitas.
Berdasarkan survei nasional, stres kerja umum dialami pegawai sektor keuangan, dengan gejala seperti penurunan stamina, kelelahan mental, kesulitan konsentrasi, dan gangguan emosional. Di Bank Jatim Cabang Nganjuk, tantangan semakin kompleks karena lokasi yang jauh dari pusat bisnis membuat akses pelatihan dan pembinaan manajerial lebih terbatas. Tekanan target dan adaptasi teknologi menjadi pemicu utama stres kerja yang berpotensi menurunkan kinerja pegawai.
Peran Reward System dalam Meningkatkan Kinerja
Sistem penghargaan yang tepat menjadi salah satu kunci menjaga motivasi pegawai. Reward dapat berupa kompensasi finansial seperti gaji, bonus, dan tunjangan, maupun penghargaan non-finansial seperti promosi, pengakuan, dan peluang pengembangan diri. Sistem yang adil dan transparan membuat pegawai merasa dihargai, meningkatkan loyalitas, dan mendorong kontribusi maksimal.
Dalam konteks Bank Jatim Cabang Nganjuk, penghargaan non-finansial seperti pengakuan dari pimpinan memiliki nilai penting di samping insentif material. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem reward yang terstruktur dan selaras dengan beban kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini membuktikan bahwa strategi penghargaan yang tepat mampu menciptakan iklim kerja yang lebih produktif.
Pentingnya Kejelasan Jenjang Karir
Jenjang karir yang jelas memberi arah bagi pengembangan diri dan meningkatkan motivasi. Pegawai yang melihat peluang promosi dan pengembangan kompetensi akan terdorong menunjukkan performa terbaik. Transparansi informasi karir mengurangi ketidakpastian dan membantu membangun rasa percaya terhadap organisasi.
Penelitian pada Bank Jatim Cabang Nganjuk menemukan bahwa kejelasan jalur karir memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai. Sistem promosi yang transparan, peluang pelatihan, dan kepastian keberlanjutan karir menciptakan rasa aman sekaligus menumbuhkan semangat bekerja. Sebaliknya, ketidakjelasan arah karir dapat menurunkan motivasi dan meningkatkan potensi turnover.
Hasil Analisis Penelitian
Penelitian ini melibatkan 117 pegawai aktif dengan metode regresi linier berganda. Hasil uji t menunjukkan bahwa:
– Stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja.
– Reward system berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
– Jenjang karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
Uji F menunjukkan bahwa ketiga variabel secara simultan memengaruhi kinerja pegawai dengan signifikansi 0,001. Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,770 menandakan bahwa 77% variasi kinerja pegawai dijelaskan oleh stres kerja, reward system, dan jenjang karir, sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain.
[BACA JUGA: Terapi Relaksasi Aromaterapi: Solusi Alternatif yang Mudah dan Efektif untuk Menurunkan Stres dan Cemas]
Implikasi dan Rekomendasi
Hasil penelitian menegaskan bahwa pengelolaan stres kerja, penerapan reward system yang adil, dan kejelasan jenjang karir merupakan strategi efektif meningkatkan kinerja pegawai. Manajemen Bank Jatim Cabang Nganjuk disarankan untuk:
1. Menerapkan program manajemen stres seperti konseling, pelatihan time management, dan fleksibilitas kerja.
2. Mengembangkan sistem penghargaan yang mempertimbangkan aspek finansial dan non-finansial secara proporsional.
3. Menyusun peta karir yang transparan dan menyediakan pelatihan berkelanjutan untuk pengembangan kompetensi pegawai.
Dengan langkah tersebut, potensi penurunan kinerja akibat tekanan kerja dapat diminimalkan, sekaligus meningkatkan loyalitas dan keterlibatan pegawai terhadap organisasi.
***
Penulis: Moh. Rizqi Wahyudi