VOKASI NEWS – Magang di RS Bhayangkara Surabaya, pelajari etika dan teknik pengambilan sampel darah pasien rawat inap secara langsung.
Pada Juni 2025, mahasiswi Program D4 Teknologi Laboratorium Medik Universitas Airlangga mengikuti magang wajib di Laboratorium RS Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya. Kegiatan ini berlangsung selama enam minggu. Magang menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu dari perkuliahan secara langsung di dunia kerja.
Selama masa magang, mahasiswi turut berperan aktif dalam berbagai kegiatan rutin laboratorium. Salah satunya adalah proses pengambilan sampel darah dari pasien rawat inap. Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga karena memberikan gambaran nyata mengenai prosedur kerja laboratorium klinik yang sesungguhnya.
Pengambilan Sampel Pasien Rawat Inap
Pengambilan sampel darah dilakukan pada waktu yang telah dijadwalkan, yaitu pukul 04.30, 10.00, 15.00, dan 21.00 WIB. Kegiatan ini dikerjakan oleh petugas laboratorium yang bertugas, dengan bantuan mahasiswi yang ikut keliling pada setiap shift. Setiap kegiatan keliling dilengkapi dengan formulir permintaan pemeriksaan yang sudah dicetak sebelumnya. Formulir tersebut memuat jenis pemeriksaan yang akan dilakukan, seperti pemeriksaan hematologi atau kimia klinik.
Teknik Pengambilan Sampel Darah Vena
Teknik pengambilan darah atau sering dikenal dengan flebotomi (phlebotomy) merupakan suatu proses pengambilan darah dari sirkulasi melalui tusukan untuk mendapatkan sampel darah (Manik & Haposan, 2021). Flebotomi venipuncture umumnya diambil dari vena mediana cubital, pada anterior lengan (sisi dalam lipatan siku).
Sebelum proses pengambilan darah, yang pertama yaitu identifikasi pasien dan menyiapkan peralatan seperti jarum, holder, tabung vacutainer, tourniquet, dan alkohol. Setelah memilih vena yang sesuai, tourniquet dipasang untuk membendung aliran darah. Area kulit kemudian dibersihkan dengan alkohol, dan jarum ditusukkan ke dalam vena dengan sudut yang tepat. Darah terlihat pada dinding vacutainer yang menandakan darah mengalir. Setelah volume darah yang dibutuhkan terpenuhi, tourniquet dilepaskan, tarik jarum perlahan, dan tekan area tusukan dengan kapas hingga perdarahan berhenti, lalu beri plester pada area tusukan. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pasien, serta menghindari kesalahan pra-analitik yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.
Saat pengambilan sampel, mahasiswi diberikan kepercayaan oleh petugas laboratorium untuk melakukan pengambilan sampel secara langsung dari pasien. Kepercayaan tersebut menjadi kesempatan emas bagi mahasiswi magang untuk melatih keterampilan teknis sekaligus mengasah mental dalam menghadapi pasien. Selain pengambilan darah vena, para mahasiswi juga terlibat dalam pemeriksaan Gula Darah Acak (GDA) dan Gula Darah 2 jam Post Prandial (2jPP) menggunakan metode POCT. Serta pemeriksaan waktu perdarahan (bleeding time) menggunakan metode Duke.
[BACA JUGA: Prosedur Pembuatan Protesa Mata Ocular dengan Teknik Pewarnaan Water Color Paper]
Kesan Selama Magang
Melalui program magang ini, mahasiswi memperoleh pengalaman yang tidak ternilai dalam memahami alur kerja laboratorium klinik secara langsung. Mulai dari proses awal pengambilan sampel hingga interpretasi hasil pemeriksaan. Kepercayaan yang diberikan oleh pihak rumah sakit untuk terlibat aktif dalam prosedur klinis menjadi motivasi sekaligus bekal penting dalam membentuk profesionalisme sebagai calon tenaga laboratorium medis. Selain itu, mahasiswi tidak hanya memperoleh pengalaman praktik yang nyata. Mereka juga belajar berkomunikasi, menjaga etika profesi, dan bekerja sama dalam tim di lingkungan rumah sakit. Diharapkan, pengalaman ini dapat meningkatkan kompetensi dan kesiapan mahasiswi dalam menghadapi dunia kerja di bidang kesehatan yang sesungguhnya.
***
Penulis: Atikhah dan Mada