VOKASI NEWS – Strategi Food and Beverage Department Favehotel Sidoarjo menerapkan praktik green hotel ramah lingkungan untuk efisiensi operasional sekaligus menjaga keberlanjutan.
Praktik Ramah Lingkungan dalam Operasional Hotel
Industri perhotelan saat ini tidak hanya dituntut memberikan pelayanan berkualitas, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Konsep green hotel menjadi salah satu strategi penting untuk menjawab tantangan tersebut.
Favehotel Sidoarjo, sebagai hotel skala menengah di Jawa Timur, berupaya mewujudkan praktik ramah lingkungan melalui peran strategis Departemen Food and Beverage (F&B). Aktivitas F&B, mulai dari pengolahan makanan, penyediaan minuman, penggunaan energi dapur, hingga pengelolaan limbah, memiliki dampak langsung terhadap lingkungan.
Strategi yang diterapkan F&B meliputi empat aspek utama:
- Perencanaan menu berbasis zero waste, dengan memaksimalkan pengolahan bahan pangan agar tidak menimbulkan sisa berlebihan.
- Pemanfaatan bahan baku lokal dan organik, yang mendukung perekonomian masyarakat sekaligus menekan biaya transportasi.
- Efisiensi energi dan air, melalui pemeliharaan peralatan dapur, penggunaan teknologi hemat energi, serta kesadaran staf terhadap penghematan sumber daya.
- Pengelolaan limbah makanan secara bertanggung jawab, salah satunya dengan berkolaborasi bersama TPS Maggot sebagai inovasi ramah lingkungan.
Dampak dan Tantangan
Strategi ini membawa manfaat signifikan bagi operasional hotel. Penggunaan bahan baku lokal menurunkan biaya pembelian sekaligus menjaga kesegaran produk. Efisiensi energi dan air mengurangi biaya utilitas, sedangkan sistem pengelolaan limbah mencegah penumpukan sampah yang merugikan lingkungan. Bagi staf, penerapan strategi ini mendorong terciptanya sistem kerja yang lebih teratur, bersih, dan efisien sehingga produktivitas meningkat.
Selain itu, praktik ramah lingkungan berdampak positif pada citra hotel. Di tengah meningkatnya kesadaran wisatawan terhadap isu keberlanjutan, hotel dengan komitmen lingkungan akan lebih dihargai dan memiliki daya tarik kompetitif yang lebih kuat.
Namun, terdapat beberapa tantangan. Keterbatasan anggaran sering menjadi hambatan untuk membeli peralatan hemat energi atau bahan baku organik yang harganya relatif tinggi. Kesadaran staf juga masih beragam, sehingga perlu pendampingan dan pelatihan berkelanjutan. Di sisi lain, kebiasaan tamu yang belum sepenuhnya mendukung praktik ramah lingkungan, seperti penggunaan air berlebihan atau pengelolaan sampah pribadi, menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, peran manajemen dalam membangun budaya kerja kolaboratif serta memberikan edukasi kepada tamu sangat penting.
Menuju Keberlanjutan di Industri Perhotelan
Keberhasilan strategi F&B Favehotel Sidoarjo membuktikan bahwa penerapan konsep green hotel bukan hanya tren, melainkan kebutuhan mendasar dalam operasional perhotelan modern. Dengan pendekatan terintegrasi antara efisiensi, keberlanjutan, dan inovasi, hotel mampu menekan biaya operasional sekaligus menjaga lingkungan.
Praktik ini sejalan dengan prinsip Triple Bottom Line yang menekankan keseimbangan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam pengelolaan bisnis. Strategi F&B di Favehotel Sidoarjo juga dapat menjadi contoh bagi hotel skala menengah dan ekonomi bahwa praktik ramah lingkungan dapat diterapkan secara nyata dengan hasil positif.
Langkah-langkah sederhana seperti efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan penggunaan bahan lokal bila dijalankan secara konsisten akan memberikan dampak besar. Hal ini menegaskan bahwa keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab hotel berbintang lima, melainkan peluang strategis bagi seluruh pelaku industri perhotelan.
[BACA JUGA: Workshop Kaligrafi Warnai Peringatan Isra’ Mi’raj di Kampung Bakat Sonokwijenan]
***
Penulis: Afinizar Nindra Dewanta