Konten Kreator Dongkrak Wisata Kampung Heritage Peneleh

Konten Kreator Dongkrak Wisata Kampung Heritage Peneleh_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Konten kreator di Instagram dan TikTok sukses mendongkrak kunjungan Kampung Heritage Peneleh Surabaya, mengubah citra destinasi sejarah menjadi lebih menarik bagi Generasi Z.

Perkembangan media sosial mengubah cara wisatawan mencari informasi destinasi. Platform seperti Instagram dan TikTok kini menjadi rujukan utama berkat ulasan, foto, dan video yang singkat namun informatif. Generasi Z, sebagai digital natives, cenderung mengandalkan konten visual kreatif untuk menentukan pilihan berwisata.

Fenomena ini dimanfaatkan oleh konten kreator yang menghadirkan informasi wisata secara autentik. Melalui pendekatan storytelling, foto estetik, dan video sinematik, mereka membangun citra destinasi yang menarik. Promosi wisata pun tidak lagi hanya bergantung pada media konvensional, tetapi diperkuat dengan strategi digital yang interaktif.

Kampung Heritage Peneleh dan Lonjakan Kunjungan

Kampung Heritage Peneleh di Surabaya menyimpan sejarah panjang dengan situs penting seperti Sumur Jobong, Makam Eropa, Rumah H.O.S Tjokroaminoto, dan rumah kelahiran Presiden Soekarno. Meski sarat nilai budaya, destinasi ini sebelumnya kurang diminati oleh wisatawan muda.

Kondisi berubah ketika konten kreator mulai meliput dan mengunggah pengalaman mereka di media sosial. Konten yang menyoroti arsitektur, kisah sejarah, hingga aktivitas unik di sekitar kampung berhasil menarik perhatian. Data dari Pokdarwis Peneleh mencatat lonjakan kunjungan: dari 1.597 wisatawan pada 2023 menjadi 11.846 kunjungan hanya dalam periode Januari–Juni 2025.

Strategi Konten Kreator dan Pengaruhnya

Dua konten kreator, @Yasarunaa dan @Shertinarara, berperan besar dalam promosi ini. @Yasarunaa, yang berbasis di Malang, fokus pada tips perjalanan, sedangkan @Shertinarara menonjolkan sisi sejarah dan budaya dengan narasi mendalam.

Keduanya memanfaatkan Instagram dan TikTok untuk menyajikan video pendek, foto menarik, serta caption informatif. Konten mereka memadukan fakta sejarah dengan visual memikat, sehingga mudah dibagikan ulang. Dalam teori customer journey, mereka berperan di semua tahap: membangun kesadaran, memberi pertimbangan melalui tips dan rute, hingga mendorong keputusan dengan testimoni visual yang meyakinkan.

Implikasi bagi Pengelola Wisata

Keberhasilan promosi Kampung Peneleh membuktikan bahwa kolaborasi dengan konten kreator efektif menjangkau wisatawan muda. Interaksi dua arah, seperti membalas komentar dan menjawab pertanyaan, menciptakan kedekatan emosional dengan audiens. Lebih jauh, muncul pula User Generated Content (UGC) dari wisatawan yang ikut membagikan pengalaman pribadi mereka, sehingga memperluas jangkauan promosi tanpa biaya tambahan.

Bagi pengelola, strategi ini menjadi pelajaran penting. Promosi berbasis konten kreator dapat dipadukan dengan kampanye resmi, misalnya dengan memanfaatkan video pendek, storytelling, dan visual estetik. Dengan langkah ini, citra destinasi lebih mudah diterima Generasi Z yang mengutamakan informasi cepat, visual menarik, dan pengalaman autentik.

[BACA JUGA: SERVQUAL: Kunci Menilai Pelayanan Apotek Secara Objektif]

***

Penulis: Mouza Aurellia Rajwanismara