VOKASI NEWS – Pemeriksaan analisis sperma di RS Semen Gresik membantu diagnosis infertilitas pria dengan hasil cepat, akurat, dan sesuai standar WHO.
Infertilitas pria merupakan masalah kesehatan yang cukup sering menjadi penyebab pasangan sulit memperoleh keturunan secara alami. Pemeriksaan analisis sperma menjadi langkah awal yang penting untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi pria. RS Semen Gresik menyediakan layanan pemeriksaan ini dengan standar prosedur yang telah mengikuti acuan WHO terbaru. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga laboratorium terlatih dengan tujuan memberikan hasil yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan secara medis.
Mahasiswa Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medik Universitas Airlangga yang sedang menjalani magang di RS Semen Gresik turut berperan dalam pelaksanaan pelayanan laboratorium. Kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan hematologi, pemeriksaan kimia klinik, serta pemeriksaan mikrobiologi. Selain itu, mahasiswa juga terlibat dalam proses pemeriksaan analisis sperma sesuai prosedur baku untuk mendukung layanan kesehatan reproduksi pria.
Optimalisasi Analisis Sperma dengan Teknologi CASA
Dalam pelaksanaan pemeriksaan, RS Semen Gresik menggunakan metode otomatis berbasis teknologi digital dengan prinsip kerja CASA (Computer Assisted Semen Analysis) yaitu visualisasi digital dengan mikroskop optik yang terintegrasi perangkat lunak khusus untuk menganalisis konsentrasi, motilitas, dan morfologi sperma yang mampu memberikan hasil cepat, objektif, dan terstandarisasi.
Keunggulan penggunaan metode otomatis antara lain mampu meminimalisasi subjektivitas pemeriksaan manual, meningkatkan reliabilitas hasil, serta mempercepat proses pelaporan. Selain itu, hasil pemeriksaan dapat terdokumentasi secara digital sehingga memudahkan proses evaluasi lanjutan oleh dokter spesialis. Dengan teknologi ini, kualitas pelayanan pemeriksaan analisis sperma di RS Semen Gresik menjadi lebih optimal dan sesuai standar internasional.
Tahapan Pengambilan dan Analisis Sampel Semen
Proses pemeriksaan dimulai dengan persiapan pasien melalui edukasi mengenai syarat pengambilan sampel yang tepat. Pasien dianjurkan melakukan puasa seksual selama dua hingga tujuh hari sebelum pengambilan sampel. Sampel semen dikumpulkan dengan metode masturbasi di ruang khusus yang terjaga privasinya. Wadah steril digunakan untuk mencegah kontaminasi yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan. Semua tahapan ini bertujuan menjaga kualitas sampel agar tetap sesuai standar.
Tahapan pemeriksaan di laboratorium meliputi pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis sesuai pedoman WHO 2021. Pemeriksaan makroskopis mencakup pengamatan bau, volume, warna, viskositas, liquifaksi, dan pH semen. Pemeriksaan mikroskopis meliputi penilaian jumlah sperma, motilitas atau pergerakan, morfologi atau bentuk, serta viabilitas sperma. Selain itu, dilakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya aglutinasi yang dapat memengaruhi kemampuan sperma membuahi sel telur. seluruh tahapan analisis biasanya berlangsung selama dua hingga tiga jam sebelum hasil dapat diinformasikan.
Manfaat dan Interpretasi Analisis Sperma
Interpretasi hasil pemeriksaan dilakukan dengan membandingkan nilai yang diperoleh dengan nilai rujukan normal. Beberapa kondisi dapat diidentifikasi, seperti oligozoospermia yang menunjukkan jumlah sperma rendah, asthenozoospermia yang menunjukkan penurunan pergerakan, atau teratozoospermia yang mengindikasikan kelainan bentuk sperma. Hasil yang tidak sesuai nilai normal biasanya memerlukan evaluasi lanjutan oleh dokter.
Pemeriksaan analisis sperma memberikan manfaat besar bagi upaya diagnosis dan penanganan infertilitas pria. Hasil pemeriksaan dapat menjadi dasar bagi dokter untuk menentukan langkah penanganan yang tepat, seperti terapi hormon, perbaikan pola hidup, atau tindakan reproduksi berbantu (Assisted Reproductive Technology). Edukasi mengenai pemeriksaan ini diharapkan dapat mengurangi stigma sosial yang masih melekat, sehingga semakin banyak pria yang berani melakukan pemeriksaan demi kesehatan reproduksi.
[BACA JUGA: Magang Bermakna: Mahasiswa Pelajari Etika dan Teknik Pengambilan Sampel Pasien Rawat Inap]
***
Penulis: Fawwaz Alodia Evelyna
Editor: Habibah Khaliyah