VOKASI NEWS – Sumur Jobong di Surabaya menjadi peninggalan era Majapahit yang unik. Situs bersejarah ini kini dipromosikan melalui video profil untuk pelestarian budaya.
Sumur Jobong merupakan salah satu situs bersejarah yang menyimpan jejak masa lampau di Surabaya. Objek wisata ini berada di Desa Peneleh dan dikenal sebagai peninggalan budaya yang diperkirakan berasal dari era Kerajaan Majapahit pada tahun 1430. Nama “Jobong” merujuk pada material sumur yang berbentuk bulat, dengan dinding terbuat dari tanah liat yang dibakar hingga menjadi batu bata silinder.
Fungsinya pada masa lalu sangat beragam, mulai dari memenuhi kebutuhan rumah tangga, kegiatan ritual keagamaan, hingga irigasi sederhana untuk petani. Keberadaan Sumur Jobong pertama kali diketahui pada 1 November 2018. Penemuan ini juga disertai berbagai artefak, seperti fragmen tulang, gerabah, dan tiga fragmen tepian periuk yang memperkuat dugaan kaitannya dengan peninggalan Majapahit.
Keunikan dan Proses Penelitian
Keunikan Sumur Jobong terletak pada strukturnya yang memiliki dua tingkat, meskipun aslinya terdiri dari lima tingkat. Wisatawan yang ingin mengunjungi sumur harus menuruni tangga kecil yang dibuat penduduk setempat serta meminta izin kepada penjaga sumur. Pengalaman ini memberi nuansa khusus, seakan membawa pengunjung kembali ke masa lampau.
Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur. Tim meninjau langsung ke lokasi untuk mengukur dimensi sumur tua, mengidentifikasi fragmen, serta melakukan dokumentasi visual. Hasil penelitian tersebut memperkuat nilai historis Sumur Jobong sebagai bagian penting dari warisan budaya lokal.
Upaya Pelestarian dan Profil Video
Pembuatan video profil Sumur Jobong menjadi salah satu langkah dalam mendukung pelestarian sejarah di Surabaya. Upaya ini bertujuan mengenalkan Sumur Jobong sebagai peninggalan berharga sekaligus menambah daya tarik wisata sejarah di Kota Pahlawan.
Sebagai kota metropolitan sekaligus Kota Pahlawan, Surabaya tidak hanya dikenal melalui peristiwa heroiknya, tetapi juga melalui kekayaan peninggalan sejarah yang tersimpan. Menjaga dan melestarikan warisan seperti Sumur Jobong menjadi tanggung jawab bersama agar generasi mendatang tetap dapat mengenal sejarahnya.
[BACA JUGA: Perspektif Nyata PKL di Dinas Perpustakaan Jawa Timur]
***
Penulis: Inneke Nashfa Zhafarina