VOKASI NEWS – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau biasa disebut BBK-5 (Belajar Bersama Komunitas) melaksanakan tugas KKN di Desa Sambungrejo. Adapun selama kegiatannya, tim BBK-5 menggelar kegiatan Sosialisasi dan Demonstrasi Biopori Serta Pembuatan Pupuk Cair Eco Enzyme pada 24 Januari 2025. Acara ini diikuti oleh Karang Taruna, Perangkat Desa, dan Kelompok Tani. Diikuti oleh 14 orang, kegiatan ini berlangsung pada pukul 08.00 – 11.00 WIB.
BACA JUGA: [METHANOL 2025, Ajang Inovasi, Kompetisi, dan Prestasi]
Serangkaian Kegiatan Sosialisasi Biopori dan Eco-Enzyme
Kegiatan dimulai dengan sesi diskusi yang membahas Optimalisasi Modal, Risiko, dan Keuntungan Dalam Dunia Pertanian. Diskusi ini sangat penting karena sebagian besar masyarakat desa masih mengandalkan pupuk kimia yang harganya kian meningkat. Selain menambah beban biaya, penggunaan berlebihan pupuk kimia juga berpotensi merusak kualitas tanah. Tim BBK-5 berusaha menawarkan sudut pandang baru bahwa ada cara lain yang lebih efisien sekaligus ramah lingkungan.
Usai diskusi, peserta diperkenalkan dengan Teknologi Biopori. Melalui penjelasan sederhana, masyarakat diajak memahami manfaat biopori sebagai lubang resapan air hujan yang juga berfungsi mengolah sampah organik menjadi kompos. Karena mengingat di Desa Sabungerjo sangat rawan banjir, maka dengan biopori lahan pertanian dan pekarangan rumah dapat lebih subur. Selain itu juga membantu mengurangi potensi banjir di musim hujan.
Kegiatan berlanjut pada sesi praktek Pembuatan Pupuk Cair Eco Enzyme. Tim BBK-5 Desa Sambungrejo mendemonstrasikan cara membuat cairan alami tersebut dengan memanfaatkan sampah organik, gula merah, dan air yang difermentasi selama tiga bulan. Selama proses fermentasi, wadah plastik harus ditutup rapat namun tetap dibuka sesekali untuk mengeluarkan gas. Selain itu, wadah juga perlu dikocok agar merata hingga menghasilkan cairan beraroma manis-asam yang siap digunakan. Cairan eco enzyme ini bermanfaat sebagai pupuk organik, pembersih ramah lingkungan, sekaligus pengendali hama, sementara ampasnya dapat diolah menjadi kompos yang berguna bagi kesuburan tanah.
Tujuan utama kegiatan ini adalah Meningkatkan Pemahaman Masyarakat Mengenai Pertanian Berkelanjutan. Dengan adanya Biopori dan pupuk Eco Enzyme, masyarakat diharapkan tidak lagi terlalu bergantung pada pupuk kimia. Harapannya dapat mulai beralih pada cara-cara alami yang dapat lebih hemat biaya. Selain menambah pengetahuan baru, masyarakat merasa terbantu karena mendapat solusi praktis untuk mengelola sampah organik dan meningkatkan produktivitas pertanian. Tim BBK-5 berharap, langkah kecil ini dapat menjadi awal bagi Desa Sambungrejo dalam membangun budaya pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
***
Penulis : Septian Puji Rahayu
Editor: Oky Sapto Mugi Saputro