VOKASI NEWS – Airlangga Forum Deteksi Tuberculosis (AFORSIT), gamifikasi digital untuk percepatan program TOSS-TBC di Desa Kowel, Pamekasan.
Fakultas Vokasi Universitas Airlangga melalui program pengabdian masyarakat kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesehatan masyarakat. Kegiatan bertajuk Seminar Pengabdian Masyarakat ini mengangkat tema AFORSIT (Airlangga Forum Deteksi Tuberculosis) dan gamifikasi digital untuk percepatan program TOSS-TBC (Temukan TBC Obati Sampai Sembuh) di Desa Kowel, Kabupaten Pamekasan.
Acara digelar pada Sabtu, 13 September 2025, bertempat di Puskesmas Kowel mulai pukul 09.30 WIB. Seminar ini menghadirkan para praktisi yang membagikan pengetahuan seputar Tuberkulosis (TBC) dengan pendekatan edukatif dan interaktif.
Stigma Negatif Penghambat Penanganan TBC
Winda Kusumawardani, menyatakan stigma masih menjadi penghambat besar penanganan TBC. Sebagian masyarakat menganggap TBC sebagai kutukan, guna-guna, atau penyakit keturunan sehingga pasien enggan berobat dan penularan semakin meluas. Padahal, TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, pekerjaan, maupun status sosial.
Gejala TBC pada dewasa meliputi batuk berkepanjangan, penurunan berat badan, keringat malam, dan mudah lelah. Pada anak, gejala utama bukan batuk, melainkan demam lama, berat badan sulit naik, dan tampak lemah. Ia mengingatkan TBC dapat disembuhkan sepenuhnya dengan pengobatan rutin sesuai anjuran tenaga kesehatan. OAT tersedia gratis di Puskesmas dan aman bagi semua pasien, termasuk ibu hamil dan menyusui.
Pahami Manfaat dan Risiko Rontgen
Ghina Rihadatul ‘Aisy Farhah menjelaskan rontgen adalah prosedur medis dengan radiasi sinar-X untuk mendeteksi trauma, infeksi paru, kelainan bawaan, hingga masalah gigi dan tulang. Prosedur ini aman karena menerapkan prinsip proteksi radiasi ALARA (As Low As Reasonably Achievable), yakni penggunaan dosis serendah mungkin tanpa mengurangi kualitas gambar.
Siapa pun dapat menjalani rontgen jika direkomendasikan dokter, termasuk anak-anak dan lansia, dengan perhatian khusus pada ibu hamil. Pasien juga dianjurkan menyampaikan kondisi medis yang relevan serta mengikuti instruksi petugas radiologi.
AFORSIT sebagai Inovasi Digital Deteksi Dini TBC
Dalam sesi terakhir, Berliana Devianti Putri memandu pelatihan aplikasi AFORSIT. Aplikasi ini menjadi inovasi digital untuk membantu masyarakat mengenali gejala awal TBC, mengakses informasi medis, dan mendapatkan skrining terhadap gejala dini TBC.
Dengan integrasi gamifikasi, AFORSIT dirancang agar edukasi terasa lebih interaktif dan mendorong masyarakat segera melakukan deteksi dini.
[BACA JUGA: Upaya Cegah TBC pada Pasien dan Keluarga]
Melalui seminar ini, Vokasi UNAIR berharap masyarakat Kowel semakin paham pentingnya deteksi dini, mengurangi stigma, serta memanfaatkan teknologi untuk mendukung program TOSS-TBC. Kolaborasi akademisi, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci dalam menekan angka kasus TBC di Pamekasan maupun wilayah lain.
***
Penulis: Habibah Khaliyah
Editor: Habibah Khaliyah