VOKASI NEWS – Pada Sabtu, 20 September 2025, Hima Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) UNAIR kembali menggelar seminar kewirausahaan tahunan, yaitu OSHTEN 2025 (Occupational Safety and Health to be Entrepreneurship). OSHTEN 2025 mengangkat tema, “Strategi Pengembangan dan Optimalisasi Teknologi Guna Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis di Era Digitalisasi.” Seminar diadakan di Aula Vokasi, Gedung A, Kampus B Universitas Airlangga. Pembicara utama yang berpengalaman pada bidang kewirausahaan dan teknologi pun diundang dalam kegiatan tersebut. Adapun narasumber yang mengisi acara tersebut adalah Diansanto Prayoga, S.KM., M.Kes., seorang Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat. Selain itu juga turut mengundang Riza Maulana Ramadhan, mahasiswa sekaligus awardee AYE yang sukses berwirausaha di bidang fashion & apparel.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari mahasiswa baru K3 yang menjadi peserta utama. Antusiasme peserta terlihat jelas dalam mengikuti materi, terutama saat membahas bagaimana teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan strategi bisnis di tengah era digitalisasi. Hal ini sejalan dengan kebutuhan generasi muda untuk lebih adaptif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan maupun peluang yang muncul dari pesatnya perkembangan teknologi.
Transformasi Digital Menjadi Pilar Utama Bisnis Masa Depan
Sesi pertama dibuka oleh Bapak Diansanto Prayoga, menegaskan bahwa digitalisasi kini bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan pasar dalam berbisnis. Transformasi digital telah mendorong lahirnya model bisnis baru yang lebih fleksibel, inklusif, dan berbasis teknologi.
“Teknologi digital memberi peluang besar untuk mengembangkan usaha. Mulai dari e-commerce, strategi pemasaran online, sampai pemanfaatan big data untuk membaca tren konsumen,” jelasnya.
Diasanti juga menyoroti pentingnya kemampuan adaptasi UMKM terhadap perubahan. Menurutnya, pengusaha harus mampu merancang strategi berbasis inovasi agar tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang di tengah kompetisi yang semakin ketat.
Belajar dari Praktisi: Menyusun Model Bisnis yang Relevan
Sesi kedua menghadirkan owner RizApparel, yaitu Riza Maulana Ramadhan, wirausahawan muda sekaligus Awardee AYE 2024. Kak Riza membagikan pengamalan membangun bisnis konveksi dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC).
“BMC itu semacam peta jalan. Dengan itu ide bisnis jadi lebih jelas: siapa target konsumen kita, apa nilai unik yang ditawarkan, dan bagaimana cara menyalurkan produk ke pasar,” tuturnya.
Selain berbicara tentang strategi, Kak Riza juga menekankan pentingnya keberanian memulai usaha sejak dini. Baginya, inovasi tidak selalu berarti menciptakan hal baru, tetapi bagaimana mampu membaca kebutuhan masyarakat dan menjawabnya dengan solusi yang tepat.
Inspirasi bagi Generasi Wirausaha Baru
Seminar OSHTEN 2025 berjalan interaktif. Terdapat sesi kuis dan tanya jawab pada seminar ini. Sesi kuis dikemas dengan cara games seru. Pada saat sesi pertanyaan, Peserta banyak bertanya seputar strategi dalam membangun bisnis digital dengan modal terbatas, cara mengetahui trend pasar, hingga cara menghadapi kegagalan. Para narasumber memberi banyak pengetahuan kepada seluruh peserta yang menjadi bekal untuk melahirkan inovasi yang lebih baik. Diskusi yang berlangsung menunjukkan besarnya antusiasme peserta dalam menghadapi tantangan dunia usaha.
Peserta belajar bahwa modal utama wirausaha bukan semata uang, melainkan keberanian untuk memulai, kreativitas dalam melihat peluang, dan konsistensi dalam belajar. Dari seminar ini, mahasiswa didorong untuk lebih percaya diri memanfaatkan teknologi sebagai mitra dalam mengembangkan ide bisnis. OSHTEN 2025 menjadi langkah awal yang berharga, ruang belajar sekaligus ruang motivasi bagi mahasiswa untuk tumbuh sebagai wirausahawan muda yang inovatif, berdaya saing, dan memberi dampak positif bagi masyarakat di era digitalisasi.
BACA JUGA: [HIMA TEKVET UNAIR dan KM TEKVET UGM Sukses Gelar Kolaborasi Melalui VetXplore 2025]
***
Penulis : Devina Tria Fandina
Editor: Puspa Anggun Pertiwi