VOKASI NEWS – SIKLIK 2025 membahas transformasi digital dalam diagnostik kesehatan melalui AI, Laboratory Information Systems, dan bioinformatika untuk deteksi penyakit yang lebih akurat dan efisien.
Himpunan Mahasiswa D-IV Teknologi Laboratorium Medik merupakan wadah dan sarama mahasiswa TLM dalam meningkatkan softskill di bidang kepemimpinan. HIMA TLM dinaungi oleh 7 departemen dengan program kerja yang bervariasi baik yang bertaraf nasional maupun internasional. Salah satu departemen yang berperan aktif dalam kegiatan internasional adalah departemen Pendidikan dan Profesi atau yang sering dikenal dengan Pendpro. Departemen ini memiliki program kerja yang bernama SIKLIK yang merupakan Seminar Internasional Ahli Teknologi Laboratorium Medis.
Seminar ini selalu menghadirkan tema kesehatan yang relevan dan dibawakan oleh pemateri yang ahli di bidangnya. Kegiatan tersebut juga dilengkapi hiburan sehingga memberikan pengalaman yang informatif sekaligus menarik bagi peserta. SIKLIK telah diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa D4 Teknologi Laboratorium Medik sebagai agenda tahunan yang bersifat edukatif. Pada tahun ini, SIKLIK dilaksanakan pada 1 November 2025 secara hibrida melalui daring dan luring. Pelaksanaan luring berlangsung di Hotel Dafam Pacific Caesar Surabaya sebagai lokasi utama kegiatan. Seminar tahun ini mengusung tema “Digital Transformation in Health Diagnosis” yang menyoroti perkembangan teknologi diagnostik modern serta tantangan penyakit infeksius.
Transformasi AI dalam Diagnostik Laboratorium
Pada SIKLIK 2025, Dr. Zulkefley Othman dari Malaysia menyampaikan materi bertema “AI & Machine Learning in Laboratory Diagnostics”. Materi tersebut menyoroti kemampuan AI dalam menganalisis data laboratorium berskala besar, mengenali pola tersembunyi, serta menurunkan risiko kesalahan interpretasi. Urgensi pemanfaatan teknologi ditegaskan melalui kutipan, “AI will not replace laboratory professionals, but laboratory professionals who use AI will replace those who don’t.” Teknologi AI juga mendukung automasi proses analisis dan pelaporan sehingga hasil diagnostik lebih efisien dan akurat. Kegiatan ini turut dihadiri satu mahasiswa internasional yang berkontribusi dalam memperluas penyebaran ilmu patologi anatomi.
Optimalisasi Sistem Informasi Laboratorium
Selain itu, terdapat dua pemateri yang memberikan wawasan dalam bidang Laboratory Information Systems. Endah Purwanti, S.Si., M.Kom sebagai pemateri kedua membawakan materi dengan sub tema “Optimalisasi Laboratory Information Systems Demi Akurasi Diagnostik”, menekankan pentingnya penerapan LIS yang terintegrasi dan konsisten untuk memastikan alur kerja pemeriksaan lebih cepat, data hasil lebih akurat, serta meminimalkan kesalahan pencatatan.
Peran Bioinformatika Digital dalam Deteksi Dini Tuberkulosis
Sementara itu, Dr. Muhamad Frendy Setyawan, S.Si., M.Ked sebagai pemateri ketiga membawakan subtema “Digital Bioinformatics for Early Detection of Mycobacterium tuberculosis”. Materi ini menjelaskan pentingnya pemanfaatan bioinformatika digital dalam mempercepat deteksi dini infeksi Mycobacterium tuberculosis melalui analisis data genomik dan molekuler.
Acara ini menjadi platform berharga bagi mahasiswa dan profesional laboratorium medik untuk memperluas pengetahuan mengenai transformasi digital dalam layanan diagnostik kesehatan. Dengan menghadirkan pemateri berkualitas dan topik yang berfokus pada pemanfaatan AI, sistem informasi laboratorium, serta bioinformatika digital, SIKLIK 2025 memberikan wawasan mengenai bagaimana teknologi dapat meningkatkan akurasi dan efektivitas proses diagnosis. Seminar Ilmiah Kesehatan Ahli Laboratorium Medik ini berhasil menunjukkan bahwa digitalisasi merupakan langkah strategis dalam mendukung pelayanan laboratorium yang modern dan responsif terhadap kebutuhan klinis.
[BACA JUGA: ACDH 2025: Fakultas Vokasi UNAIR Dukung Deteksi Dini Anemia Ibu Hamil di Gili Iyang]
***
Penulis: Anindya Mutiara Cahyani



