Implementasi Pembelajaran Vokasi: Eksplorasi Wisata Banyuwangi oleh Mahasiswa Perhotelan UNAIR

Implementasi Pembelajaran Vokasi: Eksplorasi Wisata Banyuwangi oleh Mahasiswa Perhotelan UNAIR_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Eksplorasi destinasi wisata Banyuwangi melalui study trip berbasis experiential learning yang mendukung pariwisata berkelanjutan dan SDGs.

Eksplorasi Wisata Banyuwangi adalah perjalanan multi-tema yang memanfaatkan posisi geografis. Banyuwangi sebagai “gerbang timur” Jawa, menawarkan spektrum destinasi dari dataran tinggi vulkanik hingga pantai selatan yang legendaris. Hal ini ditopang oleh ekosistem budaya Suku Osing yang kuat.

Mahasiswa Program Studi Manajemen Perhotelan (MH) Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar study trip ke beberapa destinasi unggulan Banyuwangi. Study trip kali ini merupakan implementasi pembelajaran vokasi berbasis pengalaman. Merupakan wujud nyata komitmen UNAIR dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Khususnya SDGs 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), melalui pengembangan pariwisata yang inovatif dan berkelanjutan, serta SDGs 14 (Ekosistem Lautan), melalui partisipasi dalam konservasi bahari.

Pengalaman (experiential learning) oleh mahasiswa MH Vokasi UNAIR melalui kunjungan ke destinasi ikonik Banyuwangi. Mulai dari Pantai Mustika & Green Island, The Djawatan Forest, hingga Bangsring Marine. Bertujuan untuk mempelajari model pengelolaan pariwisata, konservasi alam, dan potensi wisata bahari yang terintegrasi sekaligus mendukung implementasi SDGs 8 & 14.

Peran Mahasiswa Manajemen Perhotelan Vokasi UNAIR

Peran mahasiswa Manajemen Perhotelan Vokasi UNAIR dalam kegiatan ini adalah mengaplikasikan ilmu perhotelan dan pariwisata secara langsung di lapangan. Mahasiswa ditugaskan untuk mengamati dan menganalisis praktik operasional dan manajemen destinasi yang dikunjungi:

  1. Pantai Mustika & Green Island: Mahasiswa mempelajari potensi wisata bahari, mulai dari aktivitas menyebrangi Pantai Mustika menuju Green Island hingga pengelolaan fasilitas pantai, dan standar layanan perhotelan (hospitality).
  2. The Djawatan Forest: Mahasiswa mengamati bagaimana pengelola menjaga kelestarian hutan trembesi yang menjadi daya tarik wisata alam, yang merupakan studi kasus penting mengenai sustainable tourism.
  3. Bangsring Marine: Mendalami model wisata edukasi konservasi, termasuk program penangkaran dan pelestarian terumbu karang, sebagai dukungan konkret terhadap SDGs 14.
  4. Villa Kemarang: Mahasiswa menganalisis model experiential dining yang menyajikan Dinner with Show Tari Gandrung. Hal ini menjadi studi kasus penting mengenai inovasi produk F&B perhotelan yang mengintegrasikan budaya lokal untuk menciptakan nilai jual premium dan keunggulan kompetitif.

Mahasiswa turut berperan memperkenalkan keindahan Banyuwangi kepada masyarakat luas. Hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan eksposur wisata Banyuwangi sekaligus mendukung pengembangan pariwisata daerah.

Kegiatan Study Trip Integratif ini merupakan bagian penting dari kurikulum Vokasi UNAIR dan berada di bawah bimbingan mata kuliah terintegrasi yang diampu oleh Bapak Jiwangga Hadi Nata, S.E., M.SM. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mencetak lulusan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap isu keberlanjutan dan mampu berinovasi dalam memajukan industri pariwisata Indonesia.

[BACA JUGA: Pesona Banyuwangi Tak Terbantahkan: Dari Pesona Green Island hingga Surganya Kuliner Tradisional]

***

Penulis: Galuh Rahajeng Prosaria Primaniartha. Sekar Aulia LintangKinasih, Aisha Singgih

Editor: Habibah Khaliyah

slot gacor