VOKASI NEWS – Alternatif bahan restorasi gigi anterior yang estetik dan kuat, Zirconia dan teknologi CAD/CAM hasil penelitian Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.
Selama beberapa dekade, bahan metal keramik atau PFM (Porcelain Fused to Metal) telah digunakan secara luas dalam pembuatan gigi tiruan. Namun, ketika diterapkan pada gigi anterior, bahan ini sering dinilai kurang estetik. Untuk mengatasi kekurangan ini, muncullah beberapa alternatif bahan yang lebih sesuai, seperti zirconia, leucite, lithium disilicate, dan composite. Dari semua bahan tersebut, zirconia dianggap sebagai bahan yang paling kuat sekaligus memberikan estetika terbaik.
Zirconia dalam Restorasi Gigi: Monolithic dan Multilayer
Seiring perkembangan teknologi, zirconia hadir dalam beberapa varian, yaitu monolithic zirconia dan multilayer zirconia. Berdasarkan teknik pembuatannya, zirconia juga dapat dibagi menjadi zirconia dengan anatomi penuh dan zirconia yang hanya berupa coping. Bagian permukaannya dilapisi material tambahan. Monolithic zirconia merupakan jenis zirconia yang paling populer karena memiliki kekuatan lentur yang tinggi, biokompatibilitas yang baik, dan waktu pembuatan yang lebih singkat di laboratorium.
Keunggulan Monolithic Zirconia
Monolithic zirconia tersedia dalam dua tipe, yaitu opaque zirconia yang memiliki kekuatan lebih tinggi, dan translusen zirconia yang lebih unggul dari segi estetika. Bahan ini digunakan dalam berbagai kasus, termasuk maloklusi, kebiasaan parafungsional, fraktur gigi, serta keterbatasan ruang restorasi. Monolithic zirconia cocok untuk restorasi gigi anterior maupun posterior, baik sebagai crown tunggal maupun bridge, dan juga dapat digunakan untuk restorasi implant supra struktur serta pasak akar.
Edge to Edge Bite dan Tantangannya
Menurut Mae (2022), edge to edge merupakan salah satu jenis maloklusi yang menyebabkan beban besar pada gigi anterior, terutama di area insisal. Kondisi ini dapat menyebabkan fraktur gigi, kerusakan enamel, dan gangguan sendi temporomandibular (TMJ). Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan bahan restorasi yang kuat dan tahan lama, seperti monolithic zirconia, yang mampu menahan beban gigitan besar tanpa retak.
BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital
Peran Teknologi CAD/CAM dalam Restorasi Gigi
Teknologi CAD/CAM (Computer Aided Design/Computer Aided Manufacture) telah menjadi terobosan penting dalam dunia kedokteran gigi. Sistem ini mempercepat dan menyederhanakan proses pembuatan restorasi gigi, memungkinkan teknisi untuk mendesain dan memproduksi restorasi dengan presisi yang lebih tinggi. Keakuratan margin yang dihasilkan dari CAD/CAM juga membantu mengurangi penumpukan plak, sehingga risiko inflamasi periodontal dan karies dapat diminimalkan.
***
Penulis : Annisa Nursholihah
Pembimbing : Sri Redjeki Indiani drg., M. Kes & Eny Inayati drg.,M. Kes
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR