VOKASI NEWS – Berikut analisis faktor-faktor yang mempengaruhi status nutrisi pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisa di RSUD Ibnu Sina Gresik
Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada status nutrisi pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisa guna menghindari kemungkinan terjadinya malnutrisi. Seperti yang diketahui, penyakit ginjal kronik adalah gangguan fungsi renal yang bersifat tidak dapat balik (irreversible) dan progresif sehingga tubuh mengalami kegagalan dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit yang mengakibatkan sindrom uremia (Siregar, 2020).
Menurut data WHO tahun 2020 penyakit ginjal kronik menjadi penyebab kematian peringkat 10 di dunia. Di Indonesia prevelensi terjadinya penyakit ginjal kronik menurun, dari 0,38% pada tahun 2018 menjadi 0,18% di tahun 2023, dengan 21,1% pasien diharuskan menjalani hemodialisis. Sebesar 40% kasus malnutrisi terjadi pada awal hemodialisa pasien penyakit ginjal kronik (Insani & Ayu, P. R., 2019).
Tingkatan Kategori Status Nutrisi (Indeks Massa Tubuh)
Pasien penyakit ginjal kronik banyak yang melakukan hemodialisa sebagai pilihan terapi pengganti ginjal. Faktor yang mempengaruhi status nutrisi pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisa antara lain lama menjalani hemodialisis, nafsu makan, dan dukungan keluarga. Adapun status nutrisi menurut indeks massa tubuh (IMT) dibedakan menjadi:
- Kurus: jika <18,5 kg/m^2
- Normal: 18,5-24,9 kg/m^2
- Over weight (berat badan lebih): 25-27 kg/m^2
- Obesitas: jika >27 kg/m^2
Hasil Penelitian Analisis Faktor Pengaruh Status Nutrisi Pasien PGK dengan Hemodialisa
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2024 di ruang hemodialisa RSUD Ibnu Sina Gresik dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik. Dengan menggunakan teknik purposive sampling. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisa di RSUD Ibnu Sina Gresik pada bulan April sebanyak 170 pasien. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 119 pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status nutrisi pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisa sebagian besar dalam kategori normal sebanyak 68 pasien (57,1%). Dengan lama menjalani hemodialisa sebagian besar ≥ 12 bulan sebanyak 109 pasien (91,6%), nafsu makan sebagian besar baik sebanyak 102 pasien (85,7%), dan dukungan keluarga juga sebagaian besar baik 102 pasien (82,4%). Tidak ada pengaruh lama menjalani hemodialisa nilai sig. 0,308; ada pengaruh nafsu makan nilai sig. 0,000; ada pengaruh dukungan keluarga nilai sig 0,021 terhadap status nutrisi pasien PGK dengan hemodialisa signifikasi value 0,05.
Kesimpulan dari penelitian ini ada pengaruh dari faktor nafsu makan dan dukungan keluarga. Sebab kedua faktor tersebut sangat memengaruhi status nutrisi pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisa. Sedangkan lama menjalani hemodialisa tidak ada pengaruh. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi masyarakat terrhadap pemahaman faktor yang mempengaruhi status nutrisi pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisa.
***
Penulis : Novita Anggi Pertiwi
Editor : Maulidatus Solihah