VOKASI NEWS – Mengetahui status kesehatan tenaga kerja di proyek pembangunan Apartemen Westown View.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya penting untuk mencegah kecelakaan dan penyakit yang terjadi di lingkungan kerja. Masalah tersebut dapat disebabkan oleh lingkungan kerja ataupun pekerjaan itu sendiri. Kecelakaan sering terjadi di tempat-tempat dengan risiko tinggi seperti proyek konstruksi, yang memiliki tingkat kecelakaan fatal tertinggi kedua di antara industri lainnya, dengan 5.486 kasus fatal dan 13% di antaranya menyebabkan kematian.
Khususnya, kecelakaan sering terjadi pada pekerja yang bekerja di ketinggian. Contohnya seperti yang terjadi di PT ASL Shipyard di Batam pada 16 Maret 2021 yang menyebabkan satu kematian. Pemeriksaan kesehatan rutin pada pekerja sangat penting untuk mengidentifikasi kondisi mereka yang sesuai dengan risiko di lingkungan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hasil dari pemeriksaan kesehatan pada pekerja di proyek pembangunan apartemen Westown View.
Hasil Penelitian Kesehatan Tenaga Kerja Apartemen Westown View
Proses penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif analitik dengan desain penelitian cross-sectional, dilakukan pada periode Maret-Juli 2024. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas (seperti usia, masa kerja, saturasi oksigen, suhu tubuh, dan tekanan darah) dengan variabel terikat (status “fit to work“). Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah tensimeter (alat ukur tekanan darah), pulse oximetry (alat ukur saturasi oksigen), termometer gun (alat ukur suhu tubuh). Pengolahan data penelitian ini meliputi pengkodean, pemasukan data, tabulasi, serta pembersihan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden, mayoritas pekerja yang bekerja di ketinggian (usia rata-rata 26-35 tahun) sebanyak 17 orang tidak memenuhi syarat kesehatan. Selain itu, 18 pekerja memiliki saturasi oksigen di bawah 95 mmHg, dan sebagian besar memiliki suhu tubuh normal (36,5-37,5 °C). Sebanyak 14 pekerja memiliki tekanan darah normal, sementara 14 lainnya mengalami tekanan darah tinggi. Tidak ditemukan hubungan antara faktor individu seperti usia, masa kerja, dan tekanan darah dengan status “fit to work“. Namun, terdapat hubungan signifikan antara saturasi oksigen dan suhu tubuh dengan status “fit to work“.
BACA JUGA: Faktor Penyebab Kelelahan Kerja di Stasiun Puteran
Berdasarkan temuan ini, disarankan untuk mengimplementasikan program senam rutin seminggu sekali dan meningkatkan kesadaran akan gejala dehidrasi. Selain itu, pekerja juga harus mengurangi kebiasaan merokok, serta memastikan asupan air minum yang cukup bagi pekerja. Selain itu, pengenalan yang lebih mendalam terhadap lingkungan kerja juga penting untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan pekerja di tempat kerja.
Pengembangan penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengaitkan variabel kebiasaan merokok dengan kondisi kesehatan dan kebugaran fisik pekerja. Hal tersebut berguna memperdalam pemahaman tentang faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kesehatan di lingkungan kerja. Dengan menerapkan saran-saran ini, diharapkan dapat meningkatkan kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di proyek konstruksi tersebut. Dengan begitu, hal tersebut dapat mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit terkait kerja.
***
Penulis: Addhibah Salwa Nadhia
Editor: Puspa Anggun Pertiwi