Analisis Kualitas Citra CT Kepala Menggunakan Kombinasi Variasi Rekonstruksi Sinogram Affirmed Iterave dan Convolution Kernel

VOKASI NEWS – Rekonstruksi CT menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas citra CT scan. Pemeriksaan tersebut memungkinkan deteksi yang lebih akurat pada struktur tubuh. Selain itu juga membantu dokter dalam menangani kasus-kasus gawat darurat dengan lebih efektif.

CT Scan merupakan modalitas untuk memvisualisasikan detail struktur tubuh secara praktik klinis karena memiliki keunggulan resolusi densitas tinggi, pencitraan yang cepat dan nyaman. Sejak diperkenalkan penggunaan CT Scan pada tahun 1970-an jumlah penggunaan CT mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Pemeriksaan CT Scan kepala merupakan pemeriksaan yang penting dan paling sering dilakukan terutama dalam pelayanan gawat darurat. Jenis pemeriksaan ini mampu menghasilkan 17% dari total dosis radiasi yang dihasilkan oleh modalitas lainnya. Potensi pengurangan dosis radiasi menimbulkan pengaruh kualitas citra sehingga banyak dari produsen alat kesehatan untuk menerapkan metode rekonstruksi dalam mengatasi permasalahan tersebut.

Teknik Rekonstruksi CT Scan

Penggunaan convolution kernel dalam FBP dapat memperbaiki resolusi gambar agar dapat membedakan objek kecil dan densitas berbeda dalam background yang sama. Kernel memiliki fitur tekstur yang dapat mempengaruhi ketajaman pada gambar sehingga meningkatkan resolusi spatial. Tujuannya yaitu untuk melihat perbedaan citra dengan menggunakan filter konvolusi sehingga menghasilkan nilai atenuasi jaringan yang berbeda. FBP memiliki keterbatasan yaitu menghasilkan noise scatter dan artefak beam hardening pada fossa posterior.

SAFIRE merupakan salah satu software yang memanfaatkan metode rekonstruksi CT algoritma iterative yang dikembangkan oleh Siemens pada tahun 2010. SAFIRE dapat dikatakan algoritma yang unggul karena menggunakan teknik noise modelling dari penggunaan raw data. Penggunaan SAFIRE memiliki manfaat yaitu untuk mengurangi noise pada citra gambar. SAFIRE menggunakan jenis model geometris dengan memiliki variasi persentase lima tingkat dimulai dari SAFIRE 1 untuk variasi paling lemah hingga SAFIRE 5 untuk yang terkuat. Penggunaan MSCT 16 slice masih banyak ditemukan di beberapa rumah sakit di Indonesia. Hal tersebut berdampak terhadap kualitas citra yang dihasilkan.

BACA JUGA: Komparasi Kualitas Citra Radiografi Waters dengan dan Tanpa Fiksasi

Kekurangan dari penggunaan MSCT 16 slice yaitu hasil resolusi spasial yang rendah, waktu scanning lebih lambat dan berpotensi menghasilkan noise yang tinggi. Penggunaan kombinasi SAFIRE dan filter kernel merupakan upaya alternatif dalam mengoptimalkan kualitas citra pada MSCT 16 slice. Berdasarkan penilaian objektif pada perhitungan SNR kombinasi SAFIRE dan kernel yang optimal yaitu Hr40 S4. Sedangkan pada perhitungan perhitungan CNR yang optimal yaitu Hr40 S4 untuk organ basal ganglia dan Hr40 S3 untuk cerebellum. Berdasarkan penilaian subjektif pada kuesioner dilakukan dengan menggunakan uji Cohen Kappa menunjukkan adanya kesepakatan antara dua responden. Berdasarkan indikator penilaian ketajaman citra menggunakan Hr40 S3, indikator noise yaitu Hr40 S4 dan indikator artefak yaitu Hr40 S3.

***

Penulis: Cindy Stevania 

Editor: Puspa Anggun Pertiwi