Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39
Analisis Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga Terhadap Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada Bank BUMN Periode 2014-2023 - Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Analisis Pengaruh Inflasi dan Suku Bunga Terhadap Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pada Bank BUMN Periode 2014-2023


Warning: Trying to access array offset on false in /home/vokasi.unair.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

VOKASI NEWS – Menurut (www.ojk.go.id), Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah pinjaman dari lembaga perbankan pada individu yang berencana memesan atau merenovasi rumah. Terdapat dua ragam pinjaman perumahan: subsidi dan nonsubsidi. Pinjaman subsidi diberikan kepada orang yang penghasilannya menengah ke bawah untuk keperluan tempat tinggal mereka atau untuk memperbaiki tempat tinggal yang mereka miliki. Pinjaman non-subsidi diberikan kepada semua penduduk. Keputusan KPR diputuskan dari pihak bank, yang dimana penetapan kredit dan suku bunga dilaksanakan berdasarkan peraturan bank (www.ojk.go.id).

Suku bunga mempengaruhi rencana jangka panjang bank karena perubahan suku bunga yang terus menerus dapat mempengaruhi nilai aset jangka panjang dan kewajiban bank (Omondi, 2017). Suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi pembayaran utang bagi pembeli rumah berpenghasilan rendah (Hacamo, 2024). Sedangkan, Suku bunga tinggi dapat menyebabkan penurunan penyaluran kredit karena masyarakat berusaha untuk menghindari biaya yang lebih besar (Airin, 2020). Biaya pinjaman peminjam meningkat bersamaan dengan suku bunga. 

BACA JUGA: Upaya Permohonan Penghapusan Sanksi Administrasi Pada Surat Tagihan Wajib Pajak Orang Pribadi

Selain suku bunga, inflasi adalah komponen penting yang dapat mempengaruhi keputusan bank untuk memberikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Kenaikan harga barang dan jasa yang digunakan oleh orang-orang, termasuk KPR, dikenal dengan istilah inflasi. Apabila tingkat inflasi mengalami kenaikan, maka suku bunga bank juga naik, yang dapat berakibat pada turunnya penyaluran KPR (Ramadhayanty and Efriyanto, 2023). Oleh karena itu, ketika inflasi tinggi, suku bunga juga naik mengikuti tingkat inflasi (Krkošková and Szkorupová, 2021). 

Suku bunga dan inflasi di Indonesia terjadi perubahan yang tidak stabil pada akhir-akhir ini. Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) tanggal 20 dan 21 Desember 2023, Bank Indonesia telah mengambil keputusan untuk menstabilkan BI-Rate pada level 6,00%, suku bunga Deposit Facility pada level 5,25%, dan suku bunga Lending Facility pada level 6,75%. Sejak 21 Desember 2023, BI-Rate digunakan selaku suku bunga kebijakan sebagai pengganti BI 7-Day (Reverse) Repo Rate.

Pengertian Inflasi

Inflasi mengacu pada kenaikan terus menerus dalam tingkat harga secara keseluruhan., bukan sekadar kenaikan harga yang terjadi sesekali atau dua kali dan kemudian kembali turun (Rosyidi, 2017:131). Peningkatan harga-harga dalam suatu perekonomian juga dikenal sebagai Inflasi (Siregar and Masri, 2019). Secara umum, inflasi menunjukkan peningkatan harga bukan hanya pada beberapa komoditas atau jasa tertentu, melainkan pada didominasi oleh barang dan jasa secara kolektif. Selain itu, kenaikan harga tersebut bersifat berkelanjutan, meningkat dari waktu ke waktu, dan tidak bersifat sementara atau tiba-tiba (Pujadi, 2022). Adapun jenis-jenis inflasi sebagai berikut: 

  1. Inflasi ringan (kurang dari 10% setahun) 
  2. Inflasi sedang (antara 10% hingga 30% setahun) 
  3. Inflasi berat (antara 30% hingga 100% setahun) 
  4. Hiper inflasi (lebih dari 100% setahun)

Adapun indikator inflasi sebagai berikut:

  1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
  2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
  3. GDP Deflator

Pengertian Suku Bunga

(Kasmir, 2016:114) menyatakan bahwa bunga adalah dana peminjaman uang yang harus dibayarkan debitur kepada kreditur, biasanya ditunjukkan dalam bentuk persentase dari jumlah pinjaman. Suku bunga adalah tingkat suku bunga selama periode waktu tertentu, dalam bulan atau tahun, yang ditunjukkan dalam persentase. Adapun jenis-jenis suku bunga sebagai berikut: 

  1. Bunga Simpanan

Balasan yang diberi oleh bank pada nasabah sebagai kompensasi atas uang yang mereka tempatkan di bank.

  1. Bunga Pinjaman

Pembayaran wajib yang harus dilakukan oleh debitur sebagai imbalan atas kredit dana yang diterima.

Pengertian Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah kredit dengan jangka waktu yang panjang dari lembaga keuangan seperti bank pada peminjam guna membangun atau membeli rumah yang dibangun di atas sebidang tanah. KPR diberikan dengan jaminan berupa sertifikat kepemilikan rumah dan tanah yang bersangkutan (Lestari et al., 2022). Adapun jenis-jenis kredit sebagai berikut: 

  1. Kredit Produktif: untuk mendorong ekspansi bisnis atau pembangunan fasilitas manufaktur yang diantisipasi untuk menciptakan barang.
  2. Kredit Konsumtif: untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pribadi mereka.
  3. Kredit Perdagangan: diperuntukkan perdagangan, terutama untuk pembelian produk dengan harapan mendapatkan keuntungan dari penjualan barang tersebut.

Adapun prinsip pemberian kredit sebagai berikut:

  1. Character
  2. Capacity
  3. Capital
  4. Collateral
  5. Condition

***

Penulis: Astrid Ramadani

Editor: Puspa Anggun Pertiwi