Analisis Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat, Tingkat Pendidikan, dan Gender Terhadap Perkembangan UMKM Kabupaten Ponorogo

VOKASI NEWS – Hasil analisis tingkat pengaruh pemberian kredit usaha rakyat, tingkat pendidikan, dan gender pada perkembangan UMKM di Kabupaten Ponorogo.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yaitu salah satu sektor yang menjadi bagian terpenting dalam keadaan ekonomi di Indonesia. Perkembangan UMKM memberikan dampak yang baik dalam mengatasi permasalahan pengangguran di Indonesia yang saat ini menjadi perlombaan pada pekerjaan (Suryati, 2021). UMKM akan terus dikembangkan agar membentuk mewujudkan stabilitas nasional (Faizal Furqon, 2017). Sektor perdangan grosir dan eceran menjadi posisi atas karena memiliki peranan ekonomi digital. Selain perdagangan grosir dan eceran, sektor yang paling banyak setelah itu yaitu sektor makanan dan minuman (Rizky, 2022).

Pertumbuhan UMKM terus bertumbuh pada krisis masa pandemi. Jumlah UMKM Kabupaten Ponorogo kembali naik tahun 2021 sejumlah 38.387 dan mengalami kenaikan kembali tahun 2022 sejumlah 39.650. Namun, pada tahun 2023 mengalami penurunan hingga jumlah terakhir yaitu 31.720 UMKM. Perkembangan UMKM ini juga didukung dengan adanya penyaluran KUR oleh Bank BRI sebesar Rp163,3 triliun, Bank Jatim tahun 2022 sejumlah Rp59,2 miliar dan tahun 2023 100 miliar. Oleh karena, berdasarkan observasi sebanyak 65% dibiayai KUR oleh Bank BRI.

Dukungan Peran Gender

Perkembangan UMKM ini didukung dengan peran gender antara laki-laki dan perempuan yang di Ponorogo 19.640 laki-laki dan 12.080 perempuan. Jumlah pelaku UMKM laki-laki lebih memiliki jumlah yang lebih banyak. Hal tersebut juga didukung dengan adanya tingkat pendidikan dari pelaku UMKM yang di Ponorogo yaitu 40% SMP, 30% SMA, dan 30% lainnya. Perbedaan gender dan Tingkat Pendidikan menjadi fenomena yang dianggap bisa mempengaruhi perkembangan UMKM dalam mewujudkan misi UMKM Hebat.

Penghasilan UMKM Kabupaten Ponorogo dengan rata-rata perbulan dari seluruh jumlah UMKM yaitu sebesar Rp2.352.954.183. Penghasilan dari tiap UMKM ini memiliki hasil yang berbeda-beda yaitu dengan penghasilan sebanyak 55% memiliki pendapatan di sekitar Rp1.000.000 – Rp2.500.000. Jumlah UMKM yang memiliki pendapatan yaitu Rp3.000.000 – Rp5.000.000 yaitu 25%. Jumlah UMKM yang memiliki penghasilan lebih besar dari Rp5.000.000 yaitu 20%.

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Sebuah bantuan biaya dalam bentuk kredit diperuntukkan kepada masyarakat pelaku UMKM dengan bentuknya berupa modal kerja dan investasi untuk fasilitas pendukung (Rahmawati, 2018). KUR ini dianggap memiliki hasil berpengaruh terhadap perkembangan UMKM karena dianggap menjadi alasan dalam peningkatan pelanggan. KUR menjadi solusi yang paling efektif dalam pembukaan UMKM yang sedang dijalankan.

1.Jenis Jangka Waktu Kredit

  • Kredit jangka pendek dengan jangka waktu selama satu tahun.
  • Kredit jangka menengah dengan jangka waktu selama satu tahun hingga tiga tahun.
  • Kredit jangka panjang dengan jangka waktu lebih dari tiga tahun

2.Agunan Kredit Usaha Rakyat

  • Agunan pokok yang merupakan obyek atau usaha dibiayai oleh KUR.
  • Agunan untuk tambahan tidak berlaku bagi plafon pinjaman sampai Rp100.000.000.
  • Agunan tambahan bisa berlaku apabila plafon pinjaman di atas Rp100.000.000 sesuai dengan kebijakan/penilaian objektif Penyalur KUR

3.Jenis – Jenis Kredit Usaha Kredit

  • Kredit Usaha Mikro
  • KUR Kecil
  • KUR TKI

Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu bagian yang melekat pada kehidupan dengan bisa mencapai satu tahapan tertentu (Yusuf, 2018). Pendidikan ini nantinya akan meningkatkan suatu skill yang dimiliki oleh pelaku UMKM. Hasilnya apabila tingkat pendidikan yang didapatkan tinggi maka akan menunjang dalam perkembangan UMKM menjadi lebih baik.

1.Jenjang Pendidikan

      Menurut Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bhwa jenjang pendidikan formal terdiri pendidikan dasar, pendidikan, menengah, dan pendidikan tinggi.

      2. Indikator Pendidikan

      • Jenjang pendidikan
      • Kompetensi
      • Pelatihan

        Gender

        Suatu hal yang berhubungan dengan jenis kelamin dari setiap sesorang yang melekat pada laki-laki dan perempuan (Jannah, 2022). Hal ini bisa seperti laki-laki yang biasa dikenal dengan tegas, perkasa, kuat dan rasional sedangkan perempuan dikenal dengan lemah lembut, cantik, dan emosional. Indikator gender meliputi perilaku, peran, karakteristik emosional, dan mentalitas (Kahlil, 2019). Oleh karena itu, gender laki-laki dianggap memiliki peran yang besar dalam perkembangan UMKM.

        Perkembangan Usaha

        Sebuah berkumpulnya aktivitas yang dilakukan dengan tujuan menghasilkan cara yang baru dalam mengembangkan serta menghasilkan sesuatu untuk pelanggan (Pariyem, 2019). Perkembangan UMKM akan diperhatikan setiap waktu sehingga memberikan laporan rutin dalam usahanya. Peningkatan kuantitas dan kualitas produk memberikan alasan bahwa usaha yang dijalankan harus memperhatikan hal tersebut.

        Indikator perkembangan usaha yaitu:

        1. Peningkatan aset
        2. Pelanggan
        3. Pendapatan
        4. Tenaga kerja

        Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

        UMKM ini biasanya dimiliki oleh seseorang atau sekelompok yang melakukan usahanya dengan kategori masyarakat kelas menengah kebawah (Rahmawati, 2018). UMKM ini berdiri yang biasanya dihubungkan dengan permodalan. Hal ini diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jenis-jenis UMKM ini terdiri dari usaha mikro, kecil, menengah, dan besar.

        BACA JUGA : Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Stres Siswa Kelas 12 Dalam Menghadapi SNBT

        ***

        Nama Penulis : Ely Christiana

        Nama Pembimbing : Andi Estetiono

        Editor : Maulidatus Solihah