Menganalisis Aspek-Aspek yang Memengaruhi Harga Saham pada Bank Konvensional BUMN

VOKASI – Harga saham menurut Ayu dan Edy Handoyo (2009:28) adalah harga yang terkandung dalam surat kepemilikan bagian modal berdasarkan penilaian pasar yang dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di bursa efek. Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari waktu ke waktu. Fluktuasi dari suatu saham tersebut akan ditentukan antara kekuatan dari penawaran dan permintaan. 

Penyebab Terjadinya Fluktuasi Saham

Jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah permintaan, pada umumnya kurs harga saham akan turun. Sebaliknya jika jumlah permintaan lebih besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek, maka harga saham cenderung akan naik. Menurut Nainggolan (2008), hal-hal penting yang menjadi faktor makro fluktuasi adalah tingkat inflasi dan suku bunga, kebijakan keuangan dan fiskal, situasi perekonomian dan situasi bisnis internasional. 

Dampak Pandemi Covid-19 pada Harga Saham

Indonesia tidak luput dari dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan perekonomiannya mengalami kontraksi yang signifikan pada tahun 2020. Hal tersebut terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang melambat drastis. Dengan munculnya virus ini, sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia, dimana anjloknya saham, dan dampak lainnya yang membuat penurunan nilai rupiah (Hanoatubun, 2020). Di Indonesia, pandemi covid-19 meningkatkan ketidakpastian ekonomi yang sangat besar. 

BACA JUGA: Discover the Study Programs and Career Opportunities of UNAIR’s Vocational Studies Excellence

Hal tersebut kemudian menjadi penyebab utama turunnya kepercayaan investor yang berdampak pada turunnya volume investasi yang dilakukan. Salah satu aspek yang terdampak pada covid-19 adalah pemotongan pendapatan hingga pemutusan hubungan kerja, sehingga masyarakat pada umumnya merespon isu tersebut menjadi selektif dalam penggunaan uang. Ketidakpastian dan menurunnya permintaan barang dan jasa kemudian mempengaruhi keuntungan sebagian besar perusahaan-perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut dapat mengakibatkan harga saham mengalami penurunan yang tidak bisa dihindari

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi 

Selain itu, Salah satu sektor yang paling berdampak signifikan ketika pandemi Covid- 19 adalah pada sektor perbankan di Indonesia. Akibat Covid-19 ini aktivitas perekonomian di Indonesia dan belahan dunia lainnya mengalami penurunan yang signifikan (Sumarni, 2020).  Hal ini tentu saja mempengaruhi penerimaan bank sebagai lembaga intermediasi yang mendorong efisiensi dan kelancaran sistem pembayaran. 

Hadirnya pandemi Covid-19 juga berdampak pada fluktuasi harga saham bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang cenderung mengalami penurunan. Kondisi ini telah mempengaruhi kinerja bank-bank BUMN, termasuk PT Bank Rakyat Indonesia, PT Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia, dan PT. Bank Tabungan Negara. Pandemi COVID-19 telah mengganggu kegiatan bisnis dan mengurangi konsumsi, sehingga menimbulkan risiko pada kinerja bank-bank BUMN.

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham

Dalam konteks ini, analisis pengaruh ROE, CAR, DPR, EPS, dan PER,  terhadap harga saham dapat membantu memahami bagaimana kinerja keuangan bank konvensional BUMN berdampak pada nilai saham. ROE, digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal sendiri dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas modal yang dimiliki (Kasmir, 2017). CAR,  yang merupakan rasio keuangan yang berkaitan dengan permodalan perbankan dimana besarnya modal suatu bank akan berpengaruh pada mampu atau tidaknya suatu bank secara efisien menjalankan kegiatannya (Diantini et al, 2020). 

DPR, Rasio pembayaran dividen merupakan rasio yang mengukur perbandingan dividen terhadap laba Perusahaan (Darmadji dan Fakhruddin, 2012). EPS, rasio yang digunakan untuk mengukur kesuksesan laba bersih dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. (Elindasari, 2021). PER, rasio yang menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar perdana yang ditawarkan dengan pendapatan yang diterima (Wahyudiono, 2014).

Hasil studi ini menunjukkan bahwa Return On Equity (ROE), Capital Adequency Ratio (CAR), Dividend Payout Ratio (DPR),  Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham bank konvensional Badan Usaha Milik Rakyat (BUMN). Pengaruh secara parsial hanya DPR dan EPS yang berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham bank konvensional BUMN. Artinya, semakin tinggi DPR dan EPS, semakin tinggi juga harga saham. Sedangkan ROE, CAR, dan PER tidak berpengaruh terhadap saham. Ini berarti bahwa perubahan dalam ROE, CAR, dan PER tidak secara signifikan mempengaruhi saham bank konvensional BUMN.

***

Penulis: Salsabela Dian Kumalasari

Editor: Puspa Anggun Pertiwi