VOKASI NEWS – Berikut merupakan analisis tingkat kesehatan Bank BUMN terhadap profitabilitas dengan metode RGCE pada tahun 2019-2023.
Perbankan memiliki peranan yang sangat memengaruhi perekonomian di dunia. Perbankan sebagai lembaga intermediasi keuangan bertugas menggabungkan dana berasal dari masyarakat berbentuk simpanan dan memberikannya berbentuk pinjaman (Lasta dkk., 2014). Keseimbangan dan kesehatan bank sangat penting, jika kedua faktor ini gagal akan berdampak negatif terhadap sistem keuangan dan ekonomi menyeluruh. Peranan perbankan sangat besar dalam perekonomian suatu negara, OJK (2024) menyatakan saat ini kecurigaan adanya penurunan pada perekonomian global.
Parameter ekonomi mengindikasikan adanya perlambatan perkembangan ekonomi di berbagai negara, terutama Uni Eropa serta Tiongkok. Namun, ditengah kemungkinan perlambatan perkembangan perekonomian global, sektor perbankan Indonesia pada Desember 2023 tetap tangguh dan mampu bersaing. Tahun 2023 ROA 2,74%, NIM 4,81%, serta CAR 27,65%, ketiga rasio ini berperan sebagai penanggulangan risiko dalam ketidakpastian ekonomi global. Rasio-rasio tersebut mencerminkan kondisi perbankan yang patuh terhadap standar internasional seperti regulasi Basel III.
Lahouel (2024) bank harus mematuhi seluruh persyaratan peraturan Basel III dengan mempertimbangkan ambang batas maksimum yang dirancang untuk memperkuat bank. Bank juga diharuskan memiliki modal tambahan selama masa pertumbuhan ekonomi untuk menyerap kerugian saat krisis. Pendanaan yang stabil wajib dimiliki oleh bank serta aset likuid yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kas dalam situasi sulit. Kecukupan kas dapat mengimplementasikan pengelolaan risiko yang lebih efektif untuk mengenali dan menilai risiko-risiko di kemudian hari.
Dampak krisis global pandemi covid-19.
Kondisi perbankan di Indonesia memang dikatakan baik, meskipun tahun 2020 ROA perbankan Indonesia menurun 0,84% tetapi masih dalam kategori sehat. Jumlah rata-rata laba/rugi bersih perbankan juga menurun 33,08% tahun 2020 karena memperbesar CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) mengantisipasi pinjaman macet. Kondisi tersebut dikarenakan tahun 2020 mengalami pandemi covid-19 memberikan dampak resesi global, tingkat pengangguran naik, dan banyak bisnis mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu, dibutuhkannya peran bank BUMN sebagai agent of development dalam kontribusi pemulihan perekonomian untuk restrukturisasi pinjaman.
Bank BUMN sebagai Agent of Development
Krisis pandemi covid-19 memerlukan peran bank BUMN sebagai agent of development dalam kontribusi pemulihan perekonomian negara. Bank BUMN memiliki peran menjaga stabilitas perekonomian, untuk menjalankan perannya bank BUMN harus memiliki aset likuid untuk restrukturisasi pinjaman. Wakil Menteri pada artikel tribunnews.com memaparkan tercatatnya sampai akhir Oktober 2020, bank BUMN mengimplementasikan perestrukturisasi pinjaman senilai Rp 490T. Restrukturisasi pinjaman tersebut disalurkan pada 3,9 juta debitur yang terdampak pandemi Covid-19. Bank BUMN sangat masif dalam restrukturisasi pinjaman dengan menyalurkan total Rp490T hampir 50-60% dari total restrukturisasi pinjaman nasional sebesar Rp900T.
Tingkat Kesehatan Bank
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan N0.14/SEOJK.03/2017 mengemukakan jika perbankan berkewajiban memelihara juga menaikkan tingkat kesehatannya melalui penerapan prinsip kehati-hatian. Cara penerapan tersebut dilakukan dengan mandiri atau self-assessment berkala, juga melakukan tindakan untuk peningkatan yang efisien. Perbankan dapat dikatakan sehat apabila ketika pelaksanaan aktivitas bisnisnya perbankan bisa menjaga kepercayaan masyarakat. Penilaian tingkat kesehatannya dilakukan secara mandiri berdasarkan pendekatan Risk-Based Bank Rating atauRBBR baik individual atau konsolidasi. Aspek-aspek evaluasi RBBR meliputi : Risk Profile, Good Corporate Governance (GCG), Earnings, serta Capital dengan kata lain metode RGEC.
Hasil Studi
Studi ini menganalisis adanya pengaruh tingkat kesehatan menggunakan metode RGEC pada profitabilitas yang diwakilkan oleh Return on Assets (ROA). Parameter yang digunakan dalam metode RGEC meliputi : Risk Profile menggunakan NPL, GCG, Earnings menggunakan BOPO, serta Capital menggunakan CAR. Hasil yang didapat dalam studi ini ialah secara bersamaan variabel NPL, GCG, BOPO, serta CAR mempunyai pengaruh pada ROA. Variabel NPL,GCG,BOPO, serta CAR mampu menjelaskan ROA sebesar 80,4% sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan pada studi ini.
BACA JUGA : Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Ibnu Sina Gresik
***
Penulis : Revinna Radillya Tama
Pembimbing : Andi Estetiono
Editor : Maulidatus Solihah