Analisis Prosedur Audit atas Akun Piutang Usaha pada PT X oleh KAP ABC

VOKASI NEWS – Audit piutang usaha oleh KAP ABC pada PT X mengungkap pentingnya pengelolaan dan pengawasan ketat untuk mencegah kesalahan pencatatan dan kecurangan.

Laporan keuangan adalah wajah dari kondisi finansial perusahaan. Di balik angka-angka itu, ada satu komponen penting yang sering kali menimbulkan risiko salah saji: piutang usaha. Karena jumlahnya yang sering besar dan prosesnya yang panjang, akun ini memerlukan perhatian khusus dalam proses audit.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Kantor Akuntan Publik (KAP) ABC melakukan audit terhadap akun piutang usaha pada PT X, sebuah perusahaan distribusi makanan di Surabaya. Audit ini bukan sekadar rutinitas melainkan proses kritis untuk menjaga kejujuran dan ketelitian laporan keuangan.

Mengapa Piutang Usaha Perlu Diaudit?

Piutang usaha timbul dari penjualan kredit. Artinya, perusahaan sudah menyerahkan barang, tapi pembayaran dari pelanggan belum diterima. Jika piutang tidak dikelola dan dicatat dengan benar, laporan keuangan bisa menampilkan angka yang menyesatkan.

Karena itu, audit dilakukan untuk memastikan bahwa:

  • Piutang memang benar-benar ada
  • Jumlahnya sesuai
  • Tidak terjadi penipuan atau pencatatan ganda

Langkah-Langkah Audit oleh KAP ABC

KAP ABC melaksanakan audit piutang usaha PT X melalui beberapa tahapan sistematis:

  1. Perencanaan Audit: Memahami bisnis dan risiko klien.
  2. Pengumpulan Bukti: Mengakses dokumen, memeriksa laporan posisi keuangan, dan mencocokkan dengan daftar piutang.
  3. Konfirmasi Pihak Ketiga: Mengirim surat konfirmasi ke pelanggan untuk memverifikasi jumlah piutang.
  4. Pengujian Subsequent Collection: Menelusuri pelunasan piutang setelah tanggal tutup buku.
  5. Analisis Temuan dan Rekomendasi: Menyusun management letter untuk disampaikan ke manajemen PT X.

BACA JUGA: [Dilema Keuangan Generasi Z Antara Kemudahan Pay Later dan Kesadaran Finansial]

Temuan Audit 

Selama audit, ditemukan tiga masalah utama:

  • Kesalahan pencatatan jurnal: PT X salah memasukkan pelunasan piutang dari pelanggan WSJ ke akun lain, menyebabkan selisih Rp 6 juta.
  • Kecurangan oleh sales: Seorang sales menerima pelunasan tunai dari pelanggan LB namun tidak menyerahkannya ke perusahaan.
  • Kelalaian pelanggan: Pelanggan BT belum mencatat pelunasan yang sebetulnya sudah dilakukan.

Temuan ini menunjukkan pentingnya sistem pengawasan dan kontrol internal yang ketat dalam pencatatan piutang.

Solusi dan Tindak Lanjut Piutang Usaha

KAP ABC memberikan beberapa saran dalam management letter, yaitu:

  • Melakukan reklasifikasi jurnal yang salah.
  • Memperbaiki SOP penagihan dan pelunasan piutang.
  • Menghentikan pembayaran tunai melalui sales dan mengalihkan semua pembayaran ke rekening perusahaan.

Saran-saran ini bertujuan memperkuat pengendalian internal dan meminimalkan risiko di masa depan.

Audit piutang usaha pada PT X oleh KAP ABC menunjukkan bahwa proses audit bukan hanya mengenai mencocokkan angka. Audit mengungkap potensi risiko, kesalahan, hingga indikasi fraud, serta memberikan jalan keluar yang konstruktif.

Laporan keuangan yang baik dan andal hanya bisa tercipta jika didukung oleh proses audit yang menyeluruh dan objektif. Penelitian ini membuktikan bahwa audit yang dilakukan dengan tepat mampu memperkuat integritas keuangan perusahaan secara keseluruhan.

***

Penulis: Angelica Gracia Nanda Sugiarto

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro