Ankle Strategy Exercise Lansia di UPTD Griya Wreda Jambangan

Pengaruh Ankle Strategy Exercise Terhadap Keseimbangan Dinamik Pada Lansia di UPTD Griya Wreda Jambangan Surabaya - getta krisna

Pentingnya Ankle Strategy Exercise untuk Menjaga Keseimbangan Lansia

Seiring bertambahnya usia, tubuh manusia mengalami penurunan fungsi, termasuk dalam hal menjaga keseimbangan. Ketidakseimbangan inilah yang menjadi salah satu faktor utama penyebab jatuh pada lansia. Kejadian jatuh dapat mengakibatkan dampak serius, mulai dari cedera ringan hingga patah tulang, bahkan penurunan kualitas hidup secara signifikan. Oleh karena itu, penting bagi kelompok usia lanjut untuk melakukan aktivitas fisik yang mampu memperkuat sistem keseimbangan mereka.

Salah satu bentuk latihan yang terbukti bermanfaat adalah Ankle Strategy Exercise (ASE). Latihan ini berfokus pada koordinasi serta penguatan otot-otot di sekitar pergelangan kaki yang sangat berperan dalam menstabilkan tubuh saat berdiri atau berjalan. Melalui gerakan-gerakan sederhana namun efektif, tubuh dapat melatih respons terhadap gangguan kecil pada postur, seperti dorongan ringan atau permukaan yang tidak rata.

Mekanisme Latihan dan Manfaat yang Diperoleh

Ankle Strategy Exercise merupakan rangkaian gerakan yang menggunakan pergelangan kaki sebagai poros penyeimbang. Ketika tubuh mengalami gangguan posisi, seperti goyangan ke depan atau ke belakang, sistem keseimbangan akan merespons dengan aktivasi otot-otot tertentu. Misalnya, dalam posisi posterior sway, otot tibialis anterior, quadriceps, dan otot perut akan bekerja bersamaan untuk mengembalikan posisi tubuh. Sebaliknya, pada anterior sway, otot gastrocnemius, hamstring, dan ekstensor batang tubuh mengambil peran utama.

Latihan ini dapat dilakukan di dua jenis permukaan, yaitu stabil dan tidak stabil. Pada permukaan stabil, gerakan yang umum dilakukan meliputi menaikkan dan menurunkan tumit serta ujung kaki secara perlahan. Sementara pada permukaan tidak stabil seperti balance pads, latihan melibatkan postur statis dan pergeseran tubuh ke berbagai arah (depan, belakang, kanan, dan kiri).

Sebelum memulai ASE, perlu dilakukan pengujian awal untuk mengetahui kondisi keseimbangan seseorang. Salah satu metode yang digunakan adalah Four Square Step Test (FSST). Tes ini menilai kemampuan individu untuk berpindah arah dengan cepat dan tepat dalam empat arah berbeda. Hasil FSST ditentukan berdasarkan kecepatan waktu; skor lebih dari 15 detik dianggap belum lulus, sedangkan kurang dari 15 detik menunjukkan hasil yang baik.

Manfaat yang diperoleh dari program latihan ini cukup signifikan, terutama bagi lansia. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Meningkatkan keseimbangan dinamis secara keseluruhan
  • Mengurangi risiko jatuh yang sering terjadi akibat gangguan stabilitas
  • Memperbaiki respons postural otomatis terhadap gangguan luar
  • Memperkuat otot-otot bagian bawah tubuh, khususnya ekstremitas bawah

Dengan pendekatan yang tepat dan pelatihan yang konsisten, Ankle Strategy Exercise dapat menjadi salah satu strategi efektif dalam menjaga kemandirian dan kualitas hidup lansia.

Penulis : GETTA KRISNA NUGRAHANI