Aromaterapi Sereh Wangi Dapat Atasi Gangguan Insomnia Pada Tim Robot KRI Universitas Airlangga

VOKASI NEWS – Mengetahui khasiat aromaterapi sereh sebagai solusi alternatif penderita insomnia atau gangguan tidur. 

Latar belakang penelitian ini didasarkan pada tingginya prevalensi insomnia, khususnya di kalangan mahasiswa. Insomnia seringkali ditandai dengan ketidakpuasan terhadap kualitas tidur, kesulitan untuk tidur, mempertahankan tidur, atau bangun lebih awal dari yang diinginkan. Masalah ini merupakan masalah global yang signifikan. Menurut survei yang dilakukan oleh Crampex pada tahun 2017, 86% orang di seluruh dunia menderita insomnia. Di Indonesia, angka penderita insomnia diperkirakan sebesar 10% artinya dari total 238 juta penduduk Indonesia, sekitar 23 juta orang, baik remaja maupun dewasa, menderita insomnia. Menurut national sleep foundation, sebuah penelitian yang dilakukan menemukan bahwa 57% wanita yang mengalami insomnia setidaknya beberapa malam dalam seminggu. 

Sehingga dari data-data tersebut dapat diketahui bahwa perempuan yang mengalami gangguan insomnia di Universitas Airlangga masih cukup banyak. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan pengaruh pemberian aromaterapi sereh wangi (Cymbopogon nardus L.Rendle) terhadap penurunan skor Insomnia Rating Scale (IRS) pada tim Robot KRI penderita gangguan insomnia di UNAIR.  Penelitian diberikan kepada mahasiswa UNAIR karena memiliki potensi nyeri haid yang lebih besar diakibatkan oleh pola hidup yang kurang sehat. Pola hidup ini diantaranya tingkat stres, pola makan dan pola tidur kurang berkualitas yang biasanya dialami oleh sebagian besar mahasiswa yang dapat mempengaruhi skor insomnia.

Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Airlangga dengan memberikan aromaterapi minyak esensial sereh wangi. Sasaran penelitian adalah tim robot KRI UNAIR yang menderita insomnia. Mahasiswa yang memiliki nilai diatas 8 maka dinyatakan termasuk golongan orang yang mengalami insomnia dan dibawah 8 digolongkan tidak mengalami insomnia.

BACA JUGA: Penggunaan Mobile X-Ray Pada Pasien Suspect Covid-19 Di Rumah Sakit Khusus Infeksi Universitas Airlangga

Sebanyak 12 orang mahasiswi yang mengeluhkan masalah insomnia. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni-Juli tahun 2024 selama 7 hari yang bertempat di masing – masing rumah mahasiswa di kota Surabaya

Pembuatan dan Penggunaan Aromaterapi Sereh

Minyak esensial sereh wangi (Cymbopogon nardus L.Rendle) didapatkan dari Rumah Atsiri Indonesia Aromaterapi. Aromaterapi diberikan kepada mahasiswa untuk digunakan selama 7 hari dengan instruksi penggunaan yang jelas. Penelitian dimulai pada bulan Juni dan berakhir pada bulan Juli. Aromaterapi digunakan setiap hari sebelum tidur selama tujuh hari. Penelitian ini melibatkan mahasiswa aktif Universitas Airlangga berusia 19-23 tahun. Sebelum penelitian dimulai, diberikan penjelasan mengenai prosedur penelitian, serta kuesioner untuk menilai karakteristik pola tidur dan tingkat insomnia.

Instrumen Penelitian Aromaterapi Sereh

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah KSPBJ-ISR (kelompok studi psikiatri biologik Jakarta-insomnia rating scale) adalah alat ukur yang akan digunakan untuk mengukur skala insomnia dari subjek. Alat ukur ini dapat mengukur masalah insomnia dengan terperinci, misalnya seperti masalah gangguan masuk tidur lamanya tidur, kualitas tidur, kualitas setelah terbagun, mimpi buruk saat tidur, waktu untuk tertidur, waktu untuk tidur kembali setelah bangun dini hari, bangun saat tengah malam. ditetapkan nilai diatas 8 maka dinyatakan termasuk golongan orang yang mengalami insomnia dan untuk nilai dibawah 8 digolongkan tidak mengalami insomnia. menurut KSPBJ –IRS  Klasifikasi insomnia yaitu: (< 8) bukan insomnia, (8-13) termasuk insomnia ringan, (14-18) termasuk insomnia sedang dan (> 18) termasuk insomnia berat Pengisian kuesioner dilakukan sebelum dan setelah perlakuan pada insomnia selama seminggu.

***

Penulis: Carissa Alfreda

Editor: Puspa Anggun Pertiwi