ASLS Optimalkan Foot Pressure Distribution pada Kelompok Sedenter

ASLS Optimalkan Foot Pressure Distribution pada Kelompok Sedenter_Google

VOKASI NEWS – Active Single Leg Stance (ASLS) efektif memperbaiki distribusi tekanan kaki, meningkatkan keseimbangan, dan mencegah cedera pada kelompok sedenter.

Gaya hidup sedentari menjadi tantangan besar bagi kesehatan masyarakat. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2019), sedentari adalah aktivitas di luar waktu tidur yang hanya membakar kalori dalam jumlah sangat sedikit, yaitu kurang dari 1,5 METs. Data Kemenkes (2023) mencatat peningkatan tren gaya hidup sedentari di Indonesia dari 26,1% pada tahun 2013 menjadi 33,5% pada tahun 2018.

Kebiasaan ini kerap memengaruhi struktur lengkungan kaki, yang dapat menimbulkan gangguan postur seperti flatfoot (pes planus/pronasi) atau hollow foot (pes cavus/supinasi). Perubahan lengkungan kaki berdampak pada distribusi tekanan kaki (foot pressure distribution) yang berperan penting dalam keseimbangan tubuh. Menurut Woźniacka et al. (2019), distribusi tekanan yang tidak merata dapat meningkatkan risiko cedera dan mengganggu aktivitas fungsional. Salah satu latihan fisioterapi yang efektif untuk mengatasi masalah ini adalah Active Single Leg Stance (ASLS).

Konsep Foot Pressure Distribution dan Latihan ASLS

Foot pressure distribution adalah pola penyebaran tekanan kaki ke permukaan tanah saat berdiri, berjalan, atau melakukan aktivitas fungsional. Distribusi yang optimal membantu menjaga keseimbangan, mengurangi beban berlebih, dan meningkatkan efisiensi gerak. Pada individu sedenter, distribusi tekanan sering condong ke tumit atau sisi kaki tertentu akibat kelemahan otot, penurunan propriosepsi, dan kebiasaan postur yang kurang baik.

Active Single Leg Stance (ASLS) merupakan latihan berdiri dengan satu kaki sambil menjaga keseimbangan tubuh secara aktif. Berbeda dengan berdiri pasif, latihan ini menggabungkan aktivasi otot inti, kontrol pergelangan kaki, lutut, dan pinggul untuk mempertahankan stabilitas. Menurut Mao, Li, dan Hong (2006), ASLS mampu meningkatkan kontrol postural, keseimbangan, kekuatan otot, serta pola tumpuan optimal saat berdiri atau berjalan.

Komponen Latihan ASLS 
  1. Posisi awal: Berdiri tegak dengan kaki selebar bahu.
  2. Pelaksanaan: 
  • Angkat salah satu kaki hingga lutut membentuk sudut ±90°, sementara kaki yang lain tetap sejajar sebagai tumpuan, dan pandangan harus diarahkan lurus ke depan.
  • Tahan posisi dengan menjaga tulang belakang netral.
  • Aktivasi otot perut dan pinggul untuk menjaga stabilitas.
  1. Durasi & pengulangan: Tahan 10–30 detik per kaki, ulangi 3–5 kali.
  2. Progresi latihan: Tambahkan gangguan seperti permukaan tidak stabil (balance pad) atau penutupan mata untuk meningkatkan tantangan proprioseptif.

[BACA JUGA: Akurasi Diagnosis Stroke dengan MRI Terbaru]

Manfaat Active Single Leg Stance pada Kelompok Sedenter

Berdasarkan beberapa penelitian, latihan Active Single Leg Stance terbukti dapat memperbaiki pola tumpuan optimal saat berdiri atau berjalan. Latihan ini juga meningkatkan kontrol postural, keseimbangan, kekuatan otot, dan distribusi tekanan kaki. Selain itu, ASLS membantu mencegah nyeri akibat ketidakseimbangan serta mendukung performa saat berjalan, berlari, atau berdiri dalam waktu lama. Latihan ini dapat secara signifikan mempengaruhi pola foot pressure distribution ketika durasi latihan yang diberikan lama dan latihan rutin dilakukan. Karena aktivasi otot yang lebih besar mengindikasikan adaptasi neuromuskular yang dapat mengubah atau memperbaiki distribusi tekanan kaki secara fungsional yang penting untuk keseimbangan dan postural pada kelompok sedenter.

***

Penulis: Tsaqifah Izzatulhaq

Editor: Habibah Khaliyah

https://ejournal.itn.ac.id/
https://jurnalfe.ustjogja.ac.id/
https://roaseg.ucad.sn/
https://lms.ikippgribojonegoro.ac.id/xnxx/
https://sipresma.ft.undip.ac.id/storage/views/xnxx/