Audit Piutang Usaha di Koperasi ABC: Mengungkap Tantangan dan Solusi

VOKASI NEWS – Audit piutang usaha mengungkap lemahnya dokumentasi dan bukti audit sehingga diperlukan digitalisasi dan pelatihan untuk meningkatkan tata kelola koperasi.

Transparansi laporan keuangan menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan anggota koperasi. Salah satu instrumen penting dalam laporan keuangan adalah akun piutang usaha. Di Koperasi ABC, audit terhadap akun ini mengungkap sejumlah tantangan, khususnya dalam memperoleh bukti audit yang memadai. Studi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) XYZ pada tahun buku 2024 memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi ini.

Audit dilakukan karena akun piutang usaha menjadi komponen paling material dalam laporan keuangan koperasi, dengan nilai mencapai lebih dari 9,7 miliar rupiah. Akun ini mencakup tujuh jenis piutang, antara lain piutang pasang baru distribusi, piutang anggota uang dan barang, piutang pasang baru sambungan rumah, piutang seragam, konsumsi, serta fotokopi.

Prosedur Audit di Koperasi ABC

Tahapan audit yang dijalankan dimulai dari permintaan data kepada pihak koperasi. Auditor melakukan konfirmasi kepada pihak ketiga, membandingkan saldo antar tahun, dan menguji kesesuaian dokumen. Salah satu prosedur penting adalah konfirmasi piutang, di mana auditor mengirim surat kepada debitur untuk memastikan kebenaran saldo yang tercatat. Pada piutang dengan saldo besar, seperti piutang pasang baru distribusi dan sambungan rumah, auditor menggunakan metode konfirmasi positif. Namun, tidak ada balasan dari pihak ketiga terkait dua akun tersebut.

BACA JUGFA: [Prosedur Pemeriksaan Pajak Atas Lebih Bayar Pada Surat Pemberitahuan Tahunan Badan ]

Permasalahan utama ditemukan pada dua akun tersebut. Tidak hanya gagal dalam memperoleh konfirmasi dari pihak ketiga, auditor juga tidak mendapatkan dokumen pendukung seperti faktur, kuitansi, atau bukti pemasangan. Ketiadaan dokumen ini menyebabkan tidak tersedianya bukti audit alternatif. Akibatnya, KAP XYZ memberikan opini tidak wajar terhadap laporan keuangan Koperasi ABC. Opini ini menandakan bahwa laporan keuangan tidak disajikan sesuai standar akuntansi yang berlaku.

Resiko dan Solusi Penanganan Piutang Usaha Perusahaan

Temuan ini menunjukkan lemahnya sistem dokumentasi internal dan rendahnya kepatuhan terhadap prosedur pembuktian transaksi. Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia dan rendahnya pemahaman akan pentingnya audit menjadi penyebab lain dari kurangnya bukti.

Risiko dari lemahnya dokumentasi dan kurangnya bukti audit bukan hanya pada sisi pelaporan, tetapi juga berdampak pada reputasi koperasi. Kredibilitas di mata anggota maupun pihak eksternal dapat menurun drastis. Selain itu, hal ini juga dapat menghambat akses koperasi terhadap pendanaan atau kerja sama dengan institusi keuangan lain.

Solusi yang disarankan antara lain adalah digitalisasi arsip dan peningkatan pemahaman pengurus terhadap pentingnya dokumentasi. Pelatihan bagi staf koperasi perlu dilakukan secara rutin agar tata kelola piutang lebih terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, pembentukan tim audit internal menjadi langkah strategis untuk memastikan kualitas pelaporan keuangan secara berkala.

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa audit piutang usaha tidak hanya berfungsi sebagai alat evaluasi keuangan, tetapi juga menjadi indikator kesehatan tata kelola koperasi. Implementasi sistem dokumentasi yang baik dan responsif terhadap audit dapat menjadi solusi untuk menjaga kepercayaan dan kesinambungan operasional koperasi.

***

Penulis: Andhika Putra Lanuartha

Editor: Oky sapto Mugi Saputro