Auriculopressure: Alternatif Aman Atasi Low Back Pain

Auriculopressure Efektif Atasi Low Back Pain - arifatul muthoharoh

Low Back Pain (LBP) merupakan gangguan muskuloskeletal yang menyerang area punggung bawah, tepatnya antara batas tulang rusuk dan bokong. Kondisi ini sering mengganggu aktivitas harian dan dapat menurunkan kualitas hidup apabila tidak ditangani secara tepat. Beban kerja berat, postur tubuh yang salah, serta kebiasaan duduk dalam waktu lama menjadi faktor utama pemicunya.

Di Jawa Timur, sekitar 40% penduduk dilaporkan mengalami Low Back Pain. Kondisi ini paling sering ditemukan pada kelompok usia produktif, dengan prevalensi lebih tinggi pada laki-laki. Aktivitas fisik berlebihan, stres, dan kurangnya penanganan dini dapat memperburuk gejala. Meskipun LBP tidak menyebabkan kematian, dampaknya terhadap produktivitas individu dan beban ekonomi sangat besar. Oleh karena itu, dibutuhkan metode penanganan yang efektif, aman, dan dapat diterapkan secara luas di masyarakat.

Salah satu pendekatan non farmakologis yang kini semakin banyak dilirik adalah auriculopressure. Metode ini menggunakan stimulasi pada titik-titik refleksi di telinga melalui tekanan biji vaccaria yang ditempelkan menggunakan plester khusus. Beberapa titik yang umum digunakan antara lain Lumbosacral Vertebrae, Ginjal, Shenmen, dan Subcortex. Setiap titik ditekan selama tiga menit sebanyak tiga kali sehari, dan biji diganti setiap tiga hari dengan pergantian sisi telinga secara bergantian.

Auriculopressure tergolong terapi yang aman dan minim efek samping. Prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit serta tidak memerlukan alat medis yang kompleks, sehingga mudah diterapkan baik di fasilitas kesehatan maupun secara mandiri dengan panduan tenaga kesehatan.

Terbukti Efektif Kurangi Nyeri dan Gangguan Fisik

Efektivitas terapi auriculopressure terhadap Low Back Pain telah diuji melalui instrumen pengukuran objektif. Penurunan tingkat nyeri diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS), sedangkan fungsi fisik pasien dievaluasi menggunakan Roland Morris Disability Questionnaire (RMDQ). Hasil pengukuran selama 28 hari menunjukkan bahwa kelompok yang menerima terapi auriculopressure mengalami penurunan skor nyeri dan gangguan aktivitas yang signifikan dibandingkan kelompok tanpa intervensi.

Kelompok terapi mencatat penurunan nilai RMDQ yang lebih besar dibanding kelompok kontrol. Sementara itu, skor NRS juga menunjukkan perbaikan yang bermakna. Temuan ini memperkuat bukti bahwa auriculopressure mampu meredakan nyeri punggung bawah dan meningkatkan fungsi fisik pasien.

Dengan keunggulan berupa kemudahan aplikasi, minim efek samping, serta biaya yang relatif rendah, auriculopressure dapat menjadi pilihan utama dalam penanganan Low Back Pain. Terapi ini tidak hanya bersifat kuratif, tetapi juga potensial sebagai tindakan preventif dalam pelayanan kesehatan primer. Pemanfaatannya secara luas berpotensi mengurangi beban penyakit kronis yang berdampak pada produktivitas masyarakat.

Penulis : Arifatul Muthoharoh