VOKASI NEWS – Bahaya Hydrotest di industri migas memerlukan peran dari HIRARC, hasil studi mahasiswa Vokasi UNAIR.
Industri minyak dan gas (migas) menopang kebutuhan energi global, namun di balik operasinya tersimpan risiko tinggi, terutama pada aktivitas hydrotest. Proses pengujian tekanan pipa ini vital untuk memastikan tidak ada kebocoran, tetapi tanpa pengelolaan risiko yang memadai, pekerja rentan menghadapi bahaya serius. Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR), melalui program studi K3, mendukung keselamatan kerja dengan melatih tenaga kesehatan yang kompeten dalam edukasi risiko kerja.
Hydrotest melibatkan penyuntikan air bertekanan tinggi ke pipa, yang dapat memicu ledakan atau cedera jika peralatan gagal. PT X, perusahaan EPCI (Engineering, Procurement, Construction, Installation), rutin melakukan hydrotest, namun pengamatan menunjukkan penerapan metode Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) masih minim. Artikel ini mengulas bahaya hydrotest, pentingnya HIRARC, dan kontribusi Vokasi UNAIR dalam meningkatkan keselamatan kerja.
Risiko Hydrotest dan Pentingnya HIRARC
Hydrotest berisiko tinggi karena tekanan ekstrem dan peralatan berat. Studi oleh Yudha Eka Aryaputra mengidentifikasi 30 potensi bahaya pada hydrotest di PT X: 1 very high risk, 15 high risk, dan 14 medium risk. Bahaya meliputi ledakan pipa, kebocoran tekanan, dan cedera akibat alat berat. Tanpa pengendalian, insiden dapat menyebabkan cedera fatal atau kerugian finansial.
HIRARC adalah metode sistematis untuk mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan merancang pengendalian. Langkah pengendalian meliputi:
- Pemasangan rambu peringatan dan pembatas area.
- Pengawasan rutin di lokasi hydrotest.
- Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, sarung tangan, dan sepatu keselamatan.
- Pelatihan prosedur operasional standar (SOP).
Kontribusi Vokasi UNAIR dalam Keselamatan Kerja
Fakultas Vokasi UNAIR, melalui program studi K3 mendukung keselamatan kerja dengan melatih tenaga kesehatan untuk edukasi K3. Edukasi ini relevan untuk industri migas, di mana pekerja perlu memahami risiko seperti paparan tekanan tinggi atau bahan kimia.
HIRARC mengurangi risiko sedang hingga ekstrem di area pembuatan kapal, serupa dengan hydrotest. Vokasi UNAIR memperkuat kesadaran pekerja melalui penyuluhan tentang APD dan SOP, mendorong budaya keselamatan yang proaktif.
[BACA JUGA: Insan Kampus Berkontribusi untuk Negeri: Dialog Inspiratif Dekan Vokasi UNAIR di Radio Suara Muslim]
Keselamatan kerja adalah investasi jangka panjang. Dengan menerapkan HIRARC secara menyeluruh dan memanfaatkan edukasi dari Vokasi UNAIR, perusahaan migas seperti PT X dapat melindungi pekerja, mencegah kerugian, dan menjaga reputasi. Mari prioritaskan keselamatan untuk masa depan industri yang lebih aman!
***
Penulis : Yudha Eka A.
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR