BBK 5 UNAIR Hadirkan “NugSitin” sebagai Inovasi Cegah Stunting Anak

BBK 5 UNAIR Hadirkan “NugSitin” sebagai Inovasi Cegah Stunting Anak_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Mahasiswa UNAIR melalui BBK 5 memperkenalkan inovasi NugSitin, nugget sehat berbahan ikan bandeng, sebagai solusi pangan bergizi untuk mencegah stunting anak di Desa Asempapak, Gresik.

Universitas Airlangga melalui program Belajar Bersama Komunitas (BBK) kembali menghadirkan kontribusi nyata di tengah masyarakat. Salah satu kelompoknya, BBK 5 UNAIR, menyelenggarakan sosialisasi pencegahan stunting di Desa Asempapak, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, pada Kamis (16/1/2025). Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Asempapak ini mendapat sambutan hangat, terutama dari para ibu yang menjadi peserta utama.

Dalam kesempatan tersebut, kelompok BBK 5 memperkenalkan produk inovatif bernama NugSitin, nugget sehat berbahan dasar ikan bandeng. Bahan ini dipilih karena mudah diperoleh di wilayah Gresik, memiliki harga terjangkau, dan kaya akan protein. Produk tersebut dirancang sebagai alternatif pangan bergizi yang praktis serta dapat mendukung pencegahan stunting pada anak.

Sabrina Rhizquee, penanggung jawab kegiatan, menjelaskan bahwa ide pengembangan NugSitin berangkat dari keprihatinan terhadap masih tingginya angka stunting di Indonesia. “Banyak masyarakat pedesaan belum menyadari pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan anak. Karena itu, kami menciptakan NugSitin, atau Nugget Anti Stunting, yang bisa dibuat sendiri di rumah sebagai solusi makanan sehat,” jelasnya.

Nilai Gizi dan Harapan Keberlanjutan

Kandungan NugSitin telah dianalisis oleh tenaga gizi dari Puskesmas Sidayu. Hasil uji menunjukkan bahwa dalam satu resep, NugSitin mengandung 1901 kkal energi, 116,7 gram protein, 78,4 gram lemak, dan 177,4 gram karbohidrat. Komposisi tersebut dinilai mampu mencukupi sebagian kebutuhan nutrisi harian anak pada masa pertumbuhan.

Nuris Silvia Evianti, A.Md.Gizi, dari Puskesmas Sidayu, menyampaikan bahwa NugSitin dapat menjadi pilihan praktis untuk mendukung pemenuhan gizi anak.

“Harapannya, masyarakat lebih sadar akan pentingnya pemenuhan gizi seimbang, sekaligus menjadikan NugSitin sebagai pangan bergizi, mudah dibuat, dan ekonomis,” ujarnya.

[BACA JUGA: Ecolympic HIMA Perbankan dan Keuangan 2025]

Melalui kegiatan ini, mahasiswa UNAIR tidak hanya menyampaikan edukasi kesehatan, tetapi juga memberikan solusi nyata dalam bentuk inovasi pangan. Upaya tersebut menjadi bukti bahwa peran perguruan tinggi mampu menjembatani ilmu pengetahuan dengan kebutuhan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan literasi gizi dan kesehatan di pedesaan.

***

Penulis: Putri Widyowati

Editor: Fatikah Rachmadianty