VOKASI NEWS – BMT Abada UNAIR merupakan solusi pendanaan syariah alternatif dari pinjaman rentenir.
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) hadir sebagai solusi keuangan syariah yang cepat, efektif, dan sesuai dengan prinsip Islam. Sebagai lembaga keuangan berbasis syariah, BMT berperan dalam mendorong investasi serta mendukung usaha mikro dengan instrumen Baitul Maal dan Baitul Tamwil. Kehadirannya menjadi alternatif pendanaan yang lebih adil dibandingkan praktik rentenir yang membebani masyarakat dengan bunga tinggi.
Prosedur Pengajuan Pembiayaan di BMT Abada
Proses pengajuan pembiayaan di BMT Abada Universitas Airlangga dimulai dengan pengumpulan dan analisis dokumen calon peminjam, termasuk informasi keuangan dan non-keuangan. Survei lapangan dilakukan untuk memastikan kelayakan usaha sebelum pembiayaan disetujui. Selain itu, calon peminjam diwajibkan memberikan jaminan sebagai bentuk keamanan tambahan. Setelah analisis menyeluruh, BMT memberikan rekomendasi pembiayaan sesuai dengan kapasitas peminjam dalam membayar angsuran.
Hambatan dalam Pengelolaan BMT Abada
Meski menawarkan solusi pendanaan berbasis syariah, BMT Abada Universitas Airlangga masih menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
- Kurangnya Sosialisasi dan Branding
BMT Abada masih belum dikenal luas di luar lingkungan kampus, sehingga perlu strategi pemasaran yang lebih agresif untuk menarik lebih banyak anggota dan meningkatkan volume simpanan.
- Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
Jumlah dan kualitas SDM masih terbatas, yang berdampak pada efektivitas operasional dan pengembangan bisnis BMT.
- Fokus pada Fungsi Sosial dan Pemberdayaan
Sejak awal, BMT Abada lebih berorientasi pada pemberdayaan sosial untuk warga kampus dan sekitarnya. Fokus ini membatasi pengembangan bisnis secara lebih luas.
- Penerapan SOP yang Belum Konsisten
SOP yang ada masih sering mengalami penyesuaian terhadap kondisi lapangan, sehingga perlu peningkatan standar agar proses pemberian pembiayaan lebih optimal.
Solusi untuk Mengoptimalkan BMT Abada
Beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk mengatasi hambatan di atas meliputi:
- Evaluasi Berkala & Penguatan SOP
BMT perlu melakukan evaluasi rutin untuk memperbaiki sistem dan memperketat persyaratan pembiayaan, seperti verifikasi alamat, KTP, serta mewajibkan agunan fisik untuk pembiayaan di atas Rp2 juta.
- Digitalisasi Sistem Pembayaran
Untuk meminimalisir risiko keterlambatan pembayaran, BMT dapat mengurangi transaksi tunai dan beralih ke metode transfer bank yang lebih aman dan transparan.
- Fleksibilitas dalam Akad Pembiayaan
Jika nasabah mengalami kesulitan pembayaran, BMT menyediakan opsi akad ulang dengan tetap mempertahankan prinsip syariah yang telah disepakati sebelumnya.
Kesimpulan: Peran Penting BMT Abada dalam Ekonomi Syariah
Penelitian ini menunjukkan bahwa BMT Abada Universitas Airlangga memainkan peran strategis dalam menyediakan akses pembiayaan berbasis syariah bagi masyarakat kampus dan sekitarnya. Meski menghadapi tantangan dalam sosialisasi, SDM, dan penerapan SOP, berbagai solusi telah diterapkan untuk meningkatkan efektivitas layanan BMT.
[BACA JUGA: Insan Kampus Berkontribusi untuk Negeri: Dialog Inspiratif Dekan Vokasi UNAIR di Radio Suara Muslim]
Sebagai lembaga keuangan syariah, BMT Abada diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi model alternatif pendanaan yang lebih adil, transparan, dan memberdayakan ekonomi umat sesuai prinsip Islam.
***
Penulis: Muhammad Aldo Marshalino Abrar
Pembimbing: Dr. Himmatul Kholidah, S.EI., M. SEI.
Editor: Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR