Cerita Pengantar Dwibahasa Sebagai Media Pembelajaran Kosakata Adjective dan Adverb untuk Anak Usia 4-6 Tahun

VOKASI NEWS – Bilingual bedtime story atau cerita pengantar dwibahasa merupakan media yang sangat baik untuk belajar bahasa Inggris, terutama saat membacakan cerita sebelum tidur. Mengkategorikan cerita sebelum tidur, mendorong minat anak-anak dalam membaca, dan membuat kegiatan ini seru dan menyenangkan. 

Usia 4-6 tahun sering disebut sebagai masa emas atau golden ages dalam perkembangan anak. Masa tersebut merupakan masa dimana kemampuan anak untuk menyerap dan memahami bahasa mencapai puncaknya. Pengenalan mereka terhadap bahasa asing seperti bahasa Inggris pada usia ini tidak hanya memperkaya kosakata mereka, tetapi juga membantu dalam pengembangan keterampilan berbicara, mendengarkan, dan memahami bahasa secara umum. Bilingual bedtime story memberikan kesempatan yang tepat untuk memperkenalkan anak-anak pada bahasa Inggris secara santai dan menyenangkan. Dengan begitu, anak akan mulai belajar tanpa adanya tekanan atau kekakuan dalam pembelajaran formal. 

Memperkenalkan anak-anak pada bahasa asing melalui cerita sebelum tidur adalah tren yang berkembang. Metode ini membantu anak-anak memahami kata-kata dalam bahasa Inggris dengan mengaitkannya dengan maknanya dalam bahasa Indonesia. Dengan meresapi cerita dalam dua bahasa, anak-anak juga akan memperluas pemahaman mereka tentang budaya dan penggunaan bahasa di lingkungan sehari-hari. Hal ini tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa, tetapi juga fondasi yang kuat untuk pembelajaran bahasa di masa depan.

Pemetaan Kata Sifat di Cerita Pengantar Tidur Anak 

Adjective atau kata sifat berperan penting dalam membantu anak-anak memvisualisasikan objek. Biasanya, kata benda digunakan untuk memberi label pada objek. Namun penting bagi anak-anak untuk mengaitkan kata sifat dengan karakteristik suatu objek daripada hanya mengenali objek itu secara langsung. Pemetaan kata sifat dalam konteks linguistik menunjukkan bahwa kemampuan kontrol perhatian, yaitu kemampuan untuk mengalihkan perhatian dari objek ke sifat-sifatnya, memiliki arti penting. 

BACA JUGA: Eksplorasi Ragam Produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Merchandise di Surabaya

Dengan memperluas penggunaan kata sifat dalam narasi, anak-anak dapat lebih memahami berbagai nuansa kata-kata deskriptif ini secara lebih efektif. Ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan kemampuan untuk menggambarkan dan memahami objek dengan lebih baik. Untuk membantu anak-anak mengenali kata sifat, para orang tua dianjurkan untuk menekankan kata-kata besar yang merupakan kata sifat. Nantinya, hal tersebut akan membantu memperkaya kosakata dan pemahaman anak terhadap bahasa.

Kata Keterangan Untuk Melatih Kemampuan Deskripsi Anak

Selain adjective, penggunaan adverb atau kata keterangan juga sangat penting dalam perkembangan keterampilan bahasa asing anak-anak, khususnya yang menggambarkan waktu dan tempat. Kata keterangan telah menjadi bagian integral dari proses pembelajaran bahasa, digunakan secara luas dalam percakapan sehari-hari maupun tulisan. Dalam teks cerita anak-anak, terdapat dua tujuan utama: naratif dan deskriptif. Naratif biasanya mengikuti struktur linear dengan peristiwa-peristiwa yang disusun secara kronologis, sering kali menggunakan kata keterangan waktu. 

Sementara itu, deskripsi menghiasi seluruh cerita dengan menggambarkan aksi, setting, dan karakter. Namun sering kali juga menggunakan kata keterangan yang menggambarkan tempat atau waktu. Anak-anak usia 4 hingga 6 tahun seharusnya sudah terbiasa dengan kata keterangan saat mereka belajar bahasa kedua, terutama yang menggambarkan lokasi dan waktu. Selain membantu memperluas kosakata, kata keterangan juga membantu mereka menggambarkan posisi objek dan waktu secara lebih jelas dan terinci. 

Cerita yang berbalut dengan visual yang menarik dan metode inovatif, seperti interaksi antar anak-orangtua, merupakan kunci untuk membuat pembelajaran bahasa Inggris lebih menyenangkan bagi anak-anak. Dengan membandingkan struktur sintaksis dalam literatur dwibahasa, anak-anak dapat meningkatkan pemahaman bahasa dan kosa kata mereka secara signifikan. Cerita pengantar wibahasa memberikan lebih banyak input bahasa dan variasi kalimat yang lebih beragam selama sesi membaca bersama sebelum tidur, yang berkontribusi dalam mempromosikan perkembangan kosa kata mereka. Ini tidak hanya membantu mereka dalam mengasah keterampilan berbahasa, tetapi juga membuka pintu untuk pemahaman budaya dan dunia yang lebih luas melalui cerita yang berasal dari berbagai tradisi dan latar belakang.

***

Penulis: Lisma Ayu Arditha

Editor: Puspa Anggun Pertiwi