VOKASI NEWS – CERMAT (Cerdas Matematika) program pembelajaran matematika di Desa Bongsopotro untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa secara interaktif.
Program Cerdas Matematika (CERMAT) merupakan salah satu kegiatan edukatif yang diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) BBK 5 Universitas Airlangga di Desa Bongsopotro, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap pelajaran matematika melalui pendekatan yang menyenangkan dan interaktif.
Setiap Jumat, mahasiswa KKN menyelenggarakan sesi pembelajaran matematika di dua lokasi, yakni posko utama KKN yang berada di tengah desa, serta di rumah salah satu perangkat desa, Ibu Rifa. Kegiatan ini diikuti oleh siswa dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah pertama, mulai kelas 1 SD hingga kelas 3 SMP.
Metode Interaktif dan Berbasis Permainan
Program CERMAT dirancang agar siswa tidak merasa terbebani saat belajar matematika. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang digunakan berfokus pada interaksi dan permainan edukatif. Mahasiswa KKN memanfaatkan alat bantu sederhana seperti papan tulis dan media visual lain yang mudah dipahami. Dalam suasana yang lebih santai dan menyenangkan, siswa diajak untuk memahami konsep-konsep matematika dasar secara bertahap.
Salah satu kekuatan dari program ini adalah keterlibatan aktif mahasiswa sebagai fasilitator. Mereka mendampingi siswa secara langsung dan mendorong terciptanya diskusi yang membangun. Pendekatan ini terbukti membuat siswa lebih berani bertanya dan terlibat dalam proses belajar. Kehadiran mahasiswa menjadi pemicu semangat belajar, sekaligus mempererat hubungan antara dunia kampus dan masyarakat.
Dampak Program dan Tantangan di Lapangan
Pelaksanaan CERMAT setiap Jumat telah memberikan dampak positif bagi peserta. Banyak siswa menunjukkan perkembangan dalam memahami materi matematika. Antusiasme terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam setiap sesi. Salah satu siswa menyampaikan bahwa kegiatan ini menyenangkan dan membantu pemahaman melalui diskusi bersama.
Namun, program ini juga menghadapi kendala, terutama pada keterbatasan waktu. Durasi kegiatan yang hanya berlangsung seminggu sekali membuat penyampaian materi harus lebih selektif. Oleh karena itu, perencanaan yang matang diperlukan agar siswa tetap memperoleh manfaat maksimal dari setiap pertemuan.
[BACA JUGA: Menelusuri Jejak Sunan Ampel di Surabaya: Warisan Islam yang Hidup Hingga Kini]
Program CERMAT menjadi contoh kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung pendidikan di daerah. Dengan pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, kegiatan ini berhasil meningkatkan minat dan pemahaman mereka terhadap matematika. Diharapkan, program semacam ini dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan, sehingga dampaknya bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat desa, khususnya dalam bidang pendidikan.
***
Penulis: Queendhia Dhafi Rizqyanjani