VOKASI NEWS – Begadang turunkan konsentrasi, produktivitas, dan kesehatan remaja. Penting bagi mereka menerapkan pola tidur yang sehat sejak dini.
Masa remaja merupakan periode penting dalam perkembangan fisik, mental, dan emosional seseorang. Pada masa ini, tubuh mengalami berbagai perubahan yang memerlukan dukungan dari pola hidup sehat. Salah satunya melalui tidur yang cukup dan berkualitas. Namun, kenyataannya banyak remaja memiliki kebiasaan begadang karena berbagai alasan. Mulai dari tugas sekolah yang menumpuk hingga penggunaan gadget secara berlebihan pada malam hari. Kebiasaan ini, apabila dilakukan terus-menerus, dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan dan kualitas hidup remaja.
Berdasarkan National Sleep Foundation, kebutuhan tidur yang normal pada remaja adalah 8-10 jam sehari. Selama istirahat tubuh akan bekerja untuk mendukung fungsi otak yang sehat, menjaga kesehatan fisik dan tubuh serta membantu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang baik bagi kesehatan.
Penyebab dan Dampak Negatif Begadang di Kalangan Remaja
Masih banyak remaja yang belum memberikan perhatian serius terhadap pola tidur yang sesuai dengan kebutuhan fisiologisnya. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti aktivitas belajar hingga larut malam, penggunaan perangkat elektronik menjelang waktu tidur, lingkungan kurang kondusif, pola hidup, kebiasaan menonton televisi hingga larut malam, berlebihan dalam bermain game, serta tekanan psikologis yang memicu aktivitas kognitif berlebihan sebelum tidur.
Pola tidur yang tidak baik akibat kebiasaan begadang secara berlebihan dapat berdampak signifikan terhadap aktivitas sehari-hari. Dampak yang umum terjadi antara lain penurunan daya tahan tubuh, berkurangnya produktivitas, kesulitan dalam berkonsentrasi, serta ketidakstabilan emosi. Selain itu, gangguan tidur kronis juga dapat memengaruhi fungsi kognitif, meningkatkan risiko stres berkepanjangan, serta mengganggu keseimbangan hormon yang berperan penting dalam proses metabolisme dan pengambilan keputusan. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menghambat pencapaian akademik maupun perkembangan psikososial remaja secara keseluruhan.
[BACA JUGA: Dampak Media Sosial TikTok terhadap Kesehatan Mental Remaja]
Strategi Menerapkan Pola Tidur Sehat
Untuk membantu remaja menerapkan pola tidur yang sehat, dibutuhkan pendekatan yang mencakup perubahan perilaku, edukasi, dan penyesuaian lingkungan. Salah satu strategi yang efektif adalah menjaga konsistensi waktu tidur dan bangun, termasuk di akhir pekan. Selain itu, membatasi penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel dan komputer setidaknya satu jam sebelum tidur terbukti dapat meningkatkan kualitas tidur, karena cahaya biru dari layar gadget dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
Remaja juga disarankan untuk menciptakan rutinitas malam hari yang menenangkan, seperti membaca buku atau melakukan teknik relaksasi, guna mempersiapkan tubuh untuk istirahat. Dukungan orang tua dan lingkungan yang mendukung, termasuk pengaturan waktu belajar dan kegiatan harian, juga memainkan peran penting dalam membentuk kebiasaan tidur yang baik. Strategi-strategi ini dapat secara signifikan meningkatkan durasi dan kualitas tidur remaja, serta mendukung keseimbangan fisik dan mental mereka dalam jangka panjang.
***
Penulis: Inggah Dhea Vinileh
Editor: Habibah Khaliyah