VOKASI NEWS – Kampung Warna-Warni Jodipan merupakan desa wisata di Kota Malang yang terkenal dengan keunikan rumah yang dihias cat berwarna-warni. Sebelum terkenal seperti saat ini, Kampung Warna-Warni Jodipan terkenal dengan desa yang kumuh karena kebiasaan masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Data masyarakat miskin di wilayah ini sebanyak 542 Kepala Keluarga (Data raskin 2014). Tingginya angka pengangguran dilihat dari jumlah penduduk yang memiliki pekerjaan 162 orang dan tidak memiliki pekerjaan 741 orang (Monografi Kelurahan Jodipan 2016).
Dengan adanya kondisi tersebut, diperlukan suatu analisis mengenai dampak pariwisata secara ekonomi dan sosial yang ada di Kampung Jodipan. Tujuan dari analisis tersebut adalah dapat mengetahui perubahan Kampung Warna-Warni Jodipan dari desa kumuh menjadi desa wisata di Kota Malang.
Dampak Ekonomi Pengembangan Pariwisata Kampung Warna-Warni
Adanya pariwisata di Kampung Warna-Warni Jodipan memunculkan dampak positif dan negatif di masyarakat. Dampak positif yang terjadi diantaranya adanya membuka peluang kesempatan kerja dan adanya keterlibatan masyarakat dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Dari dampak positif tersebut dapat merubah mata pencaharian masyarakat dari ibu rumah tangga menjadi pelaku pariwisata. Pelaku wisata yang ada diantaranya pedagang makanan, penjual souvenir, penjaga tiket, tour guide dan tukang parkir.
Selain dampak positif, terdapat dampak negatif yang diakibatkan dari adanya pengembangan pariwisata. Dampak negatif tersebut diantaranya kenaikan biaya ekonomi dan kesenjangan ekonomi. Kenaikan biaya ekonomi berdampak pada masyarakat karena rumah masyarakat terletak di area wisata. Sedangkan kesenjangan ekonomi terjadi karena tidak semua masyarakat berperan menjadi pelaku pariwisata, namun masih terdapat masyarakat yang menganggur.
Dampak Sosial Pengembangan Pariwisata
Dampak sosial yang muncul akibat aktivitas pariwisata terdiri dari dampak positif dan dampak negatif di masyarakat. Beberapa dampak positif diantaranya terdapat kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan. Adanya pariwisata juga berdampak pada kemampuan masyarakat dalam berbahasa asing. Hal tersebut dapat terjadi karena banyaknya wisatawan asing yang berkunjung. Selain itu, kemampuan berbahasa asing juga terjadi karena terdapat beberapa mahasiswa yang melakukan pelatihan khusus untuk masyarakat dalam berkomunikasi bahasa asing.
BACA JUGA: Menjelajahi Ragam Stasiun Radio di Surabaya sebagai Sumber Informasi Hiburan dan Edukasi
Dampak negatif yang muncul karena adanya pengembangan pariwisata di Kampung Warna-Warni Jodipan karena adanya kesenjangan sosial. Kesenjangan yang terjadi terdapat pada gaya berpakaian wisatawan yang mayoritas terbuka. Selain itu, terdapat kesenjangan lainnya yaitu tingkat pendidikan wisatawan yang lebih tinggi dibandingkan masyarakat. Dampak negatif lain yang ditimbulkan pariwisata yaitu terganggunya aktivitas masyarakat yang diakibatkan ketika musim liburan atau ramai wisatawan. Aktivitas masyarakat lebih terbatas seperti tidak dapat menjemur baju diluar rumah dan sulit mengakses motor keluar kawasan wisata.
Upaya Pengembangan Kampung Warna-Warni
Setelah menganalisis dampak ekonomi dan sosial pada masyarakat di Kampung Warna Warni Jodipan, muncul suatu upaya pengembangan yang dilakukan masyarakat. Upaya yang telah dilakukan diantaranya adalah revitalisasi kampung dan perbaikan infrastruktur. Revitalisasi kampung dilakukan dengan cara menghias kampung dengan membuat gantungan dari payung ,botol bekas dan yang lainnya. Sedangkan perbaikan infrastruktur diantaranya seperti toilet, pengecatan ulang rumah warga yang dilakukan oleh masyarakat setempat.
Media sosial berperan penting dalam media promosi kampung wisata ini. Di dalam platform instagram dapat ditunjukkan keindahan mural-mural warna-warni yang menghiasi setiap sudutnya. Video singkat yang menampilkan kegiatan sehari-hari dan acara-acara khusus di kampung ini juga dapat menarik perhatian wisatawan potensial. Dengan memanfaatkan media sosial secara cerdas, Kampung Warna Warni Jodipan bisa lebih dikenal secara luas dan mengundang pengunjung dari berbagai daerah untuk datang dan menikmati keunikannya.
***
Penulis: Ade Dwi Queen Athena
Editor: Puspa Anggun Pertiwi