Halaman tidak ditemukan. Dampak Persediaan Slow dan Fast Moving Terhadap Pendapatan Perusahaan – VOKASI UNAIR

VOKASI NEWS – Dalam dunia ritel yang kompetitif pengelolaan produk slow dan fast moving menjadi kunci utama untuk meningkatkan pendapatan dan memastikan kepuasan pelanggan.

Pengelolaan persediaan adalah aspek krusial yang mempengaruhi keberlangsungan dan profitabilitas perusahaan, terutama dalam industri ritel. Keberhasilan dalam mengelola persediaan dapat memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan. Salah satu tantangan utama adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola produk slow moving dan fast moving. Produk slow moving adalah barang yang memiliki perputaran lambat di gudang, sehingga berpotensi menimbulkan beban pemeliharaan dan risiko kerusakan yang tinggi. Sebaliknya, produk fast moving adalah barang yang cepat terjual dan sangat diminati oleh konsumen.

Dampak Produk Slow dan Fast Moving terhadap Pendapatan

Pengelolaan yang tidak tepat terhadap produk slow moving dapat menyebabkan penumpukan persediaan. Selain itu juga meningkatkan biaya penyimpanan, dan potensi kehilangan nilai ekonomis akibat kerusakan atau keusangan. Ketika produk-produk ini menumpuk di gudang, perusahaan harus menghadapi biaya tambahan seperti biaya listrik untuk pendinginan dan asuransi. Selain itu, risiko kerusakan atau kedaluwarsa semakin meningkat, yang pada akhirnya dapat menurunkan nilai jual produk tersebut.

BACA JUGA: Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Tersedak di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Benowo

Di sisi lain, pengelolaan produk fast moving yang kurang efektif juga dapat menyebabkan hilangnya peluang penjualan. Ketika barang-barang yang sangat diminati tidak tersedia, perusahaan tidak hanya kehilangan pendapatan langsung, tetapi juga berisiko kehilangan loyalitas pelanggan yang beralih ke pesaing. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang pengaruh kedua jenis produk ini terhadap pendapatan sangat penting bagi manajer ritel.

Strategi Pengelolaan Persediaan yang Efektif

Untuk mengatasi masalah ini, PT. Prima Perahu Agung perlu mengembangkan strategi pengelolaan persediaan yang lebih efektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis hubungan antara persediaan barang slow moving dan fast moving dengan pendapatan perusahaan. Data dikumpulkan melalui kuesioner dari seluruh pegawai perusahaan dan laporan keuangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penumpukan barang slow moving dari 250 pcs menjadi 121 pcs selama periode 2017-2021. Hal tersebut menyebabkan perusahaan harus melakukan return barang ke pusat atau menurunkan harga yang tidak sesuai, berdampak negatif pada pendapatan. Grafik penjualan menunjukkan penurunan signifikan dari Rp 2.235.130.000 pada 2017 menjadi Rp 657.250.000 pada 2020. Meskipun ada sedikit peningkatan menjadi Rp 855.300.000 pada 2021.

Untuk meningkatkan pengelolaan persediaan, perusahaan harus memanfaatkan analisis data untuk memprediksi permintaan pasar dan mengatur tingkat persediaan secara tepat. Integrasi teknologi dalam sistem manajemen persediaan juga sangat penting. Penggunaan perangkat lunak manajemen persediaan yang canggih dapat membantu dalam mengidentifikasi trend dan membuat keputusan yang lebih tepat waktu.

Pengelolaan persediaan yang efektif adalah kunci untuk meningkatkan pendapatan dan profitabilitas PT. Prima Perahu Agung. Dengan menjaga keseimbangan antara produk slow moving dan fast moving serta menerapkan strategi pengelolaan yang tepat, perusahaan dapat menghindari penumpukan barang yang merugikan dan memastikan ketersediaan produk yang diminati pelanggan. Melalui pendekatan ini, PT. Prima Perahu Agung tidak hanya dapat meningkatkan penjualan tetapi juga membangun loyalitas pelanggan yang lebih kuat di pasar ritel yang kompetitif saat ini. 

***

Penulis: Mariyah Insani Khanif

Editor: Puspa Anggun Pertiwi